Re-publish: Minggu, 30 April 2023.
***
Hampir seluruh rumah dijelajahi kaki-kaki yang saling mengejar, membuat gaduh seisi sudut dengan teriakan dan tawa.
Aksi kejar-kejaran antara DK dan VA tidak berhenti meski sudah bersembunyi di setiap ruangan. Zaki memiliki kunci cadangan setiap ruangan, jadi mudah untuk menemukan mereka yang bersembunyi.
"Ash- hash- ... gelo sia! Capek aing," keluh Nenden mencak-mencak kesal di sela berusaha menormalkan deru napas yang memburu.
"Mahuhh minum ... dohhang ... dikejar kahyak anjinghh ..." kata Fia tersendat-sendat di tengah mencoba mengambil napas.
Sherly dan Mina sudah tepar terjatuh di lantai, berusaha bernapas normal setelah beberapa menit berlari-larian.
"Aus," keluh Fia ikut duduk lesehan.
Sekarang mereka di loteng rumah, menduduki pintu kayu akses ke tempat ini agar tidak bisa didorong, botol vodka dipeluk Sherly seakan itu harta satu-satunya.
Dengan tangan sedikit gemetar karena kelelahan, Sherly membuka tutup botol yang sejak tadi sulit dibuka. Ajaibnya, kali ini tutup botol berhasil dibuka dalam sekali bercobaan.
"Gakpapa vodka dulu, lain kali kita bakal berhasil minum amer," kata Nenden sambil menyeka keringat di pelipis.
Mina dan Fia mengangguki, membiarkan Sherly minum lebih dulu, kernyitan muncul di antara alis saat teguk demi teguk vodka mengaliri kerongkongan.
Setelah merasa haus berkurang, Sherly berhenti, berganti Fia menenggak isi botol gemuk itu.
"Rasanya aneh," komentar Sherly sambil mengusap lelehan vodka di dagu.
"Masa? Aneh kayak gimana?" tanya Mina penasaran.
Sherly menggedikkan bahu bingung juga, "gak tau, pokoknya aneh aja gitu."
Selesai Fia, botol diserahkan pada Nenden, lalu bergedik seperti baru minum jamu.
"Kayak minyak kayu putih, tapi ada mint-mint-nya gitu," kata Fia berkomentar setelah mengusap sudut bibir.
Mina berkerut alis, heran tapi juga penasaran, menunggu Nenden puas, baru gilirannya yang minum.
"Angels! Awas kalo kalian minum itu! Gue aduin ke doi kalian!" ancam Zaki berseru dari arah bawah loteng.
Empat gadis yang duduk bersimpuh di lantai berdebu itu kelabakan, Nenden menyudahi minum dan memberikan botol pada Mina yang langsung diminum dengan cepat.
Beberapa saat meredakan haus, Mina berhenti minum dan memeletkan lidah seperti baru mengecap rasa empedu.
"Gak enak," komentar Mina dengan mata menyipit dan bergidik.
Vodka di dalam botol tersisa seperempat lagi, entah siapa yang paling banyak minum karena sama-sama dalam kondisi haus. Jika tidak terdesak, minuman berasa tidak enak itu sudah pasti dimuntahkan dari mulut sejak tegukan pertama.
"Turun sekarang?" tanya Sherly sambil melihat Mina menutup botol.
Nenden mengangguk, "lagian kita udah keminum, mereka gak bakal bisa apa-apa."
Empat gadis itu terkekeh kemenangan, bergeser dari posisi duduk mereka, lalu membuka pintu loteng. Bergiliran melompat turun sambil celingak-celinguk seperti maling.
Setelah berhasil turun, mereka berjalan mengendap dengan waspada.
"Ekhem!"
Deheman dari arah belakang membuat keempat gadis itu berjengit kaget, berbalik bersamaan dan tersenyum tanpa dosa membalas tatapan datar Zaki, Viky, Deril, Rizky, Zen, Reano, Fajri, dan Gio.
KAMU SEDANG MEMBACA
Villain Angels { Sudah Terbit }
Teen Fiction[ 🔞 Dewasa ] [ Sequel Troublemaker Girl ] [ Tamat: Bab utama lengkap; bonus bab ada di Karyakarsa ] . . ~~~}{~~~ Villain Angels hanyalah kumpulan empat gadis normal biasa, hanya saja cara menjalani hidup yang berbeda, tidak ingin terikat pada apapu...