Re-publish: Minggu, 30 April 2023.
***
Pukul 20.30 malam.
Di saat semua orang bersiap tidur untuk menjemput mimpi indah, atau bahkan sudah ada yang berlayar di pulau kapuk, sebuah bugatti putih melaju stabil di jalan raya. Di dalamnya, empat gadis bernyanyi mengiringi melodi dari radio yang diputar mengalunkan lagu barat.
So look me in the eyes.
Tell me what you see.
Perfect paradise.
Tearing at the seams.
I wish I could escape.
I don't wanna fake it.
Wish I could erase it.
Make your heart believe.Sherly mengikuti lirik lagu yang sudah sering didengar itu hingga hampir hafal di luar kepala. Gadis dengan sweater rajut off shoulder warna merah, celana jeans hitam dan sepatu kets hitam itu mengetuk-ngetuk dashboard seperti menabuh drum. Rambut bob digerai biasa saja dengan bobi pin di samping telinga kiri.
But I'm a bad liar, bad liar.
Now you know.
Now you know.
I'm a bad liar, bad liar.
Now you know, you're free to go (go).Fia yang menyetir melanjutkan lirik setelah Sherly.
Malam ini mengenakan kaos bergaris coklat-putih horizontal lengan panjang yang oversize dan rok circle coklat lima senti di atas lutut. Bagian depan kaos dimasukkan ke dalam rok memperlihatkan ikat pinggang hitam. Mengenakan sneaker putih dan rambut ombre violet dicepol bagian atas.
Nenden duduk di jok belakang dengan Mina, di sebelah kiri. Mengenakan jaket merah maroon yang di dalam hanya t-shirt putih dan jeans hitam robek di bagian lutut kiri. Mengenakam converse merah dan rambut pirang diikat kuncir.
Mina di jok sebelah kanan Nenden, dengan rambut tosca dikepang tidak begitu rapi malam ini mengenakan crop hodie warna biru dan hotpans putih serta converse putih.
Keempatnya berduet bernyanyi dengan suara memenuhi mobil sepanjang jalan. Mungkin suara merdu adalah satu dari sekian banyak hal buruk yang telah melekat selama ini, selain wajah cantik dan hobi baku hantam. Padahal jika bicara normal suara mereka bisa dibilang cempreng.
Malam ini, akan ke basecamp lagi untuk merayakan kembali mobil mereka setelah hampir dua minggu disita di garasi rumah Vino.
Apa pacar mereka tau? TENTU SAJA TIDAK.
Karena sebenarnya pacar mereka sudah melarang untuk sering datang ke basecamp lagi, tapi yang namanya VA jelas tidak akan mudah menurut apapun yang terjadi.
Lama mobil melaju hingga akhirnya tiba di tempat yang dituju, pagar rumah basecamp sudah terbuka lebar, beberapa mobil terparkir rapi di pekarangan minimalis itu, banyak juga yang memarkir di luar area rumah.
VA turun dari mobil setelah benar-benar berhenti dan mesin dimatikan, sebentar membenahi penampilan dan rambut, lalu melangkah menaiki teras rumah. Masuk tanpa perlu mengetuk pintu, mendapati beberapa orang ada di dalam.
"Night all," sapa Sherly saat para penghuni rumah yang menatap kedatangan mereka.
"Night, Angels," balas para laki-laki di ruang tamu itu, tambahan dengan senyum ramah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Villain Angels { Sudah Terbit }
Teen Fiction[ 🔞 Dewasa ] [ Sequel Troublemaker Girl ] [ Tamat: Bab utama lengkap; bonus bab ada di Karyakarsa ] . . ~~~}{~~~ Villain Angels hanyalah kumpulan empat gadis normal biasa, hanya saja cara menjalani hidup yang berbeda, tidak ingin terikat pada apapu...