[29] 'Rasa ingin membunuh'

4.1K 555 143
                                    

Hari terus berganti hingga hari dimana hari yang menurut Haechan cukup membuatnya emosi tiba.

"Hari ini kita akan bertemu Manager baru kita." Ucap Taeyong ke duapuluh dua orang lainnya.

Dianntara mereka hanya tiga orang yang nampak tak suka dengan ucapan Taeyong.

Haechan merasa sangat bersalah karena tak bisa memberikan kejujuran sedikitpun untuk Noona nya karena tak memiliki bukti yang kuat, Hah... Seandainya ada orang yang percaya dengannya jika Aecha tidaklah bersalah ia yakin sekarang dirinya telah mendapatkan banyak bukti karena ada yang membantu.

"Apa kita tak bisa, tidak memiliki manager saja sekalian?" Tanya Yangyang.

Haechan melebarkan kedua matanya, waw ada apa dengan sahabat sebayanya itu. Kenapa sejak seminggu kemarin pria itu sangat tak suka dengan hal hal yang menyangkut tentang manager baru.

"Jaga bicaramu Yangyang." Tegur Kun. Yangyang hanya menunduk.

"Aku juga tak menginginkan manager baru." Mereka semua serentak menatap orang yang berbicara itu.

Mark menepuk pundak pria yang paling muda dari lainnya. "Kau tau? Gadis itu memang pantas untuk dikeluarkan apalagi dia telah melukai Haechan. Jadi kau tak perlu memikirkan orang itu lagi."

Jisung, pria bermarga park itu hanya bisa menundukkan kepalanya. Mengapa mereka semua jadi sangat membenci Noona nya? Noona nya tak mungkin melakukan hal itu.

"Tapi hyung yang melukaiku bukan Aecha Noona melainkan—"

"Selamat pagi semuanya." Ucapan Haechan terpotong dengan kehadiran seorang gadis yang sangat ia benci datang.

"Oh selamat pagi juga Manager Nara." Balas Taeyong mewakilkan semuanya.

Yap, Nara lah yang menjadi manager untuk mereka. Gadis itu mendapatkan kepercayaan dari banyak orang sehingga bisa menjadi manager. Bahkan banyak yang memuji Nara karena menyelamatkan Haechan kala itu.

Haechan menggeram tertahan, mau bagaimanapun dia sangat membenci gadis yang sekarang berada diantara mereka. Jika ia memiliki pedang ia akan segera menghunuskan pedang itu kearah gadis itu.

"Ah ya kalian bisa memanggilku Nara karena umurku sama dengan Haechan." Jelas Nara yang dibalas anggukan oleh mereka ya kecuali Yangyang, Jisung dan Haechan.

Jisung memilih diam, sedangkan Yangyang hanya memasang wajah seperti 'bodoamat emang saya peduli?'.

Lain dengan mereka berdua Haechan sudah memikirkan hal hal untuk membunuh gadis itu. Mulai dari menaruh bom didalam tasnya sampai membuang gadis itu ke sungai Han.

"Karena kau masih muda jadi kau tak perlu sungkan untuk bertanya." Ucap Kun ramah.

"Baik oppa." Balas Nara dengan senyuman yang nampak sangat lugu.

Yangyang berdecih tak suka. "Senyum iblis."

Mereka semua langsung menatap kearah sumber suara. Menatap tak peecaya, Haechan sendiri menganga lebar. Kayaknya yang punya dendam kesumet dengan gadis itu bukan hanya dirinya melainkan Yangyang juga.

*********

Haechan pov.

"Kau baik sekali Nara. Terimakasih." Ujar Johnny hyung sambil mengusap pucuk kepala gadis sialan itu.

Gadis itu kira aku akan luluh dengan dirinya yang mentraktir makanan untuk kita semua? Ugh iya aku hampir luluh.

Untung saja saat aku hampir luluh Yangyang dengan tajamnya malah berkata. "Kau kira aku tak punya uang hingga kau harus mentraktirnya?"

Kayaknya sahabat ku itu benar benar punya dendam tersendiri dengan gadis kebun binatang itu. Jujur aku ingin sekali berkata tajam seperti itu juga, tapi aku harus memastikan sesuatu dulu.

"Ikut aku sebentar." Ajakku ke Yangyang.

Aku berjalan menuju luar restoran lalu berhenti ketika sudah jauh dari jangkauan yang lain.

"Kau benci dengan gadis sialan itu?" Yangyang mengangguk.

"Mengapa?"

"Kau masih bertanya? Kau tau dia berbohong kan tentang Noona yang mencelakaimu? Bahkan aku mempunyai bukti untuk menjebloskan dirinya ke penjara."

Astaga dia memiliki bukti? Kenapa tak mengatakan langsung ke polisi?

"Lalu kenapa kau tak menjebloskannya kepenjara bodoh?!" Ucapku geram.

Yangyang tersenyum mengerikan. Demi apapun dia bukan sahabatku!

"Kita buat dia menyesal dan menderita bagaimana?"

Wah kejam sekali nih anak, tapi aku mengangguk setuju gimana dong?

Haechan pov end.

*********

Nara melangkahkan kakinya kembali keruangan tempat para member lain berkumpul. Dirinya harus berbaur dengan mereka untuk mendapatkan lebih banyak kepercayaan dari mereka. Sebenarnya tak ada halangan lagi untuk dirinya tapi masalah terbesarnya adalah Haechan. Jadi dia harus membuat mereka tak ada yang lagi percaya dengan ucapan pria itu.

"Hai Nara, ada apa kau kesini? Apa ada kesulitan?" Tanya Doyoung.

Gadis itu mengangguk sambil menampilkan raut wajah lesu. Dia pun menceritakan jika dirinya mendapat kendala dalam tempat tinggal.

"Ck. Tadi saja kau mentraktir bisa, masa mencari tempat tinggal saja sampai minta tolong." Decak Haechan tak suka.

"Kau tak—"

"Ah kau tidak boleh seperti itu tau Haechan." Yangyang memotong kalimat Kun dengan cepat. Ia yakin gege nya ini akan membela gadis ini lagi.

Haechan tersenyum licik kearah Yangyang, pria bersurai hitam itu juga ikut tersenyum licik.

"Kau boleh kok tinggal di dorm kami secara bergantian." Kata Doyoung.

"Bagaimana jika di dorm kami dulu?" Ucap Kun. Para member WayV yang lain mengangguk setuju, Yangyang pun tersenyum.

Itu artinya rencana jahatnya akan dimuali dari dirinya. Wah ini pasti akan sangat menyenangkan. Jangan ditiru ya kawan kawan.

Setelah berbincang bincang mereka pun beranjak keluar satu persatu. Hingga hanya tersisa Nara, Haechan, Taeyong, dan Doyoung.

"Aww!" Baru saja ingin keluar mereka berbalik badan dan mendapati satu satunya gadis yang tengah kesakitan kakinya.

"Kau tak apa Nara?" Tanya Taeyong.

"Sepertinya kakiku terkilir." Ucapnya seperti orang kesakitan.

Doyoung yang ingin ikut membantu Taeyong tiba tiba berhenti ketika mendengar ocehan Haechan.

"Gausah dibantuin hyung, dia bisa jalan sendiri." Haechan benar benar geram dengan aktingnya itu, bagaimana dirinya tau itu akting? Entahlah dirinya hanya menebak.

"Kau tak boleh seperti itu Haechan!" Ujar Doyoung lalu membantu Nara.

Nara sendiri tersenyum penuh kemenangan.

"Tuhkan dia senyum senyum hyung!" Ucap Haechan.

Saat Taeyong dan Doyoung menatap Nara kembali gadis itu terlihat sangat kesakitan dengan kakinya. Haechan mendengus kesal. Belajar akting darimana sih gadis sialan ini!

**********

Tripple up untuk hari ini!





Aecha nya gak nongol dulu
Next chapter guys!





Komennya silahkan!

We Love You Manager [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang