[6] Penyelamatan

7.6K 944 42
                                    

******

"Serius mau tanya, mengapa kita masih diam disini?" Lontaran kalimat dari Haechan membuat mereka yang berada disana keluar dari rasa keterkejutan beberapa saat yang lalu.

Dengan cepat Taeyong memberi tau kepada para kru untuk memberitahukan masalah ini ke polisi tapi tentu saja dengan menutupi masalah ini rapat rapat. Mengingat bagaimana gilanya pemberitaan ini jika diketahui banyak orang, bisa saja mereka salah mengartikan.

"Untuk sekarang kalian kembali ke dorm masing masing, jangan ada yang keluar lagipula ini sudah terlalu larut." Titah Taeyong. Mengingat mereka baru selesai dari acara dan hari juga mulai gelap.

Mereka semua bergegas naik ke mobil yang tersisa, karena satu mobil sudah dibawa oleh sang manager sendirian. Mereka hanya bisa berharap agar polisi bisa membantu dan membawa kedua orang tersayang mereka kembali tanpa goresan luka sedikitpun.

Suasana didalam salah satu mobil juga sedikit berisik karena mereka yang berusaha menenangkan member termuda. Isakannya semakin menjadi dan mengingat bagaimana ia juga pernah diculik tapi diselamatkan dengan gadis yang sekarang juga tengah menyelematkan Yangyang.

"Ba-bagaimana jika Noona hiks terluka." isakan itu membuat hyung yang berada dimobil yang sama dengan Jisung ikut teriris hatinya. Mereka juga sama sama menghawatirkan Aecha tapi mereka memilih untuk diam.

Renjun hanya menatap sendu kearah Jisung, bahkan Chenle yang berada disisi kanannya itu masih terlihat bisu, ia tak mengeluarkan air matanya tapi tatapannya itu yang mengatakan jika ia benar benar khawatir.

Renjun ingin menguatkan yang termuda, tapi ia juga tidak bisa menahan tangisnya yang terasa ingin pecah sekarang juga. Sedangkan Jeno dan Jaemin sedang mencoba mengusap pundak kedua maknae itu. Berbeda dengan Shotaro dan Sungchan yang mencoba menguatkan diri mereka juga, walapun ia mengenal Aecha belum lama tapi managernya itu selalu memberikan kasih sayang yang sama tanpa membedakan.

Disisi lain Haechan yang berada di mobil dengan member NCT127 yang lain, ia nampak menghela napas beberapa kali. Sungguh ia sangat menghawatirkan Noona nya itu. Mau seberapa jail dirinya tetap menyayangi Aecha, meskipun sering mendapatkan omelan.

"Hyung, apa kita tidak akan memberitau ke pemilik agensi kita?"

Menangkap kalimat yang dilontarkan Mark, Taeyong dengan segera menghubungi pihak agensi. Ia tidak bermaksud tak mau pergi kesana tapi mau bagaimanapun mereka semua masih dalam bahaya karena kasus penculikan ini.

*************

Keringat dingin terus saja membajiri dahinya, ia tak sempat untuk menyekanya mau bagaimanapun ia harus fokus untuk mengejar mobil yang tak jauh dari mobilnya.

Meski begitu Aecha benar benar sangat kalut karena penculik kali ini benar benar bermain main dengannya. Dia mengikuti mobil didepannya yang ternyata menuju jalanan sepi, mobil itu tiba tiba berbelok kearah hutan. Dan dari jalanan saja ia sudah yakin jika markas mereka berada didalam hutan.

Dengan begitu Aecha menaruh mobil dengan asal ditepi jalan lalu mulai berjalan kaki mengikuti bekas ban mobil yang tadi lewat. Sesuai dugaan ternyata markas mereka tidak jauh dari tepi jalan besar tadi, ia mulai mengendap endap karena bangunan rumah ini dijaga dengan sangat ketat bahkan penjaganya berbada besar besar. Jika saja badannya lebih kecil maka gadis itu dengan berani melawan dengan segala jurus bela dirinya.

Mulai merasa takut karena penjaga yang menjaga pintu kini menghampiri mobil yang sekarang menjadi tempat persembunyiannya. Dengan sedikit menahan napas lalu memutari secara bertolak arah dari arah sang penjaga ia mulai berjalan mundur secara perlahan.

Krakk

Demi apapun sekarang ia menyesal karena berjalan mundur dirinya jadi tak melihat ada kayu disitu. Mendengar suara patahan kayu membuat penjaga itu dengan cepat kearah sumber itu, namun sayang disana tidak ada apapun selain ranting kayu dan dedaunan kering.

We Love You Manager [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang