52. hari persalinan

14.1K 709 25
                                    

52. Hari persalinan

Hari demi hari, bulan demi bulan. Kini kandungan Naura sudah bulan ke-9. Dengan susah payah Naura beranjak dari kasurnya. Langkah demi langkah kaki nya memasuki kamar mandi. Naura berdiri didepan kaca sambil tersenyum.

"Hai Dek, bentar lagi kamu mau keluar. Kata dokter Fera perkiraan kamu keluarnya Minggu depan. Mama udah nggak sabar nunggu kamu!" Ucap Naura dengan senyum yang merekah.

Naura mencuci mukanya agar lebih segar, setelah itu Naura mengeringkan wajahnya menggunakan tisu yang ada disamping wastafel.

Naura melangkah keluar dari kamar mandi dengan pelan-pelan, Naura menutup kembali pintu kamar mandi dan mencari keberadaan suaminya yang tidak ada didalam kamar.

"Udah bangun? Gimana tidur siangnya?" Tanya Arga tiba-tiba datang dari arah pintu.

Naura menoleh dan tersenyum, "Enak!" Sahut Naura.

"Pinggangnya masih sakit nggak?" Tanya Arga pasalnya malam tadi Naura terbangun ditengah malam menggadu pada nya kalau pinggangnya sakit. Arga kira mau lahiran tapi ternyata ia salah, Naura hanya mengalami nyeri.

"Udah nggak lagi kok,"

Arga mendekati Naura lalu menuntun Naura agar duduk di sofa yang tersedia dikamar mereka.

"Sehat-sehat ya sayang!" Ucap Arga pada Naura.

Naura mengangguk lalu mengambil tangan Arga dan meletakkan nya didepan permukaan perut nya yang sudah membesar.

"Dede nya nendang!" Ucap Naura membuat senyum Arga terukir.

Arga mengusap perut Naura dengan lembut, dengan senyum yang lebar Arga menatap perut Naura yang bergerak.

Tangan Arga berhenti bergerak saat mendengar suara rintihan yang keluar dari mulut Naura. Arga menatap wajah Naura seperti orang yang menahan rasa sakit.

"Sayang kenapa? Pinggangnya nyeri lagi?" Tanya Arga dengan khawatir.

Naura tidak mampu menjawab, ia menggigit bibir bawahnya. Arga bertambah khawatir saat melihat keringat yang keluar dari pelipis Naura.

Tak ada pilihan lain lagi, Arga bergegas mengambil keperluan Naura yang sudah dimasukkan kedalam tas. Arga mengambil kunci mobilnya dan langsung mengangkat Naura ala bridal style keluar dari rumah.

Sampai didepan mobil nya Arga menyuruh Naura membuka pintu mobil tersebut, dengan susah payah Naura membukanya. Setelah pintu itu terbuka Arga langsung mendudukkan Naura dikursi. Arga berlari memutari mobil depan nya dan langsung masuk kedalam.

"Sayang tahan sebentar," ucap Arga bertambah khawatir saat melihat perubahan wajah Naura yang menjadi pucat.

****

Dari ujung sana Arga dapat melihat orang tuanya sedang berjalan tergesa-gesa kearah nya.

"Arga, gimana keadaan Naura?" Tanya Dylan pada menantunya.

"Naura masih diperiksa" jawab Arga dengan perasaan gelisah.

Semua mata langsung tertuju pada suara pintu ruangan UGD yang dibuka dan keluarlah Fera dari dalam sana.

Fera membuka masker nya lalu menatap Arga, "Cepat masuk kedalam, sebentar lagi Naura akan melahirkan!" Ucap Fera mampu membuat semuanya merasa takut.

Arga masuk kedalam dan melihat pelipis Naura yang sudah dibanjiri dengan keringat, sebelum Arga mendekati Naura ia memakai baju yang disuruh Fera terlebih dahulu.

"Sakit!" Rintih Naura.

Arga menggenggam tangan Naura, lalu berbisik. "Kamu bisa! Jangan khawatir aku disini, disamping kamu" ucap Arga tepat disamping telinga Naura.

"Oke Naura, tarik nafas, buang, tarik lagi buang lagi" instruksi Fera pada Naura.

Naura menarik nafasnya dalam-dalam lalu membuangnya secara perlaha dan "akh, sakit"

"Coba lagi Naura!"

"Akh.....huh.....akh"

"Kamu bisa sayang!" Ucap Arga didalam hati nya ia tak henti berdoa meminta keselamatan untuk Naura dan anak nya.

"Akh....huh....huh.....akh....huh....akh.."

"Sedikit lagi Naura, kepalanya udah mulai kelihatan" ucap Fera.

"Akh.....huh......akh.....huh....akhhhhh"

Hoek

Hoek

Hoek

"Alhamdulillah, suster tolong bersihkan bayi nya!" Ucap Fera pada suster.

Naura mengatur nafasnya, badannya lemas. Keringat membasahi badannya.

Arga menyapu keringat Naura menggunakan tangannya, "Terimakasih, kamu hebat bisa bertahan demi melahirkan anak kita!" Ujar Arga menitikkan air mata nya.

Naura tersenyum tipis lalu mengangguk.

Fera menghampiri Arga dengan membaya seorang bayi kecil ditangannya, "Selamat Arga, anak pertama kalian, laki-laki." Ujar Fera tersenyum.

Arga mengambil alih anak nya kedalam gendongan nya, Arga tersenyum lalu mencium pipi gembul anak pertamanya.

"Azankan mas" ucap Naura dengan pelan.

Arga mengangguk lalu meletakkan anak nya disamping Naura, Arga pergi kekamar mandi untuk mengambil wudhu.

Setelah selesai mengambil wudhu, Arga keluar dengan wajah, tangan, dan rambut yang basah. Arga mengangkat anak nya dan mulai mendekatkan mulutnya didepan telinga anaknya dan meng-azankan nya.

Naura meneteskan air matanya saat melihat pemandang didepannya, didepan sana ada Arga yang sedang meng-azankan anak mereka dengan suara pelan tapi mampu membuat hati Naura merasa damai.

"Erlan, namanya Erlangga Daniel Putra!" Ucap Arga setelah selesai meng-azankan anak nya.

Naura tersenyum lalu mengangguk, "Erlan" ucap Naura.

*****
Erlangga Daniel Putra

SUDAH SIAP? SAMPAI JUMPA DIEXTRA PART

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SUDAH SIAP? SAMPAI JUMPA DIEXTRA PART.

JANGANBLUPA VOTE, KOMEN DAN FOLLOW.

SEE U💜

Dosenku suami ku (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang