47. Ngidam

13.5K 634 20
                                    

47. Ngidam

"Sayang kamu beneran mau mie ayam malam-malam gini?" Tanya Arga pada Naura, yang benar saja tengah malam begini masih ada yang buka. Mana cuaca diluar lagi sedang hujan deras.

"Iya, Baby nya mau mie ayam mas!" Sahut Naura sambil merapikan rambut Arga yang berantakan sehabis bangun tidur.

"Tengah malam begini, mana ada yang buka sayang. Besok aja ya," tawar Arga mendapat gelengan dari Naura.

"Tapi mas, Baby nya mau sekarang!" Ucap Naura dengan wajah yang memelas.

"Oke, tapi tunggu hujan nya reda dulu ya." Ujar Arga.

Naura mengangguk lalu menepuk paha nya, memberi isyarat pada Arga agar tidur disana.

"Mas, semenjak aku hamil. Aku ngerepotin kamu ya?" Tanya Naura sambil mengusap rambut tebal Arga.

"Mungkin menurut kamu, kamu ngerepotin aku. Padahal biasa aja. Kamu kan lagi hamil anak aku. Sudah semesti nya aku turutin apa yang kamu mau." Balas Arga dengan senyum manis nya.

Naura merasa kasihan pada Arga. Naura rasa akhir-akhir ini ia sering kali membangunkan Arga tengah malam begini, hanya untuk menuruti apa yang ia mau. Kadang melihat Arga yang tertidur pulas membuat nya tidak tega membangunkan suami nya itu. Tapi apa boleh buat tidak ada seorangpun yang bisa ia minta tolongi dirumah ini selain Arga, suami nya.

"Kamu ngantuk ya?"

"Nggak kok," sangkal Arga membuat Naura kasihan pada Arga karena harus menahan rasa kantuk nya.

"Kamu tidur aja dulu, nanti kalau hujan nya udah reda. Aku bangunin" kata Naura yang langsung diangguki oleh Arga.

Naura mengusap rambut Arga, sesekali ia mencium dahi Arga.

"Mimpi indah Ayah," ucap Naura menirukan suara anak kecil.

Naura mengusap rambut Arga dengan lembut. Sudah lama Arga tertidur namun hujan tak kunjung reda. Bukan nya reda, hujan malah makin deras membasahi bumi.

Tangan nya terus mengusap rambut Arga sampai tanpa Naura sadari ia menuju kealam bawah sadar nya dengan tangan yang masih berada diatas kepala Arga.

****

Arga membuka pelopak mata nya perlahan, Arga menyesuaikan cahaya lampu yang ada dikamar nya. Pandangan nya pertama kali jatuh pada Naura yang tertidur dengan posisi duduk. Ia yakin Naura pasti ketiduran karena menunggu hujan yang tak kunjung reda.

Arga mengubah posisi  rebahan nya menjadi duduk di depan Naura, "Sayang, bangun" ucap Arga pelan sambil mengguncang pelan tangan Naura.

Naura membuka mata nya perlahan karena merasa tidur nya yang terusik. "Kamu udah bangun sayang?" Tanya Naura dengan suara serak khas orang baru bangun tidur.

"Leher kamu pasti sakit," ujar Arga karena  posisi tidur Naura yang duduk dan leher nya yang mereng kesamping.

Naura tersenyum lalu menggeleng, "Nggak sakit kok." Sangkal Naura dengan senyum manis nya.

"Maaf ya, leher kamu pasti sakit. karena posisi tidur kamu yang kepala mereng kesamping."

"Gapapa, harus nya aku yang minta maaf karena akhir-akhir ini aku sering banget bangunin kamu tengah malam. Kamu pasti capek kan?" Ucap Naura mendapat gelengan cepat dari Arga.

"Aku gapapa kok, aku malah senang waktu kamu ngidam." Kata Arga.

"Masa sih?"

"Ohiya, kamu kan tadi malam mau makan mie ayam. Kita pesan aja ya, diluar dingin"

"Emang nya udah ada yang buka yang segini?" Tanya Naura karena jam baru menunjukkan 06:30.

"Terus kamu mau makan apa?" Tanya Arga sambil menyelipkan anak rambut Naura kebelakang telinga.

"Nanti aja deh makan mie ayam nya, agak siangan." Ujar Naura dengan senyum nya.

"Siap Bu Naura tersayang, apapun akan saya lakukan demi kamu dan anak kita." Ucap Arga membuat Naura terkekeh geli.

"Geli mas, aku denger nya."

"I love you, sayang!" Ucap Arga dengan tulus.

"I love you too, mas!" Balas Naura tersenyum lalu mencium bibir Arga singkat

Dosenku suami ku (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang