[31] Pembuktian

4.2K 592 148
                                    

Flashback.

Yangyang pov.

Hari sudah gelap dan dengan seenak jidadnya Kun-ge malah memilih agar aku kembali ke agensi hanya karena charger nya yang tertinggal.

Disaat aku akan melewati ruangan dimana tempat Aecha Noona bekerja aku melihat ada seorang gadis yang masuk kedalam ruangan itu dengan menoleh ke kanan dan ke kiri sambil memegangi sebuah berkas. Mencurigakan.

Akupun mengendap endap lalu membuka sedikit celah pintu ruangan Noona. Dan didalam sana aku melihat gadis itu tertawa remeh didepan Noona yang tertidur dimeja kerjanya. Akupun menguping.

"Kau sangat bodoh mempercayaiku Nona Aecha." Ucapnya sambil tertawa.

Wah jangan jangan.. Akupun dengan cepat langsung mengeluarkan handphoneku lalu mulai memvideokan.

Gadis itu mulai menukar sebuah berkas dengan berkas yang ia pegang tadi. Tunggu berkas apa itu?

"Kau akan dituduh menggelapkan uang setelah ini Nona Lee." Ucapnya.

Itu berkas tentang keuangan!

Bugh!

Ah sial! Demi apapun kenapa harus kesenggol segala nih pot! Akupun segera berlari lalu menuju ke ruang latihan dimana tadi aku mengambil alat Charger.

Aku berusaha menyembunyikan raut ketakutanku ketika pintu ruangan seperti terbuka kecil aku mulai bernyanyi nyanyi sambil memejamkan mata. Aku mengintip sedikit dari celah mataku dan disana aku lihat gadis itu seperti menghela napas lega.

Tunggu— aku mengenali gadis itu dia kan Nara! Orang kepercayaan Noona.

****

Setalah kejadian itu aku mulai memata matai gadis itu dan jika kalian tau? Dia berhasil mengeluarkan Noona dari agensi.

Akupun semakin kesini semakin paham maksud gadis gila itu. Dan parahnya lagi sekarang dia menyeret Haechan kesebuah rumah kosong dengan dua pria berbadan besar itu.

Lagi lagi aku mengeluarkan ponsel lalu merekam kejadian ini untuk dijadikan bukti. Aku sedikit terkejut ketika melihat Nara memukul belakang leher Haechan dengan besi.

Aku sedikit geram, ingin sekali aku menarik rambut gadis itu lalu mendorongnya ke lantai. Saat aku ingin melangkah aku mendengar seseorang datang.

Akupun bersembunyi dan menutup mulut tak percaya ketika melihat orang tersebut. "Aecha Noona?"

Aku melihat Noona masuk tapi setelah ia didalam disana tak ada Nara. Aku terus memperhatikannya sambil merekam. Dan setelah itu aku dikejutkan lagi dengan kebohongan gadis yang sok lugu itu!

Flashback off.

****

Aku menghela napas panjang setelah menceritakan semua kejadian itu lalu menatap polisi dan Noona yang tengah menatapku juga.

"Jadi gitu ceritanya."

Sekarang diriku memang berada di kantor polisi bersama Aecha Noona. Hanya dia. Setelah kejadian berpelukan ala teletubies yang saling rindu, aku memberitahu Noona tentang ini.

Dan ia mengatakan kalau aku bodoh, karena memilih mengerjai gadis gila itu terlebih dahulu. Ugh maafkan aku Noona. Tapi Noona tetap bangga denganku. Yaiyalah Yangyang gituh! Emang Haechan.

Yangyang pov and.

Aecha menatap tak percaya ke Yangyang, bagaimana bisa anak ini bercerita dengan sangat cepat? Bahkan dia berbicara seperti sedang rapp.

We Love You Manager [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang