Matahari mulai digantikan oleh bulan, maka malampun tiba untuk mereka beristirahat. Tapi berbeda dengan gadis yang menjadi manager boy grup terkenal ini.
Aecha terus mengetuk ngetukan pena nya dimeja sambil berulang kali untuk fokus ke pekerjaannya. Oh ayolah ini tinggal tanda tangan saja tapi mengapa dirinya tak bisa berfikir untuk menulis kecuali berfikir tentang pria sore tadi.
"Duh bodoh sekali aku membentaknya tadi." Sesalnya kemudian menggunakan penanya untuk mentanda tangani berkas.
Tok tok tok.
"Masuk."
Pintu terbuka lalu menampilkan wajah gadis muda yang tengah tersenyum sambil membawakan secangkir kopi diatas nampannya.
Aecha tersenyum kembali menatap gadis muda yang sangat ia percayai. Ia pun menerima kopi itu dengan senang hati.
"Terimakasih Nara."
Nara hanya mengangguk sambil melihat bagaimana Manager NCT itu menyeruput kopi buatannya. Aecha menatap gadis muda itu kemudian mengambil berkas tentang data para trainee baru ke Nara.
"Tolong berikan ke ay— ah maksudku ke tuan Lee Soo Man. Ini berkas tentang trainee baru di agensi ini. Jadi kupercayakan kepadamu." Jelas Aecha.
Nara menerima sambil tersenyum lebar. "Terimakasih telah mempercayaiku Nona Aecha."
Aecha hanya mengangguk kemudian menandatangani kembali berkas tentang keuangan beberapa grub. Semuanya ternyata berjalan dengan bagus.
"Selesai.. Haaaaah..." Aecha menguap sangat lebar hingga akhirnya semua menggelap dan matanya pun tertutup.
**********************
"Noona! Noona! Bangun sudah siang! Dasar manager bodoh! Huhuhu bodoh!"
Aecha meringis merasakan sakit yang teramat di bagian kepalanya. Ia bangun dari duduknya lalu menatap lelaki bersurai coklat yang menatapnya terkejut.
"Jam berapa sekarang Haechan?" Tanya Aecha sambil memegangi kepalanya.
Pria bersurai coklat itu berdeham kemudian menatap managernya takut takut. "I-itu jam 9 pagi Noona."
"APA?!"
Haechan terkejut untuk kedua kalinya melihat bagaimana Noona berlari ketoilet yang berada diruangan ini. Noona sudah tuakah? Sekarang kan hari libur.
"Benar benar Manager bodoh."
"AKU MENDENGARNYA DASAR BODOH!" Teriak Aecha didalam toilet.
Haechan meringis ketika telinganya mendengar teriakan managernya. Ugh sepertinya setelah ini ia akan dikurung di dorm dan dilarang untuk keluar. Hah.. Padahal dirinya kesini untuk mengajak manager bodohnya itu untuk jalan jalan.
Setelah selesai ditoilet Aecha keluar dengan wajah terlihat lebih segar. Haechan sempat terpukau tapi ia langsung menahan tawanya. Noona nya ini tak mandi! Sudah bodoh jorok pula, untung Haechan baik hati dan tidak sombong jadi mau menerima Noonanya ini.
"Noona sungguhan tak akan mandi?" Tanya Haechan.
"Kenapa? Apa karena tak mandi aku tak terlihat cantik hah?"
"Percaya diri Noona tinggi juga ya." Ucapnya sambil menahan tawa. Aecha menatapnya tajam kemudian kembali kekursinya. Ia mengambil berkas keuangan yang sudah ia periksa semalam.
"Noona ingin kemana?"
"Ke Neraka kau mau ikut?" Balas Aecha asal. Tapi jawaban Haechan membuatnya terjengit ngeri.
"IKUT!"
******************
Setelah mengantarkan berkas penting, Aecha hanya bisa mendengus kesal karena terjebak disebuah restoran sederhana bersama Haechan.
"Noona yakin hanya memesan minuman?"
Aecha menatap sinis kearah Haechan bagaimana meja makanan telah penuh dengan pesanan Haechan saja.
"Memangnya kau yang akan membayarnya?" Tanya Aecha.
"Tidak sih, lagipula disini ada Noona. Jadi mengapa harus aku yang membayarnya." Jawabnya santai.
Terserah Haechan, Aecha sudah lelah mau menjawab mau bagaimana lagi. Intinya dihari liburnya ia malah mendapatkan krisis keuangan hanya untuk mentraktirnya.
Tring
Bunyi bel tanda ada orang yang masuk juga kedalam restoran sederhana membuat Aecha menatap kearah pintu.
Disana ada seorang pria yang berperawakan persis dengan pria yang kemarin membuatnya menyesal karena membentak orang itu.
Wajah pria itu sulit untuk dikenali karena tertutup rapat dengan masker topi dan kacamata hitam. Pria itu menatap kearah meja Aecha. Dengan cepat Aecha mengalihkan pandangannya. Haechan sendiri tak menyadari hal itu karena bangkunya menghadap kearah Aecha.
Setelah beberapa detik menghadap kearah lain, Aecha menatap kembali kearah pintu tersebut.
"Kau mencariku Nona galak?"
Aecha menoleh ke sisinya yang satunya. Bagaimana pria itu bisa sudah berada disini?!
Haechan sendiri terlihat kebingungan. Ia tak mengenali pria itu, jangan jangan pria ini ingin berbuat jahat.
Haechan berdiri kemudian menghampiri Aecha lalu memeluknya dengan erat.
"Jangan sentuh Noona ku?!" Ucapnya posesif.
Pria itu nampak terkejut tapi setelah itu terkekeh pelan. Melihat bagaimana posesifnya pria yang lebih muda dirinya.
"Kau idol jugakan? Apa Nona galak ini kakak kandungmu?"
Haechan menernyit bingung, apasih kan dia gak ngerti. Dia natap Noonanya untuk menyuruh menjawab.
"Iya aku kakak dari Haechan Lee!" Kalimat yang keluar dari mulut Aecha membuat Haechan tersedak air liurnya.
"Bagus jadi aku tak sulit untuk mencari Nona galak yang memikat hatiku ini."
Kini Aecha yang tersedak dengan air liurnya, a-apa katanya barusan?! Tolong siapapun bangunkan dirinya dari mimpi aneh ini.
Pria tersebut menghampiri Haechan lalu menepuk pundak pria yang lebih muda darinya itu.
"Kita akan sering bertemu Nona galak, dan kau... Sampai jumpa adik ipar."
*********************
Double up gaes!
Gimana?
Vote komennya sayang sayangkuhh
KAMU SEDANG MEMBACA
We Love You Manager [END]
FanficMenjadi Manager sebuah grup dengan anggota yang banyak mungkin akan sulit bahkan gak jarang Aecha mengeluh dan ingin resign dari pekerjaannya ini. "Kalian mau jadi manager mereka? Silahkan...." Rank #1 kpopstory 25/01/2021 Rank #1 Manager 29/01/2021...