9

512 57 25
                                    

Re-publish: Jum'at, 5 Agustus 2022.

***

Sorakan tepuk tangan riuh menyambut mobil Nero di garis finish, diikuti mobil Zaki, baru Vino di urutan ke tiga, Mina berjingkrak senang dengan tangan meninju udara.

"50 juta!" teriak Mina, Nenden dan Sherly menggebu.

Uang sebanyak itu bahkan bisa dipakai lebih banyak dari hanya makan besar, Mina dan Sherly berlari menyongsong sang pacar yang mobil sudah berhenti setelah ngepot panjang menimbulkan decitan ban dengan aspal.

"Udah gua duga, skill lu masih sama," kata Zaki pada Nero saat keluar dari mobil.

"Makan-makan besok!!" seru Sherly saat tiga laki-laki pengemudi keluar dari mobil masing-masing.

"Nero yang menang, Beb. Bukan gua," kata Vino terkekeh sambil mendekati sang pacar.

"Ya gue cuma minta traktiran," balas Sherly mengangkat bahu.

"Gue minta." Mina merengek pada Nero, tangan menarik-narik baju sambil melompat-lompat kecil.

"Gua transfer," kata Zaki yang menyandar di body mobil, merogoh saku celana dan mengeluarkan handphone.

"60% ke rekening Mina," sahut Nero cepat menoleh pada Zaki.

Sesaat Zaki menatap Nero, lalu mengangguk dan fokus pada layar handphone lagi, mengetik nominal jumlah transfer ke dua nomer rekening yang sudah disimpan.

Mina semakin sumringah menatap Nero dan Zaki bergantian, senyum lebar menghiasi wajah.

"Kita gak kebagian nih?" Suara Nenden terdengar menginterupsi.

"Besok kita makan-makan, gue traktir," kata Mina mengacungkan jempol pada Nenden dan Sherly.

"Warung soto Mang Jojo?!" pekik Nenden langsung menggebu.

Mina mengangguk mantap dengan senyum terus terkembang, bukan tempat makan mahal tujuan mereka, melainkan warung biasa.

"Done," kata Zaki setelah selesai mengirim nominal berbeda di dua rekening, memasukkan handphone kembali ke saku celana.

Mina menatap Zaki lagi, rekening terisi setelah berbulan-bulan ini menipis karena tidak ada pemasukan uang. Biasanya Nenden, atau Sherly yang ikut balapan akan membagi rata setiap uang kemenangan, tapi sudah beberapa bulan ini tidak aktif ikut balapan.

"Thank you so much," ucap Mina kali ini dengan senyum tulus pada Nero, mengecup pipi itu singkat.

Nero mengangguk, balas tersenyum sambil mengusak rambut gadis itu. "Jangan dipake buat makan aja. Abisin buat beli yang lain juga," katanya.

Cukup tau kebiasaan gadis itu setelah mendapat uang, tempat makan adalah tujuan pertama, setelah itu baru hal lain yang menyangkut kecantikan diri.

Mina mengangguk saja.

"Royal sekali," cibir Sherly pelan.

"Lain kali kalo lo ikut balapan, uang taruhannya buat gue semua, ya Ki," pinta Nenden menoleh pada Diki.

Alis Diki naik sepersekian mili, tapi kemudian terkekeh dan mengangguk.

"Sekarang kalian mau apa?" tanya Zaki, bersidekap tenang di posisi.

"Balapan udah, mau pulang?" tanya Mina menatap orang-orang di sekitar sambil menggaruk pipi.

"Gue entaran aja deh, lagian besok gak ada kelas pagi," kata Nenden masih ingin dengan Diki, gara-gara dibangunkan di tengah tidur, mata jadi berhenti mengantuk.

Villain Angels { Sudah Terbit }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang