Seminggu telah berlalu berita tentang penculikan Haechan benar benar tertutup bahkan tak ada yang mengetahuinya kecuali para staff dan idol yang berada di agensi.
Aecha sendiri telah menghapus seluruh komunikasi lamanya dengan agensi bahkan member membernya. Ayahnya sendiri mengizinkan Aecha untuk tinggal sendiri bahkan bekerja ditoko bunga. Pemilik agensi itu tak masalah jika menyembunyikan Aecha adalah kemauan putrinya maka ia akan turuti. Ia juga tak bisa kecewa terlalu lama dengan putri kesayangannya.
Gadis bermarga Lee itu masih tinggal di apartemen sederhananya. Ia merasa sudah nyaman tinggal disini selama seminggu lebih.
Setelah membersihkan apartemen dirinya pun bersiap untuk pergi ke toko bunga tempatnya bekerja. Mengunci pintu apartemen lalu kemudian melangkah keluar.
Toko bunga tempatnya bekerja tidaklah jauh dari apartemennya makanya ia memilih berjalan kaki. Lagipula bekerja disana bukanlah hal yang sulit.
Tringg
Lonceng yang terpasang diatas pintu toko bunga berbunyi ketika dirinya memasuki toko tersebut. Hal yang pertama ia lihat adalah wanita paruh baya yang tengah menyirami tanaman bunga.
"Selamat pagi Bibi." Sapa Aecha.
"Selamat pagi juga. Apa kau sudah sarapan?" Tanya wanita paruh baya itu sambil mengelus lembut rambut Aecha.
Aecha hanya membalas dengan cengiran, dirinya tak sempat sarapan karena sibuk merapihkan apartemennya. Wanita paruh baya itu tersenyum, ah ia mengerti pasti gadis muda ini belum sarapan.
"Kau sangat beruntung, hari ini si pria tampan itu menitipkan sarapan untukmu pagi pagi sekali tadi." Ucap wanita paruh baya itu sambil mengambil kotak bekal yang tadi dtitipkan untuk Aecha.
"Ah terimakasih bi, tapi aku akan memakannya nan—"
"Makan sekarang saja agar kau mempunyai energi saat bekerja nanti." Potong wanita paruh baya itu. Aecha hanya tersenyum kemudian berjalan kearah meja yang biasa untuk mereka yang akan membayar bunga.
Dikarenakan masih pagi jadi ia menggunakannya untuk sarapan disana. Ia membuka kotak bekal itu lalu melihat secarik kertas yang berada didalam sana.
Kau tau? Tuan putri tak boleh sampai sakit jika tidak sarapan.
Jika kau sakit maka pangeran ini akan merasa khawatir nantinya.Selamat makan dan semangat bekerja untukmu Aecha!
-Taemin
Aecha tersenyum malu ketika mendapat pesan itu. Astaga bahkan hanya dengan secarik surat itu saja bisa membuat kedua pipinya merona bagaimana jika pria itu datang kesini langsung.
Omong omong tentang hubungan Taemin dengan dirinya, ia yakin kalau semua gambar yang waktu diberikan oleh Nara adalah rencana gadis itu. Dan Taemin juga yakin kalau Aecha tak bersalah dalam masalah ini. Aecha tersenyum kembali mengingat jika dirinya dan Taemin telah kembali, iya kembali sebagai sepasang kekasih seminggu yang lalu.
"Permisi Nona."
Aecha terjengit kaget ketika seorang pria sudah ada dihadapannya. Ia kira pelanggan akan datang siangan, dirinya pun segera mengkesampingkan bekalnya dan langsung menatap pria yang tengah merapihkan masker dan topinya.
Ah pasti ini idol, pikir Aecha. Ia pun tersenyum kepada pelangganya.
"Ada yang bisa saya bantu tuan?" Tanya Aecha
"Aku mencari bunga yang sangat cantik disini." Ucap pria itu.
Aecha pun segera mengambil beberapa bunga pilihannya, mungkin pria ini ingin menghadiahi bunga untuk seorang perempuan. Jadi ia memilih yang sepertinya akan cocok akan hal itu. Melihat sosok pria ini ia jadi ingat dengan Taemin, proposi tubuh pria ini benar benar mirip. Tapi tak mungkin kekasihnya itu kesini sedangkan dia saja memberikan bekal pagi pagi sekali bukankah itu artinya Taemin tengah sibuk.
"Bagaimana dengan ini tuan?" Tanya Aecha sambil menyodorkan beberapa bunga pilihannya.
Pria itu menggelengkan kepalanya tanda tak suka. Aecha pun paham langsung mencari lagi. Baru dirinya ingin ke tempat bunga yang satunya tiba tiba tangannya telah ditahan oleh pria itu.
"Aku sudah menemukan bunga yang sangat cantik jadi bisakah aku membayarnya sekarang?" Aecha mengangguk tanpa ragu. Kemudian berjalan ke kasir pria itu juga mengikutinya.
"Jadi dimana bunga pilihan anda tuan?" Tanya Aecha.
"Ah ini ada dihadapanku."
Aecha menernyit heran kemudian mencoba mencari bunga yang berada dihadapan pria ini. Tak ada bunga disini, hanya ada dirinya yang berada tepat dihadapannya. Aecha pun mencari lagi bunga itu, ah mungkin maksudnya bunga yang berada dibelakangnya.
"Kau sedang mencari apa Nona?" Tanya pria yang kini tengah menahan tawa dibalik maskernya.
"Mencari bunga yang sangat cantik yang tuan mak—"
"Kau. Kau bunga yang sangat cantik yang kumaksud Aecha." potong pria itu.
Hah? Aecha tak mengerti sama sekali. Sampai akhirnya pria itu membuka maskernya, Aecha melotot tak percaya.
"Hey kenapa kau tak mengenaliku?"
"Taemin opp—"
"Suttt." Taemin menaruh jari telunjuknya tepat dibibir Aecha. Gadis itu hanya bisa diam mematung, astaga rasanya jantungnya akan keluar sekarang juga.
"Aku sedang marah denganmu." Ucap Taemin sambil menarik kembali telunjuknya.
"Ma-maafkan aku, tapi sungguh aku emang merasa itu dirimu tapi aku ragu." Jelas Aecha.
"Bukan masalah itu." Ucap Taemin.
Aecha menatap bingung, lalu apa kesalahannya. Taemin menatap gemas ketika melihat wajah bingung kekasihnya. Ia pun tersenyum kemudian mendekatkan wajahnya ke wajah Aecha.
Aecha menelan air liurnya susah payah bahkan bernafas saja ia jadi susah. Ugh ini sangat tidak baik untuk jantungnya, apalagi Taemin masih menatapnya sedekat ini.
"Aku marah. Kau tidak memakan sarapanmu padahal aku sudah membuatnya." Ucapnya.
Aecha benar benar menahan napasnya, apakah kekasihnya ini tak ada niatan untuk menjauh dari wajahnya?
Cup
Taemin mengecup hidung kekasihnya, setelah itu menjauhkan wajahnya dari wajah Aecha. Pria itu terkekeh melihat wajah kekasihnya yang malu. Menggemaskan.
********
Yey double up guys!
Chapter depan siapin hujatan yg banyak oke?
Vote komennya silahkan, biar authornya girang gituh
KAMU SEDANG MEMBACA
We Love You Manager [END]
FanfictionMenjadi Manager sebuah grup dengan anggota yang banyak mungkin akan sulit bahkan gak jarang Aecha mengeluh dan ingin resign dari pekerjaannya ini. "Kalian mau jadi manager mereka? Silahkan...." Rank #1 kpopstory 25/01/2021 Rank #1 Manager 29/01/2021...