[20] Penjelasan

4.5K 554 5
                                    

Waktu telah menunjukkan pukul 2 dini hari tapi entah apa yang kedua orang itu lakukan digedung agensi. Waktu emang sudah selarut itu tapi didalam agensi masih banyak karyawan atau staff yang bekerja.Mereka berdua duduk di caffe agensi itu.

"Kau tau alasan mengapa aku mengajakmu kesini?" Tanya si pria kepada gadis yang duduk tepat dihadapannya.

Gadis itu menggelengkan kepalanya tanda ia tak tau. Ia mulai menyesap teh hangat yang dipesan.

"Jangan banyak bertanya tuan Park! Cepat katakan apa yang ingin kau dengar dariku?"

Pria itu terkekeh karena galaknya gadis dihadapannya yang tidak sabaran ini. Ia menghela napas kemudian menatap sendu kearah Aecha, iya gadis itu emang Aecha.

"Mengapa kau tak cerita tentang gambar Taemin yang—ah sudahlah intinya kenapa kau tak bercerita padaku."

"Kau mengetahuinya?" Chanyeol mengangguk. Ia mendengar ini semua juga Baekhyun yang menceritakannya. Tapi ia sendiri juga bingung harus memihak siapa.

"Jika kau jadi aku, bagaimana perasaanmu ketika kekasihmu malah berciuman dengan orang lain?" Tanya Aecha.

Chanyeol terdiam karena pertanyaan yang keluar dari mulut sahabatnya itu. Mau bagaimanapun dirinya juga mungkin akan merasa kecewa. Apalagi Aecha, ia pasti kecewa karena gambar itu ditambah berita yang menyatakan kalau dirinya dan Taemin hanya salah paham.

"Kau mengamuk karena gambar itu dan berita—"

"Ah soal berita, itu aku yang meminta untuk mengubahnya setelah melihat gambar itu."

"HAH?!"

Aecha menutup telinganya, ini masih pagi loh. Mengapa tenaga Chanyeol masih kuat sampai mengeluarkan suara sebesar itu.

Aecha pun menceritakan ke Chanyeol bagaimana dirinya yang mendapatkan gambar Taemin dari Nara dan setelah itu dirinya meminta ayahnya untuk membatalkan fakta itu dan mengubahnya menjadi berita salah paham.

"Kau gila?!" Ucap Chanyeol.

Aecha menatap tajam sahabatnya, mengapa dirinya dikatakan gila.

"Terserah padamu mau mengataiku apa." Balas Aecha santai.

"apa Taemin mencoba menjelaskan padamu?"

Aecha mengangguk kemudian menyesap kembali teh nya, tatapan matanya ia buang ke arah lain. Ia hanya enggan menatap sahabatnya yang ada dirinya akan terlihat lemah karena tak kuat menahan tangisnya.

"Kenapa kau tak mendengarkan penjelasannya?"

Gadis itu menatap Chanyeol, ia menatap dengan lekat kemudian buliran air mata mulai mengalir dari mata indahnya. Chanyeol berdiri kemudian menghampiri Aecha yang menangis, ia mengelus kepala sahabatnya itu.

"Kau tak mengerti hiks. Kau tau? Dirinya memilih menyerah menjelaskan kepadaku dan malah kecewa karena aku masih tak percaya padanya. Tapi mau bagaimanapun aku juga tak mungkin tak percaya dengan Nara, aku bingung hiks."

Chanyeol merengkuh tubuh sahabatnya sambil mengelus surai hitam milik Aecha. Entah bagaimana ini semua membuatnya ikut sakit, ia hanya ingin melihat Aecha bahagia bukan malah jadi sedih seperti ini.

****************

Aecha berjalan kearah ruangannya namun suara berat membuatnya menghentikan langkahnya. Ia menoleh dan mendapati Taeyong.

"Oh ada oppa?" Tanya Aecha.

Taeyong berdehem sebentar kemudian menatap Aecha, mengapa dirinya jadi kehilangan kata kata. Aecha memiringkan kepalanya, lalu menggerakan tangannya diwajah Taeyong.

"O-ooh iya maukah kau makan siang bersamaku?" Tanya Taeyong gugup.

Aecha tersenyum kemudian mengangguk sebagai jawaban, Taeyong tersenyum lega. Baru saja gadis itu mau menarik knop pintu ruangannya, tangannya sudah terlebih dahulu ditarik kebelakang sehingga dirinya sedikit kehilangan keseimbangan.

Taeyong dengan sigap menahan pinggang Aecha. Tatapan mata mereka bertemu, Taeyong menatap managernya dengan lekat. Entah kenapa dirinya ingin waktu berhenti seketika.

Aecha sedikit terkejut tapi ia berdeham kemudian berdiri kembali dibantu Taeyong. Pria itu menundukan kepalanya.

"Maafkan aku menarikmu terlalu keras."

Aecha tersenyum sambil mengangguk, baru dirinya ingin masuk. Ia berhenti kemudian menoleh lagi ke Taeyong.

"Oh ya kau ingin mengatakan apa ketika menarikku?" Tanya Aecha.

Taeyong termenung sebentar tapi kemudian ia menampilkan senyumannya.

"Semangat bekerja untukmu Aecha!"

"Kau juga oppa!" Balas Aecha.

***************

Siang harinya Aecha benar benar makan siang bersama Taeyong. Hanya berdua. Ia mengobrol banyak dengan pria yang lebih tua darinya itu. Taeyong sendiri juga sudah tak canggung lagi dengan dirinya. Bahkan Taeyong mengajak makan siang lagi jika Aecha mau.

Sekarang Aecha hendak memantau sub unit NCT Dream. Ia berdoa banyak dalam hati agar dirinya tak direpotkan yang aneh aneh oleh anak kesayangannya.

Gadis bermarga Lee itu menghampiri yang paling muda menepuk pelan bahu pria tinggi itu. Maknae itu menoleh kemudian tersenyum menatap Aecha.

"Sore Noona!" Sapanya senang.

"Sore juga Jisung."

Ada rasa senang tersendiri bagi Aecha ketika disapa dengan senyuman itu. Entah kenapa dirinya sedikit melupakan rasa rasa kecewanya dengan kekasihnya.

"Noona! Noona! Noona! Noo—"

"Ada apa?! Jangan berisik Haechan!" Potong Aecha.

Dirinya sedikit sakit kepala jika Haechan sudah memanggil dirinya terus terusan. Mark mentertawai Haechan yang kena tatapan tajam dari Aecha.

Haechan menatap sinis Mark, pria pecinta semangka itu mengabaikan tatapan Haechan. Masabodo, lagian disini ada Aecha jadi Haechan tak akan bisa jail sepuasnya.

"Noona kenapa membentakku?" Rengek Haechan.

Gadis itu hanya menggelengkan kepalanya, ia sudah tak paham dengan tingkah anak nakalnya. Mungkin kalau Haechan nyungsep ia tak akan peduli.

"Noona bisakah setelah pengambilan video kita makan malam bersama?" Tanya Jeno.

Aecha ingin menjawab tapi sudah disela duluan oleh Chenle.

"Tentu saja boleh!"

Sang manager menatap tajam Chenle, yang ditatap hanya tertawa. Mau bagaimanapun menjaili Noona nya sangatlah menyenangkan.

"Boleh kan Noona?" Tanya Jisung.

Kalau sudah Jisung yang bertanya maka Aecha hanya bisa mengiyakan permintaan mereka. Mereka semua memekik senang.

"Bagaimana makan malam di dorm? Kita akan masak makanan kita sendiri." Usul Renjun.

Mereka mengangguk setuju, sepertinya makan didalam dorm adalah pilihan yang sangat tepat. Ditambah kehangatan yang ada.

"Aku, Jeno dan Renjun akan membeli bahan makannya." Ucap Jaemin.

"Lalu Jisung dan Mark hyung akan membereskan dorm, sedangkan Chenle yang nanti akan menyiapkan makanan bersama yang lain, aku akan mendapat bagian makan dan Noona akan mendapat bagian membayar bahan makannya."

Mereka semua mengangguk setuju dengan usul Haechan tanpa menyadari kata yang menjanggal disana. Tapi setelah Haechan pergi keluar barulah Aecha sadar.

"HAECHAN!!!!!"






*************

Gaboleh kebanyakan masalah nanti puyeng...

Jgn lupa vote komennya sayang!💚

We Love You Manager [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang