34. Pulang

11K 612 12
                                    

34. Pulang

Satu Minggu sudah Naura dirawat dirumah sakit, dan hari ini ia sudah diperbolehkan untuk pulang. Semenjak Naura dirawat dirumah sakit Arga tak pernah meninggalkan Naura sendiri. Karena Arga tau Naura masih sering teringat pada anak nya. Pernah beberapa kali Arga melihat Naura sedang menangis sambil mengelus perut rata nya.

Arga tau tidak mudah untuk Naura melewati ini semua. Tapi apa boleh buat nasi sudah menjadi bubur. Arga merasa bersalah pada Naura karena gagal menjaga istri nya. Ini juga berat untuk Arga karena itu calon anak pertama nya sama Naura. Arga kesihan pada anak nya, karena belum sepat melihat dunia.

Dalam satu Minggu juga Arga tak pernah pergi kekantor, ia selalu mengerjakan pekerjaan nya lewat Email yang dikirim oleh sekretaris pribadinya. Ia tak mau meninggalkan Naura disaat seperti ini, ia ingin selalu ada disamping Naura. Bagaimana pun Arga suami nya yang tugas nya membahagiakan dan menjaga istri nya.

Arga memasuki baju Naura kedalam tas. Bersiap-siap untuk pulang ke rumah nya.

"Udah belum?"tanya Naura yang sedang duduk diatas kasur dengan Hana yang disamping nya.

Semenjak kejadian Naura kehilangan anak nya. Hana tak pernah libur untuk menemani Naura dirumah sakit.

"Udah yuk kita kedepan, yang lain udah nunggu didepan"ujar Arga.

"Mas aku bisa jalan sendiri kok, nggak perlu kursi roda" ujar Naura.

"Nggak papa kok, yuk Hana kita pulang"

"Iya"

Sesampainya di lobby rumah sakit, disana sudah ada bunda, ayah, mommy, and Daddy. Yang sudah menunggu mereka sejak tadi. Yang lain tersenyum manis pada Naura, Naura pun membalas senyum mereka tak kalah manis.

"Udah siap belum?" Tanya Riska.

"Sudah kok, kalian bawa mobil nggak?" Tanya Arga. Yang diangguki oleh ayah dan Daddy.

"Yaudah kamu sama Naura duluan. Nanti kita ngikutin dari belakang" diangguki oleh Arga. Arga membawa Naura keparkiran lalu menggendong ala bridal style Naura. Arga memasuki Naura dengan hati-hati, setelah Naura masuk kedalam mobil. Arga pun mendudukkan tubuhnya disamping Naura.

"Mas, aku kangen bang Rey deh. Udah lama banget aku nggak video call dia"ungkap Naura.

"Iya nanti kita video call Rey"ujar Arga diangguki antusias oleh Naura.

"Benar ya"

"Iya sayang benar, nanti malam kita video call Rey"ucap Arga.

Cup

Apaan ini Naura mencium pipi Arga, disaat Arga sedang mengemudi.

"Nggak disini aja yang?" Tanya Arga sambil menunjuk bibir nya.

"Gak deh, dipipi aja"balas Naura

Satu ide terlintas di benak Arga, Arga tersenyum miring lalu berucap "yaudah kita nggak jadi video call sama Rey" ujar nya.

"Kok gitu sih? Kamu mah curang" kesal Naura.

"Mau nggak? Kalau mau cium aku disini" ucap Arga menunjuk bibir nya.

"Fokus aja dulu nyetir mobil nya"ujar Naura.

Arga menepikan mobil nya, lalu menatap Naura. Arga tersenyum smirk pada Naura.

"Sekarang udah gak nyetir lagi, jadi boleh dong aku minta kamu cium bibir aku. Kalau nggak mau juga nggak papa kok. Jadi nanti malam kita nggak jadi-"

Cupp

"Puas?" Tanya Naura.

Arga tersenyum ternyata rencana nya berhasil "nggak berasa, bentar banget"ujar Arga.

"Yang pentingkan udah aku cium"

"Sekali lagi, kalo cium itu dilumat sayang kalau kaya tadi nama nya bukan dicium tapi dikecup. Kalau dikecup mah mana berasa" ucap Arga pada Naura.

Titttttt

Arga dan Naura melihat kebelakang ternyata mobil Daddy yang mengelapson, agar mobil Arga cepat berjalan lagi.

"Ck ganggu aja" kesal Arga, Naura tertawa pelan sambil memalingkan wajah nya kearah keluar jendela. Arga dibuat tambah kesal saat melihat Naura yang tertawa pelan.

"Awas aja kamu, nanti dirumah bakal aku cium kamu sampai kehabisan napas" ucap Arga seraya tersenyum smirk.

Naura menelan saliva nya dengan kasar. "Coba aja nanti"tantang Naura.

"Oh nantang, oke aku terima tantangan kamu"ujar Arga.

Habislah sudah Naura kalau Arga benar-benar akan melakukan itu. Kenapa jadi gini sih baru juga keluar dari rumah sakit udah dihadapi sama suami mesum nya.

Dosenku suami ku (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang