[42]

3.6K 458 102
                                    




Waktu terus berjalan, kemacetan di jalan raya semakin ramai dan padat bahkan mobil milik Taemin tak mau bergerak sedikitpun. Taeminpun menyembulkan kepalanya untuk melihat ada apa sebenarnya didepan.

Dirinya pun memasukkan kembali kepalanya kemudian memukul kesal ke stir mobilnya.

"Ada apa hyung?" Taemin menoleh kearah Lucas.

"Didepan ada pohon tumbang." balas Taemin dan melihat jam tangannya. Ia terkejut ketika waktu sudah menandakan tinggal limabelas menit lagi menuju pukul tujuh tepat.

"Sebaiknya kita berlari kearah lokasi dimana Aecha berada. Apa kalian sanggup?" Tanya Taemin.

Mereka bertiga kompak mengangguk menyanggupi. Difikiran mereka sekarang adalah keselamatan gadis yang paling mereka sayangi yaitu manager mereka sendiri.

"Kita keluar sekarang!" Perintah Taemin.

Mereka pun keluar dari pintu mobil yang berbeda, Taemin yang memimpin jalan karena hanya dialah yang tau dimana keberadaan kekasihnya. Mereka berempat berlari melewati semua mobil dengan gerakan yang sangat cepat dan tangkas. Beberapa mobil lain ada yang mengoceh karena tindakan keempat pria itu dan sisanya ada yang mengenali keempat pria yang merupakan idol dari agensi ternama.

"Bukankah itu Taemin Shinee!!!" Histeris mereka.

"Ada Lucas, Haechan dan Yangyang juga! Astaga mimpi apa semalam."

Mereka berempat tak memperdulikan teriakan itu yang mereka tuju hanya satu sekarang keluar dari kemacetan ini. Taemin melihat jalan keluar didepannya pun langsung keluar terlebih dahulu lalu disusul Lucas. Ia menatap heran kearah Lucas.

"Dimana Yangyang dan Haechan?" Tanya Taemin sambil mengatur nafasnya.

Lucas menggelengkan kepalanya tanda ia tak tau, dirinya tak biss berbicara karena masih mengatur nafasnya yang tersenggal senggal.

Hingga tatapan keduanya melihat kedua remaja yang baru saja keluar mereka berdua masih mengatur nafasnya.

"Lama." Ucap Lucas.

Yangyang mencoba menatap yang lebih tua baru ingin menjawab tapi sayangnya nafasnya masih tersenggal senggal. Haechan pun mengeluarkan air mineral lalu memberikan kepada sahabatnya. Yangyang menerimanya dengan cepat lalu meneguknya.

"Ah segar! Dapet darimana air nya?" Tanya Yangyang Heran.

"Dari sijeuni tadi minta." Balas Haechan bangga sambil memberikan cengiran khasnya.

Semuanya pun meminum air yang diberikan Haechan, hingga Taemin panik kembali ketika waktu hanya meninggalkan lima menit menuju pukul tujuh tepat.

"Cepat!" Ucap Taemin lalu berlari meninggalkan mereka disusul oleh Lucas dan Yangyang. Sedangkan Haechan menatap mereka kesal. "Baru juga istirahat." Keluhnya tapi tetap ikut berlari untuk menyusul.

**********

Rumah kosong yang masih nampak sangat terawat didepan seperti ini membuat siapapun yang melihatnya pasti akan curiga. Taeminpun langsung masuk kedalam rumah itu terlebih dahulu ia mencari kesemua ruangan tapi tak dapat. Hingga dirinya mendengar sebuah erangan kesakitan dari ruangan yang belum ia periksa.

Tanpa aba aba dia langsung mendobrak pintu tersebut.

BRAKKK'

"LEPASKAN AECHA ATAU KALIAN KUBUNUH!" Marahnya ketika melihat kekasihnya yang lemah ditambah dua goresan pipi dimasing masing pipinya.

"Oppa..." Lirihan serak yang keluar dari mulut Aecha, Membuat Taemin semakin marah. Apa saja yang telah mereka semua perbuat hingga Aecha selemah seperti itu.

We Love You Manager [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang