[12] Sahabat Lama

5.1K 662 26
                                    

Aecha memasuki caffe yang menjadi tempat bertemunya dengan sahabatnya. Gadis itu menaiki lantai dua caffe lalu menoleh ke kanan ke kiri sampai satu kalimat membuatnya yakin itu sahabatnya.

"Hey sahabat aneh kemarilah!"

Aecha mendengus kesal tapi dirinya tetap duduk dihadapan pria yang memakai baju tebal sama dengan dirinya yang membedakan adalah si pria menggunakan masker hitam ditambah topi hitam dan kacamata bening yang menutupi hampir semua wajahnya.

"Mengapa kau tidak bilang jika sudah jalan kesini duluan?" Tanya Aecha sambil meminum habis kopi hangat milik sahabatnya yang tinggal setengah.

"Aku hanya kesepian jika menyetir tidak ada yang mengajak ngobrol."

"Alasan." Balas Aecha.

Pria itu hanya tertawa lalu menatap miris kearah kopinya yang diminum habis sahabatnya ini. "Kau seharusnya memesan minuman baru! Mengapa harus punyaku terus yang kau ambil."

Aecha mengkerut tak suka. "Kau kenal denganku bukan setahun dua tahun kalau kau lupa."

Pria itu menatap malas Aecha, lalu kemudian kembali menatap serius sahabatnya. "Jadi?"

Gadis itu pun langsung menceritakan tentang Jeslyn yang akan menculik member yang berada dalam pengawasannya. Pria itu mendadak mengepalkan tangannya tanda ia marah.

"Lalu apa yang harus kita lakukan?" Tanya pria itu.

"Astaga tuan Park! Kalau kau bertanya padaku lalu aku harus bertanya dengan siapa?!"

Suasana yang tadinya serius jadi suasana yang penuh dengan tawa sahabat Aecha itu. Dalam hati gadis itu menyesal telah bersahabat selama sepuluh tahun dengannya.

"Oke oke jadi kita harus apa?"

"Terserah kau tuan Park terserah!" Balas Aecha pasrah.

Pria yang dipanggil tuan Park itu tertawa lagi merasa senang karena bisa mengerjai sahabatnya. "Hei jika kau lupa namaku itu Park Chanyeol dan satu hal lagi aku lebih tua darimu jadi sopanlah sedikit."

Aecha hanya memutar malas matanya, apa apaan sahabatnya ini kenapa disini seperti dirinyalah yang selalu salah. Gadis itu hanya sabar menatap pria dihadapannya.

"Oke kita kembali ke topik awal. Hhm sepertinya sahabat ki— ah maksudku mantan sahabat kita itu masih saja iri dengan dirimu ya?" Ucap Chanyeol yang dibalas anggukan oleh Aecha.

Sedikit cerita mereka emang sudah bersahabat sejak lama tapi setelah Aecha dinyatakan menjadi manager NCT, Jeslyn mulai iri dengan Aecha karena ternyata bukan dirinya yang mendapat pekerjaan itu. Dan rasa iri itu semakin besar karena NCT mulai sukses dan bahkan membernya terus berkembang. Jeslyn kesal karena bukan dirinya yang menjadi manager dari laki laki setampan mereka, Yap! Ia hanya ingin menjadi manager lalu mendapatkan salah satu dari mereka.

Chanyeol sendiri yang sibuk dengan karirnya hanya bisa memantau. Mau bagaimanapun mereka sudah bersahabat dikala senang maupun susah. Pria itu mulai menatap serius Aecha sambil berucap.

"Bagaimana kau menjadi manager grup lain? Atau lebih mudahnya jadi manager aku saja gimana?" Tanyanya sambil menaik turunkan alisnya.

Plakkk!

Chanyeol meringis ketika kepalanya ditampar dengan buku menu yang ada di meja caffe. Pria itu baru ingat tenaga sahabatnya ini tak kalah kuat dari kekuatan yang ia punya.

"Aku sudah terlalu nyaman dengan mereka walaupun aku sering ingin resign, tapi—"

"Tapi apa? Kau tau? Dirinya hanya iri ketika dirimulah yang mendapat pekerjaan ini, dia akan ikhlas jika bukan sahabatnya yang tiba tiba mengambil pekerjaan yang seharusnya jadi miliknya."

Plakkk!

Aecha memukul lagi kepala Chanyeol dengan buku menu, lalu menatap tajam sahabatnya.

"Jadi kau menyalahkanku karena aku yang mendapatkan pekerjaan ini!"

Chanyeol mengangguk sebagai jawaban sambil mencoba menutupi kepalanya jaga jaga jika dirinya akan dipukul lagi. Tapi beberapa saat kemudian dia menatap kembali sahabatnya yang terlihat lesu.

"Kau benar. Disini akulah yang salah, aku akan resign demi keselamatan mereka."

Chanyeol menepuk pundak sahabatnya kemudian menatapnya lembut. Ia tau sahabatnya ini tak akan pernah mau membuat persahabatan mereka retak lebih dalam. Pria itu juga tau bagaimana rela nya Aecha yang mau maunya membebaskan Jeslyn yang seharusnya sudah terkurung dipenjara sekarang.

"Tenang saja aku akan membantumu." Ucap Chanyeol penuh semangat.

***********

Selesai mengobrol dengan sahabatnya itu Aecha kembali ke agensi untuk memantau para member lain, gadis itu sedikit risih karena sahabatnya ternyata juga ada urusan di agensi, sial emang.

"Kau akan mengikuti sampai ruangan mereka hah?"

Chanyeol mengangguk tanpa beban dan sekali kali tersenyum ketika para staff tersenyum ramah kearahnya. Gadis itu hanya memutar mata malas, apa apaan sahabat yang tak kenal malu malah jadi sekalem seperti ini.

Sampai didepan pintu ruangan yang biasa buat mereka kumpul Aecha sudah melihat keanehan dimana mana.

Lihat bagaimana santainya Chenle yang melepas Daegal diruangan ini dan sesekali memberi makanan. Jangan lupakan Haechan yang sedang makan cemilan bersama Jungwoo. Sedangkan member lain sibuk dengan kegiatan handphone lah latian dance lah. Untunglah hanya satu anjing yang berada disini coba jika ditambah satu lagi dan ditambah dua kucing mungkin Manager NCT itu sudah pingsan.

"Oh Hai Noona! Dan Hai Chanyeol-Sunbaenim." Ucap Haechan karena ia yang pertama kali menyadari.

Chanyeol membalas sapaan itu kemudian ikut berbaur disana ah lebih tepatnya dia mengarah ke arah Johnny dan yang lain. Sedangkan Aecha mengarah ke para maknae line.

"Noona aku lelah." Adu Chenle ke Aecha.

Aecha menghampiri Chenle lalu ikut duduk disana, kemudian tangannya mengusap lembut pucuk kepala Chenle.

"Noona tau gak? Aku baru saja dapat Voucher makan gratis kemarin bagaimana besok kita pergi bersama?" Tawar Yangyang yang dibalas anggukan oleh Aecha.

Aecha jadi merasa bersalah karena akan meninggalkan suasana hangat seperti ini. Tapi mau bagaimana lagi, ia tak mau mereka terluka karena penculikan tak terduga dari sahabatnya itu, Aecha memang masih menganggap Jeslyn sahabatnya mau bagaimanapun.

"Noona melamun?" Tanya Jisung yang dibalas gelengan kepala oleh Aecha.

Haechan yang telah selesai dengan acara —Mari habiskan cemilan bersama— makannya, ia pun mulai ikut bergabung dengan pembicaraan.

"Noona Noona Noona. Noona tau gak? Aku baru saja membeli barang baru untuk game ku. Tapi sayangnya dompetku ketinggalan di dorm."

"Jadi?" Tanya Aecha sambil menatap Haechan curiga.

"Tolong bayarkan ya? Nanti uangnya akan kuganti kok kalau ingat!" Balas Haechan tanpa beban.

Aecha menghela napas pasrah tapi ujung ujungnya ia mengiyakannya. Dia mengeluarkan dompetnya lalu mengeluarkan beberapa lembar uang.

"Kau saja terus begini, bagaimana nasib manager yang akan menggantikanku?" Gumam Aecha tapi masih terdengar ditelinga Chenle dan Renjun yang berada disampingnya.

"Hah? Noona mau kemana?"


*****************





Gimana?

Next gak nih?

Aku mau minta maaf nih karena ketidakjelasannya dalam update. Sebenernya ini sesuai sempet gak sempetnya hehe!

We Love You Manager [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang