30. Hutan
Setiba nya Arga dan Naura di hutan, mereka disuguhi pemandangan yang sangat mengerikan. Hutan yang lebat dan sunyi, bisa dipastikan tidak ada satu pun orang yang tinggal disini.
Arga keluar dari mobil, melihat sekeliling hutan tersebut. Arga membuka handphone miliknya. Setelah mendapatkan lokasi Hana sekarang, Arga berjalan mendekati pintu mobil lalu membukakan pintu untuk Naura.
"Gimana mas? Udah dapat lokasi nya?"tanya Naura pada Arga.
"Udah, mereka ada didekat sini"jawab Arga pada Naura. Arga menggenggam tangan Naura lalu berucap "kamu harus didekat aku ya sayang, jangan jauh-jauh."ucap Arga sambil mengusap pipi Naura.
"Iya, sekarang keselamatan Hana yang lebih penting"ujar Naura pada Arga.
Arga berjalan memasuki hutan tersebut dengan Naura yang berada disampingnya. Saat sudah ditengah hutan Arga memberhentikan langkahnya itu membuat Naura bingung karena Arga memberhentikan langkahnya tiba-tiba.
"Kenapa berhenti mas?"tanya Naura.
"Kamu capek sayang? Aku gendong ya"ucap Arga.
"Aku gak capek kok"
"Kamu yakin?"tanya Arga kembali memastikan.
"Iya, masih jauh ya mas?"
"Kalo aku lihat di handphone, lokasi nya disini tapi kok nggak ada?"jawab Arga, kembali memasukkan handphone miliknya kedalam saku celana.
"Coba kita lihat di dekat sini, siapa tau ada petunjuk"ucap Naura.
"Iya"
"Kita kesana aja mas"saran Naura menunjuk jalan yang ada disebelah kanan. Dijawab anggukan kepala oleh Arga.
Mereka berjalan menelusuri jalan yang ada didepannya, tak lama mereka berjalan Naura melihat ada gubuk kecil jauh berada dari tempat mereka.
"Mas itu ada gubuk, jangan-jangan Hana disekap disana"ujar Naura sambil menunjuk gubuk tersebut.
"Mana?"
"Itu loh mas, masa kamu nggak lihat"ucap Naura sambil menunjuk gubuk tersebut.
"Coba kita lihatin dulu dari jauh"ujar Arga sambil menarik tangan Naura berjalan menuju gubuk tersebut.
Disisi lain Lidia bersama Kevin sedang berjaga didepan gubuk tersebut. Mereka menunggu kedatangan Arga dan Naura.
"Rencana selanjut nya apa?" Tanya Kevin pada Lidia yang sedang memainkan kuku nya.
"lihat aja nanti permainan gue"jawab Lidia melihat Kevin sebentar lalu kembali memainkan kuku nya.
"Gue gak mau ya karena rencana Lo, gue masuk penjara"ujar Kevin pada Lidia.
"Lo tenang aja, setelah rencana ini selesai kita bakal pergi jauh"ucap Lidia masih setia memainkan kuku nya.
"Oke, gue pegang ucap-"
"Lo tenang aja"sela Lidia, kuping nya terasa sakit saat mendengar lelaki itu terus ngomong tanpa henti. "Sekarang kita masuk, kita pastiin kalau Hana baik-baik saja."ucap Lidia diangguki oleh Kevin.
Mereka membuka pintu tersebut, pemandangan yang pertama kali mereka lihat Hana yang sedang terduduk dilantai. Hana menenggelamkan wajahnya diantara dua lutut nya dengan bahu yang bergetar hebat, sudah dipastikan kalau Hana menangis.
"Tutup kembali pintu nya"perintah Lidia pada Kevin. Kevin yang diperintah pun hanya bisa menuruti saja perintah Lidia.
Lidia berjalan mendekati Hana lalu berjongkok didepan anak kecil itu. Lidia mengelus rambut panjang Hana "jangan menangis sayang, kami tidak akan melukai mu"ucap Lidia pada Hana. Hana yang awal nya menunduk kini mendongak menatap Lidia.
"Kakak jahat pada ku"lirih Hana.
"Aku tidak jahat sayang, kita tunggu Abang kamu datang bareng istri bodoh nya itu ya."ucap Lidia sambil mengusap kepala Hana.
"Kak Naura tidak bodoh. Yang bodoh itu kakak"teriak Hana didepan muka Lidia.
Mendengar teriakan Hana membuat Lidia tersulut emosi.
Plak
Brakk
Bersama dengan Lidia yang menampar pipi Hana, Arga mendobrak pintu dengan keras. Seking keras nya Arga mendobrak pintu membuat Lidia dan Kevin terkejut.
"Akhirnya kamu datang"ucap Lidia sambil bangkit dari duduknya. Lidia memberi isyarat pada Kevin melalui mata lalu dibalas Kevin dengan anggukan. Kevin mendekati Hana lalu memegang kedua tangan Hana dengan keras agar tidak kabur.
"Akhhh lepaskan"teriak Hana kesakitan.
"Lepaskan Hana"ucap Arga tersulut emosi. Naura mengelus lengan Arga, menenangkan Arga.
"Tidak semudah itu, kamu harus menceraikan istri mu itu dulu lalu menikah denganku. Baru aku serahkan Hana pada mu"ucap Lidia sambil memainkan kuku nya.
"Apa kamu gila? Aku tidak mau menceraikan Naura lalu menikah dengan mu"ucap Arga
"Kalau kamu tidak mau menikah dengan ku, maka Hana tidak akan kembali pada kalian"ujar Lidia terlalu santai.
"Mas aku takut"bisik Naura dibelakang Arga.
"Hiks.... Bang Arga tolong Hana hiks...."rengek Hana.
Arga bingung harus menyelamatkan siapa?, Dia sangat benci diposisi sekarang, Arga dihadapkan dengan dua pilihan yang sangat sulit untuk ia pilih. Disatu sisi Hana yang sedang menangis dan disatu sisi lagi ada Naura yang sedang ketakutan.
Apa ia harus mengorbankan Hana demi pernikahan nya sama Naura agar tetap utuh, atau mengorbankan pernikahan nya demi Hana lalu menikahi wanita licik didepan.
*****
HAIII!!!
APA KABAR? GIMANA NIH DENGAN PART INI? TAMBAH GEREGETAN NGGAK SAMA LIDIA?
KALIAN BERPIHAK SAMA SIAPA NIH? NAURA APA HANA? KOMEN!!!
LANJUT NGGAK? KOMEN YA, MUMPUNG MOOD AUTHOR LAGI BAIK NIH.
MAKASIH BUAT KALIAN YANG UDAH BACA CERITA AKU, JANGAN LUPA TAG KE INSTAGRAM AKU YA @Risna_Ina NANTI AKU RESPON KOK. DAN BANTU FOLLOW JUGA YA, MAAF KALAU FOLLOW NYA SEDIKIT KARENA AKUN AKU YANG DULU HILANG.
CUMAN NGINGETIN JANGAN LUPA VOTE, COMMEN, AND FOLLOW.
SEE YOU....
KAMU SEDANG MEMBACA
Dosenku suami ku (SELESAI)
Teen FictionCerita tentang seorang mahasiswi yang harus menikah dengan dosen nya sendiri karena ada nya sebuah perjanjian orang tua mereka dimasa lalu. "Mom, Naura nggak mau nikah muda lagian Naura masih mau ngejar cita cita Naura." ucap Naura pada mommy nya. "...