17

365 57 24
                                    

Re-publish: Selasa, 25 April 2023.

***


Persis seperti yang dikatakan Afka, Vino, Diki, dan Nero kemarin tentang alat transportasi mereka ke kampus akan diantar-jemput.

Hari ini, Fia dan Sherly ke kampus dengan jemputan Afka dan Vino di rumah masing-masing. Masih ingat pagi tadi tatapan para mahasiswa dan mahasiswi kampus saat melihat mereka turun dari mobil idola kampus.

Vino yang seorang kapten tim basket putra, dan Afka ketua club judo, datang ke kampus bersama mahasiswi biasa saja macam Sherly dan Fia, cukup membuat iri mahasiswi penggemar dua laki-laki itu.

Dan sekarang, saat makan siang, dengan mengendap seperti maling celana dalam, Fia dan Sherly berencana makan siang di luar kampus tanpa sepengetahuan pacar masing-masing.

"Ngapain harus ngendap-ngendap kayak intelegen segala? Kan, Afka sama Vino ada kelas sekarang," tanya Sherly heran di tengah aksi celingukan sepanjang lorong kampus.

"Emang. Tapi, kan, ini jam Mina sama Nenden dijemput, bisa aja Nero atau Diki ngeliat kita, terus dilaporin," balas Fia yang berjalan waspada dalam langkah cepat.

Sherly manggut-manggut mengerti, sampai di luar gedung kampus, langsung berlari ke gerbang keluar, bertos ria saat tidak melihat siapa pun yang dikenali di sekitar.

Tujuan mereka adalah, warung Mang Jojo di pinggir jalan dekat kampus.

"Bakso dua, Mang. Tambahin nasi," pesan Sherly sambil melangkah masuk mencari meja untuk duduk.

"Minumnya dua teh es, jangan terlalu manis, soalnya aku udah manis," tambah Fia memesan sambil mengikuti langkah Sherly.

"Najis, kepedean," sahut Sherly tertawa pelan setelah duduk di kursi panjang dan meja persegi panjang.

Fia mengibaskan rambut saja, duduk di samping kanan Sherly. Sementara menunggu pesanan, mata gadis itu mengedar menatap sekitar yang ada beberapa mahasiswa kampus dan orang sekitar. Warung ini tidak mewah atau besar, hanya semacam tenda biru.

Tak sengaja~
Lewat depan rumahmu~
Ku melihat~
Ada tenda biru~

Fia mengentuk dahi mengenyahkan bayangan lirik lagu lama dalam kepala, beralih melihat ke sudut lain, langsung mengernyit alis samar, dan menyikut Sherly pelan untuk mengikuti arah pandangan.

Di sudut meja lain, terlihat dua orang pria berpenampilan layaknya preman, makan dengan satu kaki diangkat dan menggunakan tangan. Rakus, adalah kata yang tepat menggambarkan cara makan dua pria itu.

Mereka tidak bertubuh kekar seperti preman-preman di televisi, tapi salah satu yang bertubuh kurus tinggi memiliki tanda luka melindang di hidung. Sedangkan yang satunya bertubuh lebih pendek, memiliki tato kepala singa di lengan.

"Ini baksonya."

Seorang pria berkumis melenting mengantarkan dua mangkok bakso di hadapan Fia dan Sherly, memutuskan aksi scan mata pada dua pria di sana.

"Oh, makasih, Mang," ucap Fia menerima mangkok bagiannya.

"Dan ini minumnya."

Seorang ibu-ibu, istri Mang Jojo, menyusul meletakkan dua gelas teh es di samping mangkok di atas meja.

"Makasih, Bu," ucap Sherly pula.

Seperginya dua pasangan penjual itu, Sherly dan Fia langsung menambahkan kecap dan saos tomat serta sambal ke bakso sebelum disantap. Getar handphone di atas meja menginterupsi di tengah acara makan, nama Afk tertera di layar.

Villain Angels { Sudah Terbit }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang