26.pengganggu

13.3K 600 15
                                    


26. Penganggu

Sinar matahari menembus tirai jendela kamar yang didalamnya ada sepasang kekasih yang masih setia memejamkan matanya.

"Emhhg" mata Naura terbuka saat sinar matahari masuk kedalam kamarnya.

Tangan Naura meraba-raba tempat tidur disampingnya namun tidak mendapati sosok yang ia cari, itu membuatnya reflek menghadap kesamping tapi kosong.

"Morning, bumil ku" ucap seseorang dari arah depan pintu kamar mandi, reflek Naura mencari sumber suara tersebut lalu mendapati Arga dengan pakaian yang sudah lengkap pada tubuh nya berdiri didepan pintu kamar mandi, Naura tersenyum lalu mengubah posisi rebahan nya menjadi duduk.

"Morning ayah" ucap Naura menirukan suara anak kecil, Arga berjalan mendekati Naura lalu duduk didepan nya.

"Hai anak ayah, apa kabar? Baik-baik ya didalam perut bunda, jangan nakal" ucap Arga sambil mengelus perut Naura.

"Abang nggak nakal kok ayah didalam perut bunda"ucap Naura memegang tangan Arga.

"Kok Abang?"tanya Arga

"Ya karena aku mau anak pertama kita cowo" sahut Naura dengan muka yang penuh harap.

"Padahal aku mau nya anak cewe, tapi nggak papa deh aku ngalah buat kamu"ucap Arga tersenyum pada Naura.

"Kok kamu mudah banget ngalah"

"Tau kenapa? Karena aku mau buat kamu bahagia, kamu ingat kan kemarin aku minta apa sama Allah? Aku minta sama Allah agar senyum kamu nggak hilang dari wajah kamu, kalau aku maksa kamu buat ngandung anak cewe kan nggak bisa, aku nggak mau lihat kamu sedih karna keegoisan aku"ucap Arga.

"Hmmm, sweet banget sih"ucap Naura menarik hidung Arga.

"Awh, sakit sayang" rintih Arga menarik turun tangan Naura dari hidung nya.

"Maaf"

"Kamu harus dapat hukuman dari aku"ucap Arga tersenyum smirk lalu mendekatkan wajahnya pada Naura, saat Arga hendak mendaratkan bibirnya pada bibir Naura terdengar suara pintu diketok.

Tok tok

"Ck, siapa sih? ganggu aja"ucap Arga dengan kesal.

"Buka dulu"ucap Naura lalu Arga pun melangkahkan kakinya menuju pintu.

"Ada apa?" Tanya Arga pada Lidia.

" itu keluarga kalian datang" balas Lidia.

"Hmm"jawab Arga lalu menutup kembali pintu kamar nya.

"Siapa?"tanya Naura.

"Lidia penganggu"kesal Arga.

"Penganggu?"

"Iya, ganggu banget padahal udah mau mendarat eh malah nggak jadi"ucap Arga kesal karena gagal mencium bibir Naura.

"Ini masih pagi mas"ucap Naura.

"Iya tau, anggap aja penyemangat di pagi hari"ucap Arga mendudukkan dirinya diatas kasur.

"Dih mesum"

"Ya, nggak papa kalau mesum nya sama kamu"ucap Arga

"Bang, nanti kalau udah besar jangan kaya ayah ya sifatnya, mesum banget"ucap Naura sambil mengusap perutnya sendiri, ucapan Naura tersebut mengundang tawa Arga.

"Hahaha, kalau sifat Abang sama ayah gimana?"tanya Arga.

"Jangan ya bang"ucap Naura masih setia mengusap perutnya.

"Kenapa? Kan Abang anak ayah" ucap Arga menarik tangan Naura, karena Arga menariknya tiba-tiba, itu membuat Naura jatuh dalam pangkuannya, lalu tangan Arga memeluk erat pinggang Naura.

"Aish, bang lihat deh ayah kamu, belum juga Abang besar udah disuruh keluar"ucap Naura pada anak yang didalam kandungan nya

"Nggak kok bang, ayah nggak nyuruh kamu keluar dulu"ucap Arga mengusap perut Naura.

"Kamu nggak mau anak kita keluar?"ucap Naura, nah kan hormon bumil bisa berubah dalam sekejap.

"Bukan gitu, kan kandungan kamu masih muda kalo keluarnya sekarang, bukan nya bayi yang keluar malah yang keluar kecebong"ucap Arga dengan wajah tanpa dosa.

"Kok bisa ya kata-kata mas berubah, tadi sebelum buka pintu kata-kata nya bikin seneng, pas udah buka pintu aja kata-kata nya bikin kesal"ucap Naura berdiri dari pangkuan Arga.

"Mau kemana?"

"Mau mandi lah, udah sana kamu kebawah siapa tau orang tua kita udah nunggu"ucap Naura.

"Pantes dari tadi aku cium bau masem, ternyata kamu"ucap Arga mengejek Naura.

"Untung aku sayang kamu mas"ucap Naura.

"Tapi aku nggak sayang kamu"ucap Arga bercanda pada Naura, tapi siapa sangka yang awalnya cuman bercanda malah dianggap serius oleh Naura, mungkin karna bawaan hamil jadinya Naura sedikit sensitif.

"Udah sana kamu keluar"jutek Naura

"Saya--"ucap Arga terpotong karena Naura lebih dahulu meninggalkan nya masuk kedalam kamar mandi.

Brakk

Arga kaget saat Naura membanting pintu kamar mandi dengan keras.

"Mampus dah gue"ucap Arga mengelus dada nya.

"Sayang jangan marah aku cuman bercanda"teriak Arga dari luar kamar mandi.

"Udah sana kamu kebawah"teriak Naura dari dalam kamar mandi.

"Gara-gara mulut nggak punya rem nih jadinya gini kan"ucap Arga lalu melangkahkan kakinya kelantai dasar rumah nya.

Dosenku suami ku (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang