21

332 45 63
                                    

Re-publish: Kamis, 27 April 2023.

***

Malam semakin larut, tapi tidak ada tanda-tanda kegiatan di markas rahasia DK itu akan berakhir, malah satu persatu berdatangan ke ruang bermain. Berkumpul bersama seakan tidak ada permasalah sebelumnya di antara mereka, saling bercanda, meledek, membela, dan menggoda satu sama lain.

"Gak nyangka, VA bisa insecure juga," kata satu laki-laki yang baru bergabung.

Sekarang ruangan hampir penuh dihuni, karena orang-orang yang semula di luar masuk satu persatu, ikut menjadikan VA sebagai perbincangan dan bahan ghibah.

"VA kan juga manusia. Bisa insecure, bisa takut, bisa khawatir." Nenden mendengkus sebal membalas.

Sebenarnya, bukan tidak percaya pada pengakuan secara langsung, tapi hanya sedikit ragu bahwa gadis-gadis tidak kenal garis aman itu memiliki perasaan normal. Apalagi melihat dari kelakuan dan sikap selama ini tampak percaya diri kapan pun di mana pun.

"Bukan gak percaya, tapi ... agak gak mungkin aja kalian punya sisi normal gitu," balas Viky cengengesan.

"Jadi selama ini kalian nganggep VA gak normal?" tanya Sherly mendelik tajam.

"Bukan gitu! Buset dah, maksud gue insecure itukan buat orang-orang tertentu, lah kalian ini gak ada tanda-tanda bisa insecure," kelit Viky cepat membenarkan kalimat sebelumnya.

Keempat gadis itu kompak mendengkus dengan bibir mencebik, mereka bisa insecure, sungguh, tapi tidak pernah ditunjukkan pada khalayak umum.

Dari sisi kiri, Zaki menatap Mina, tanpa peringatan jari menyentil pelan bibir yang mengerucut. "Gak usah sok imut lo," cibirnya.

"Ahs!! Jeki jahat lo!" Mina kontan memekik sambil mengelus bibir yang disentil.

Menoleh pada Zaki dan melayangkan kepalan tangan untuk memukul bagian wajah, sayangnya pukulan pertama bisa dihindari.

Ke dua ditangkis.

Ke tiga ditahan.

Geram karena semua pukulan bisa dihindari dengan mudah oleh Zaki, bahkan tanpa repot beranjak dari duduk, Mina menyurukkan kepala ke depan sambil membuka mulut lebar.

"AKH!! DASHA!"

Seisi ruangan berjengit kaget mendengar teriakan, menoleh ke arah Zaki yang tengah berusaha menarik tangan dari mulut Mina.

"Anjir!" Fia tergelak melihat Mina menggigit lengan Zaki seperti kucing ingin merebut ayam goreng.

"Lepasin, Sha! Gila, lo mau mutusin tangan gue?" sentak Zaki dengan sedikit kekuatan mendorong kepala Mina menggunakan satu tangan yang masih bebas.

Kepala Mina terdorong ke belakang, hampir terjungkal jatuh dari sofa jika tidak berpegangan pada sandaran.

Zaki meringis merasakan kulit tangan di balik lengan jaket seperti akan terlepas dari sel tulang karena gigitan tidak main-main. Mina mengulas senyum sengit sambil mengusap mulut yang air liur mengalir ke dagu.

Zaki menarik lengan jaket untuk melihat kondisi kulit, bekas tancapan gigi jelas terlihat menggali daging, membiru hampir seperti akan terkoyak.

"Jeki sama Mina kalo deketan pasti ujung-ujungnya saling kasih watermark," bisik Nenden geli.

"Curiga Jeki sama Mina itu ada something," celetuk Sherly dengan pose berpikir.

"Gak mungkin. Jeki kan jomblo selamanya." Fia menggeleng dengan decakan simpatik.

Villain Angels { Sudah Terbit }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang