38. Melepaskan

16.3K 794 152
                                    

38. Melepaskan

Naura terbangu dari tidur nya saat Arga membangunkan nya. Naura mengusap wajah nya yang terasa basah dan ternyata Arga membangunkan nya dengan cara mempercikkan air pada wajah Naura. Naura  mengalihkan wajahnya kesamping agar wajah nya tidak terlalu basah karena percikkan air.

"Enak banget tidur" kata Arga pada Naura.

"Maaf mas aku ketiduran" ucap Naura.

Arga menatap Naura dalam-dalam, sebenarnya ia tidak tega melakukan ini pada Naura tapi mau bagaimana lagi ia terpaksa. Kalau ia tidak mematuhi nya maka nyawa Naura dalam bahaya. Melihat kedaan Naura yang sekarang saja membuat hati Arga terhiris, apa lagi penyebab nya ada di Arga.

"Nih makan, kamu maag jangan sampai telat makan." ujar Arga sambil menyerahkan nasi kotak pada Naura. Naura tersenyum tipis pada Arga, Naura senang setidaknya Arga masih perhatian pada nya.

"Kenapa senyum? Buruan nih ambil." Ketus Arga, senyum Naura luntur saat mendengar nada bicara Arga yang ketus.

"Kamu udah makan?" Tanya Naura pada Arga. Walau Naura masih sakit hati pada Arga karena kelakuan nya tapi Naura tidak pernah lupa kewajiban nya sebagai seorang istri.

Hati Arga bertambah terhiris, disaat Arga memperlakukan Naura dengan kejam namun sebalik nya Naura memperlakukan Arga dengan baik. Hati Naura begitu baik tidak seharus nya Arga melakukan itu pada istri nya sendiri bahkan ia sudah kelewatan batas karena sudah menampar pipi Naura, dan mengurung di dalam kamar mandi selama 3 jam.

"Mas, kok bengong?" Ucap Naura membuyarkan lamunan Arga.

"Kamu makan aja duluan, aku bisa cari makan sendiri" ujar Arga. Naura menarik pelan tangan Arga untuk duduk disamping nya.

"Sini makan bareng aku" ucap Naura sambil membuka kotak nasi tersebut. Naura menyendokkan nasi untuk Arga. Naura mengangkat sendok lalu mengarahkan kedepan mulut Arga namun Arga masih saja menutup mulut nya dengan rapat.

Arga menatap Naura, sungguh ini sangat menyakitkan dimana ia harus menyakiti istri nya sendiri. Disatu sisi Arga melindungi Naura dari orang itu namun disisi lain Arga sendiri lah yang menyakiti Naura.

"Mas, aku tau kamu marah sama aku. Tapi setidak nya makan ya agar kamu tidak lemas." Ucap Naura pada Arga.

Arga perlahan membuka mulut nya lalu menerima suapan pertama dari Naura. Naura tersenyum karena Arga mau menerima suapan pertama nya.

"Nih mas makan ayam nya" ucap Naura sambil mengambilkan ayam untuk Arga makan.

"Kamu?"

Naura menatap Arga sebentar lalu tersenyum tipis "masih ada telor kok, kamu makan aja ayam nya." Jawab Naura tersenyum. Arga menundukkan kepalanya ia tak tega melihat Naura. Naura lebih mementingkan pola makan Arga agar tetap teratur namun tidak memikirkan pola makan nya yang tidak teratur.

"Mas kok nunduk sih? Kurang banyak ya aku ngasih ayam nya? Nih aku tambahin" tanya Naura heran karena Arga yang tiba-tiba menundukkan kepalanya.

Arga mengangkat kepala nya lalu menatap Naura, "makan"ucap Arga seraya mengambil alih sendok yang ada ditangan Naura. Naura mengangguk lalu membuka mulut.

"Harus nya kamu yang makan, agar tidak lemas karena maag kamu kambuh." Kata Arga.

"Mas aku boleh minta sesuatu nggak sama kamu?"

"Jangan yang aneh-aneh" jawab Arga.

Naura terkekeh lalu menganggukkan kepalanya "aku pengen kamu yang dulu, kamu yang bersikap manis sama aku. Kamu yang selalu menyemangati aku, apa bisa kamu turunin permintaan aku?" Tanya Naura. Arga terdiam sebentar ia tidak menjawab pertanyaan Naura, untuk kembali seperti dulu.

Dosenku suami ku (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang