Re-publish: Rabu, 3 Agustus 2022.
***
Kantin mendadak senyap karena aksi Zoya, memusatkan gadis-gadis itu dalam pandangan, menatap Mina yang kepala hanya menunduk.
Tangan Mina terkepal dengan gemetar, menahan agar tidak langsung menghantam wajah Zoya, sudah berapa menit mencoba sabar?
"Lapin heels gue, gue bilang!" bentak Zoya kembali saat tidak melihat reaksi Mina, merenggut rambut kepala dan sedikit mengguncang untuk menyadarkan gadis itu yang dikira melamun.
"DEMI SEGALA TUHAN DI MUKA BUMI!" Mina berteriak keras seketika, pecah sudah suara cempreng keluar, menepis tangan Zoya dari rambut dengan kasar.
Mina sudah duduk bersimpuh di lantai, tidak peduli paha tergores beling, dan menatap Zoya dengan kepala mendongak, sekarang orang-orang di sekitar terlihat lebih tinggi dari ukuran normal.
"Lo ini antek-anteknya abu lahab, setan, atau anak dajjal sih, Zoya Carnelian!?!" tanya Mina seperti orang frustasi.
Zoya melotot, mulut terbuka ingin membalas, tapi Mina lebih dulu menyela dengan teriakan lebih keras dan wajah lebih memprihatinkan.
"Gue ini laper!! Paham gak sih kalian! CEWEK MISKIN INI LAPER!!" teriak Mina lagi semakin menatap Zoya dengan mata berkaca-kaca.
"Kalian gak ada yang mau ngertiin gue, kalian jahat! Apa orang miskin gak boleh makan di kantin kampus? Apa gue gak boleh nolak perintah lo yang orang kaya? Gue juga manusia, gue juga mahasiswi di sini."
Mina berkata miris penuh rasa tersakiti, memaksa air mata untuk keluar yang sebenarnya begitu sulit, menunduk seakan menangis, padahal tengah mengucek agar kelenjar air mata memproduksi.
"Gue-"
"Gue ke kantin mau makan, gue gak ngelakuin apapun, lo jegal kaki gue sampe makanan gue jatoh, gue maafin. Lo lempar minuman ke gue, gue juga diem, semua yang di sini juga liat kalo gue beneran gak niat ngelawan lo. Tapi kenapa lo giniin gue, Zo. Gue salah apa sama lo?" lirih Mina semakin mendramatisir.
Menarik orang-orang yang melihat untuk berpihak, ingin membuat semua orang berpikir jika seorang Mina benar-benar tidak bersalah dalam hal ini, menunjukkan betapa memiliki kebesaran hati seluas lapangan baseball.
'Ini air mata kenapa juga gak mau keluar sih!'
Mina menggerutu kesal dalam hati, mata sudah dikucek hingga memerah dan perih, tapi air mata hanya keluar beberapa tetes, sesekali meringis merasakan perih di paha yang tergores beling.
Zoya dan temannya, tidak menyangka akan reaksi Mina, dengan panik menatap, mundur selangkah dan menjadi bingung harus bagaimana. Belum lagi orang-orang malah menatap Mina miris, kasihan, bukan takut atau mencibir sikap yang berlebihan.
"Min, udah Min, ayo berdiri, beli makanan baru."
Seorang mahasiwa laki-laki, ketua BEM kampus, mendekati Mina setelah membelah kerumunan melihat aksi bullying itu dan membujuk gadis yang masih meratap pilu mengatakan 'lapar' seperti anak kecil terlantar.
Mina menoleh dengan isakan dibuat-buat, menatap Rafa –nama sang PRESMA– yang berjongkok di samping dengan mata merah seperti begadang dua hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Villain Angels { Sudah Terbit }
Teen Fiction[ 🔞 Dewasa ] [ Sequel Troublemaker Girl ] [ Tamat: Bab utama lengkap; bonus bab ada di Karyakarsa ] . . ~~~}{~~~ Villain Angels hanyalah kumpulan empat gadis normal biasa, hanya saja cara menjalani hidup yang berbeda, tidak ingin terikat pada apapu...