3.masa sih

32.1K 1.9K 15
                                    

"Yaudah saya permisi pak" pamit Naura mengangguk sopan.

"Iya"

                          ****
3. Masa sih

Setelah keluar dari ruang Arga, Naura langsung menuju kantin buat mengisi perut nya yang dari tadi minta di isi.

"Gimana Ra lo kena marah ya?" Tanya Nadia pada Naura.

"Nggak, kalian tau nggak sih nyebelin banget sumpah tu dosen, pengen gue makan aja deh kesal gue" kesal Naura.

"Kenapa Ra?" tanya Syifa kepo.

"Tadi kan gue disuruh keruangan dia terus, gue keruangan dia malah dibikin kesal" ucap Naura kesal.

"Kesal kenapa? Pak Arga ngomong apa?"tanya Nadia.

"Nggak ada" jawab Naura.

"Lah terus ngapain lo disana?" tanya Syifa.

"Nggak ada" ucap Naura. "gue cuman diam dong ya walau ada lah ngomong sedikit" lanjut Naura.

"Yaudah makan dulu" sela Nadia.

                         ***

"Ra lo pulang sama siapa?" tanya Nadia.

"Kek nya dijemput abang deh" sahut Naura.

"Eh ada trio muka pas pas an nih"kata bella tiba tiba muncul.

"Iya, muka pas pas an aja belagu. cari perhatian sama Pak Arga" ujar Gita menyindir Naura.

"Iya, muka pas pas an kok caper sih?"ucap Aulia.

"Bukan nya teman kalian ya yang caper? sampe nanya udah punya pacar apa belum? mau minta nomer hp lagi suara dibuat buat lagi, najis gue kalo gue sih malu, mungkin bagi teman lo udah biasa kali ya" ujar Nadia, nadia ia orang nya nggak banyak ngomong tapi kalo sudah ngomomg beh pedas.

"Maksud lo apa?"ucap Bella marah.

"Apa? gue ngomong fakta kok"ucap Nadia santai.

"Emang kenapa hah kalo gue caper sama Pak Arga kalian panas?" Bentak Bella.

"Panas? nggak tuh orang kita nggak ada apa apa sama Pak Arga" sahut Syifa.

"Udah jangan berantem lagi, buruan kita pulang" lerai Naura yang sedari tadi hanya diam.

Saat Naura hendak jalan menjauh dari Bella, tiba-tiba tangan Naura ditahan oleh Gita teman Bella, saat Naura hendak melihat kebelakang tiba-tiba saja rambut Naura dijambak sama Aulia.

"Aw sakit" ringis Naura menahan sakit.

Plak

"Eh lo apa apa sih main tampar Naura aja"kesal Nadia.

Plak

"Buat lo karna udah berani nampar teman gue" ucap Syifa terpancing emosi.

"Gays lebih keras" perintah Bella pada teman-teman nya.

Aulia dan gita pun tambah keras memegang tangan Naura dan menjambak rambut Naura.

"Aw" rintih Naura sambil menahan sakit dikepala nya.

Saat bella mau menampar Naura lagi, tangan nya ditahan oleh tangan kekar dari belakang nya.

"P-pak Arga?"

"Iya saya kenapa?" Tanya Arga dingin.

"Bella, Gita, Aulia kalian ikut saya keruangan saya, dan kalian berdua bawa Naura keruangan saya juga" perintah Arga.

                               *****

"Apa yang kalian lakukan dikampus saya? kalau kalian cuman mau bikin ribut lebih baik kalian keluar dari kampus saya, dengan senang hati saya menyerah kan surat perpindahan kalian"bentak Arga.

"Maaf pak"ucap Bella.

"Apa dengan maaf bisa mengembalikan kondisi Naura semula? tidak kan, apa dengan penyesalan bisa bikin naura tidak kesakitan lagi? tidak kan"bentak Arga.

"Sekali lagi saya lihat kalian nyakitin Naura, saya nggak akan segan segan buat nyakitin kalian juga. sekarang kalian keluar"bentak Arga.

"Kita keluar pak" pamit Bella the geng.

Setelah mereka keluar, pandangan Arga langsung terarah pada gadis yang sedang tidak sadar kan diri.

"Kalian ambil kotak obat diuks"perintah Arga pada Nadia dan Syifa.

"Kita permisi pak"ucap Nadia.

"Iya"

Setelah nadia dan syifa keluar, Arga langsung mengusap rambut Naura lembut, ia yakin pasti rambut Naura terasa sakit karna jambakan bella yang sangat keras.

"Kenapa kamu sampe seperti ini Ra?"ucap Arga.

Cklek

"Ini pak kotak obat nya"ucap Syifa.

"Makasih"ucap Arga.

Setelah mendapatkan kotak obat yang dikasih Syifa, Arga langsung mendekat kan minyak angin kehidung Naura agar ia sadar.

"Alhamdulilah"ucap Arga sambil menggusap rambut Naura.

"Ra masih sakit nggak rambut lo?" Tanya Syifa.

"Sedikit" ujar Naura  pelan.

"Gue kompres ya pipi lo biar nggak merah" ujar Nadia.

"Heran deh gue sama Bella, rambut anak orang main tarik aja nggak tau apa klo perawatan rambut itu mahal" ucap Syifa kesal.

"Iya, apa lagi perawatan wajah, kan mahal" ujar Nadia kesal.

"Udah jangan ngomel mulu panas kuping gue"ucap Naura pelan.

"Ekhem"dehem Arga.

"Eh maaf pak saya lupa kalo ada Pak Arga disini" ucap Nadia cenggegesan.

"Hmm, Ra soal wajah sama rambut kamu yang dibikin rusak sama Bella, besok saya akan bawa kamu kesalon"ucap Arga ringan.

"Eh nggak perlu pak" tolak Naura.

"Nggak papa"ucap Arga.

"Ini jam berapa?"tanya Naura.

"Jam 2 sore" jawab Arga.

"Ya ampun gue lupa, saya pulang dulu pak, permisi"pamit Naura pada Arga.

"Iya"

Setelah itu Naura, Syifa, Nadia keluar dari ruangan Arga.

"Eh Ra lo ngerasa nggak ada yang aneh sama Pak Arga?"tanya Nadia.

"Aneh kenapa?" Naura bertanya balik pada Nadia.

"Lo nggak tau sih waktu Pak Arga marah sama Bella the geng"ucap Syifa.

"Marah?"

"Iya, Pak Arga marah banget sama mereka karna udah nyakintin lo dan dia bilang sama bella the geng klo mereka nyakitin lo lagi Pak Arga nggak akan segan segan buat nyakitin mereka balik"ucap syifa.

"Iya, dan pak arga juga bilang kalo bella the geng buat ribut lagi, Pak Arga bakal ngeluarin mereka dari kampus"lanjut Nadia.

"Keluarin dari kampus?"tanya Naura heran.

"Iya, Pak Arga selain dosen dia juga pengusaha suksek dan kampus ini milik dia" ujar Nadia.

"Eh Naura kaya nya Pak Arga suka deh sama lo" ucap Syifa.

"Masa sih"batin Naura.

Dosenku suami ku (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang