[37]

3.4K 460 24
                                    




"Selamat atas kebebasanmu Jeslyn." Ucap Chanyeol.

Jeslyn hanya tersenyum menanggapi perkataan sahabatnya ini, lalu menatap sahabatnya yang telah membebaskan dirinya dengan senyuman manisnya.

"Terimakasih dan maafkan aku Aecha."

"Bukan masalah besar, jadi ayo kita makan." Balas Aecha senang.

Setelah menjemput Jeslyn, Aecha memang berniat mengajak kedua sajabatnya untuk makan bersama lagi. Karena mereka sudah lama sekali tak merasakan berkumpul bersama. Chanyeol menatap Jeslyn penuh teliti ia benar benar parno jika mengingat bagaimana liciknya gadis itu. Merasa diperhatikan Jeslyn menatap Chanyeol, ia tersenyum.

Suara dering ponsel membuat mereka menghentikan makanan dan menatap kearah ponsel yang berdering. "Ah maafkan aku." Ujar Aecha lalu menjauh sedikit dari mereka berdua.

Gadis bermarga lee itu langsung menjawab panggilannya tanpa basa basi.

"NOONA!!!!!"

Aecha menjauhkan ponselnya lalu menatap nama orang yang menelpon dirinya setelah itu mendekatkan ponselnya kembali ke telinga.

"Apa yang kau inginkan Haechan?! Ini hari liburku jika perlu kau ingat."

"Masabodo! Cepat ke agensi atau Noona akan kupecat!"

Tuttt'

Aecha menggeram kesal, bisa bisanya dirinya diancam oleh yang muda. Ia pun melangkahkan kaki kembali ke meja dimana ia dan sahabat sahabatnya makan. Dirinya pun segera berpamitan sekaligus meminta maaf karena harus pergi karena urusan mendadak.

Chanyeol yang baru saja ingin mengantarkan Aecha justru ditolak gadis itu dengan alasan. "Aku yang membawa mobil disini. Jadi kau harus mengantarkan Jeslyn sampai rumah dengan taksi."

Untunglah tingkat kesabaran Chanyeol masih banyak, jadi dirinya hanya mengikuti perintah sahabat gila nya itu.

******

Langkah anggun namun secara bersamaan tegas, Aecha berjalan cepat menuju tempat dimana biasanya para member lain berkumpul. Ia membuka pintu tersebut lalu terlihatlah Yangyang dan Haechan yang tengah bermain game bersama.

Ia menghela napas kasar, apa yang akan dilakukan kedua anak nakalnya ini tolonglah dirinya sedang krisis keuangan sekarang. Belum lagi karena biaya pembebasan Jeslyn bukanlah harga yang murah. Haechan menoleh ketika melihat orang yang ia tunggu telah berdiri diambang pintu sambil menghela napas.

"Hai Noona!" Sapa Haechan tanpa rasa bersalah.

Ingatkan Aecha untuk menghukum anak ini karena telah mengancamnya dengan seenak dirinya. Aecha pun memilih ikut duduk didekat mereka berdua lalu menatap Yangyang yang masih fokus dengan game nya.

"Apa yang ingin kau bicarakan? Aku harap ini tak membuang waktu liburku." Haechan terkekeh karena Noona nya ini emang benar benar tak akan datang jika tidak penting.

"Tadi kami baru saja ke restoran lalu melihat menu baru disa—"

"Jangan bilang kau ingin aku membelinya?" Aecha memotong kalimat Haechan. Haechan terkekeh.

"Sebenernya itu tujuan utamanya... Eeeh tapi bukan itu saja Noona." Aecha yang baru saja ingin melempar sepatunya batal karena mau mendengarkan penjelasan lain dari mulut anak bermarga Lee itu.

Yangyang yang telah selesai dengan game nya mulai ikut dalam pembicaraan. Haechan menyenggol dirinya untuk menjelaskan semuanya, ia pun dengan berat hati melakukannya.

We Love You Manager [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang