40

366 57 54
                                    

Re-publish: Kamis, 11 Mei 2023.

***

"Remaja-remaja pelaku penembakan dan penusukan dalam kasus perkelahian antar geng dua minggu lalu berhasil diringkus pihak kepolisian saat mencoba melarikan diri ke luar pulau jawa lewat jalur laut. Setelah uji TKP, para tersangka berinisial F F, N S, M M, dan S A itu dijatuhi hukuman minimal 20 tahun penjara ..."

"Mampus!" Syakira meludah puas setelah melihat berita siang ini, lalu tertawa terbahak-bahak di tengah kasur tempat duduk memangku bantal.

F F untuk Fia Felysia.

N S untuk Nenden Shumaila.

M M untuk Mina Maulie.

Dan ...

S A untuk Sherly Anindya.

Jelas itu adalah nama-nama Villain Angels.

Sungguh kemenangan telak yang memuaskan, setelah dua minggu kejadian malam itu, tidak sia-sia kematian orang-orang yang Syakira korbankan. Walaupun sebenarnya lebih berharap VA mati, tapi sepertinya tidak terlalu mengecewakan karena akan mendekam paling sebentar dua puluh tahun di penjara.

"Villain Angels, siapa sangka gue menang dari kancil macam kalian. Dua puluh tahun penjara, melarat lo pada."

Kembali Syakira tertawa keras setelah bermonolog bahagia, bertepuk tangan mengapresiasi diri sendiri, lalu berdecak mengagumi prestasi keberhasilan dalam mengalahkan si empat serangkai licik.

Tok tok tok.

"Masuk."

Senyum Syakira tidak luntur meski tawa diinterupsi ketukan di pintu, seorang asisten rumah tangga yang baru beberapa hari ini melamar bekerja di rumah, masuk membawakan jus jeruk yang dipesan lima menit lalu.

"Ini jusnya, Non."

Wanita kisaran empat puluh tahun itu menyerahkan gelas berisi cairan berwarna orange pada Syakira dengan sopan.

"Thanks," ucap Syakira menerima gelas itu dan langsung meneguk isinya.

Beberapa saat menunggu Syakira menghabiskan minuman, asisten rumah tangga itu keluar dari kamar sang Nona Muda dengan membawa gelas kosong.

"Ah, seneng banget gue. Apa perlu gue bikin party, ya?" gumam Syakira menimbang-nimbang.

Dua puluh tahun penjara sebenarnya tidak akan membuat terlalu menderita, sepertinya Syakira harus menyusun rencana agar mereka mati dalam tahanan saja.

***

Rutan kapolsek H, Jakarta.

Reiki mendekati kubikel penjaga penjara yang dihuni dua polisi wanita.

"Permisi. Bisa saya bertemu empat tahanan yang baru masuk karena kasus pembunuhan tadi?" tanya Reiki dengan sopan pada polisi wanita yang menatap bertanya.

"Bisa, sepuluh menit, ya."

Satu polisi wanita mengangguk mengiyakan tanpa banyak berpikir, meminta rekan untuk mengantar Reiki pada ruang bertemu tahanan.

Reiki mengikuti dengan langkah stabil di belakang, tidak ada tanda-tanda ketakutan atau keraguan, meski seharusnya menjadi salah satu tahanan di sana juga sudah sejak dulu.

Reiki menaikkan masker yang semula hanya di dagu, menutup hidung dan mulut, helai rambut yang keluar dari topi berwarna merah bata mirip rambut Zaki, warna diganti beberapa jam lalu.

Villain Angels { Sudah Terbit }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang