42. Kantor

14.2K 632 11
                                    


42. Kantor

Arga dengan sabar menunggu Naura yang sedari tadi belum juga selesai siap-siap, menunggu Naura bersiap-siap terlalu lama membuat Arga menjadi bosen karena tidak yang bisa ia kerjakan kecuali melihat apa yang Naura oleskan pada wajahnya.

"Hufh, masih lama nggak?" Naura tidak menjawab ia hanya fokus pada penampilannya.

"Sayang" panggil Arga namun belum juga mendapatkan balasan dari Naura.

Arga berdiri dari tempatnya, berjalan mendekati Naura yang sedang duduk di depan meja rias yang ada dikamar. Arga berdiri dibelakang Naura lalu ia menunduk dan.

Hufh, Arga meniup leher Naura dari belakang.

Naura membelalakkan matanya ada sensasi dingin dan geli saat Arga meniup lehernya. "Kamu ngapain sih? Geli tau mas" ujar Naura.

"Lagian kamu lama banget siap-siap nya," balas Arga.

"Ini udah selesai" kata Naura berdiri di depan Arga.

Arga mendekati lalu memeluk Naura, "Cantik banget sih kan jadi tambah sayang," ujar Arga sambil menaruh dagu nya pada puncak kepala Naura.

Setelah beberapa menit Naura membiarkannya, p"Jadi ke kantor nggak nih?" Tanya nya.

Arga menatap tajam Naura, "Pinter banget ngerusak suasana" ucap Arga dengan kesal.

Naura terkekeh karenanya, "Jadi ke kantor nggak?"

"Ayo" Arga membawa Naura keluar kamar lalu keluar dari rumah.

Arga membukakan pintu mobil untuk Naura, lalu menutupnya. Arga memutari mobil lalu masuk dan menjalankan mobil keluar dari halaman rumah.

****

Arga menggenggam tangan Naura, lalu berjalan memasuki kantor. Banyak karyawan yang berlalu lalang dan mereka juga tak segan untuk menyapa. Naura membalas dengan tersenyum sedangkan Arga hanya diam dan mengabaikannya.

"Mas kok kamu enggak balas menyapa karyawan mu? Padahal kan mereka nyapa kamu" tanya Naura setelah mereka memasuki ruangan pribadi milik Arga.

"Udah biasa" balas Arga dengan santai.

"Kamu udah sering gini?" Tanya Naura seraya duduk di atas sofa yang ada didalam ruangan tersebut.

"Iya, udah nyaman lagi" balas nya lagi.

"Lain kali jangan gitu lagi, mereka kan baik udah nyapa kamu masa kmau nggak mau balas nyapa mereka balik? Nanti dipikirnya kamu itu sombong" ujar Naura menasehati Arga supaya lebih ramah pada orang sekitarnya.

"Ngapain peduli apa kata orang? Mereka itu cuman tau nama aku bukan sifat atau ceritaku" ujar Arga ada benarnya juga.

"Kamu tunggu sebentar, aku mau menyelesaikan berkas yang kemarin aku tunda" sambung Arga pada Naura.

"Lama nggak?"

"Mungkin, kalau kamu bosen kamu bisa minta sama OB buat bawain kamu makanan,"

"Aku mau bikin teh kebawah, kamu mau apa?" Tanya Naura.

"Teh" balas Arga dengan singkat.

Naura keluar dari ruangan Arga, masuk kedalam lift lalu menekan angka paling bawah.

****

"Pagi Bu Naura," sapa seorang karyawan yang sedang membuat teh.

"Pagi," balas Naura dengan ramah.

"Saya duluan Bu Naura" ujar karyawan tersebut membuat Naura mengangguk.

"Bu Naura? Mau bikin apa? Mau saya bikin kan?" Tanya seseorang yang memakai seragam OB.

Dosenku suami ku (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang