48. Mie ayam

11.2K 663 12
                                    

48. Mie ayam

Arga menatap wajah Naura yang sedang asik memainkan handpone miliknya. Sedari tadi pandangan Naura fokus pada layar yang menampilkan film kartun Upin&Ipin. Tidak tahu kenapa semenjak Naura mengandung ia sering kali menonton kartun anak-anak salah satu nya kedua bocah kembar itu.

Naura mengangkat kepala nya lalu melihat kekanan dan kekiri. "Masih lama kah mas?" Tanya Naura pasal nya mie ayam yang ia pesan belum juga datang.

"Sabar sayang, masih antri!" Sahut Arga sambil mengelus kepala Naura yang berada didepan nya.

"Iya, untung aku orang nya sabar menunggu!" Ucap Naura dengan senyum lebar nya.

"Iyain,"

"Ih kamu ya ma-" ucapan Naura terpotong saat seorang pelayan mengantarkan pesanan nya.

"Permisi mas, mbak. Ini pesanan nya. Selamat menikmati" setelah mengucapkan itu pelayan tersebut langsung pergi dari meja Arga dan Naura.

"Kok ayam nya sedikit sih mas"

"Kan udah aku bilang, kita beli mie ayam nya direstoran aja biar ayam nya banyak."ujar Arga seraya memindahkan ayam yang ada didalam mangkok nya kedalam mangkok Naura.

"Masakan dipinggir jalan juga nggak kalah enak kok mas!" Kata Naura.

"Masa?" Tanya Arga sedikit ragu.

"Makanya jangan makan direstoran terus, sekali-kali lah cobain makan di warteg" cibir Naura pada Arga.

"Iya sayang iya, buruan makan! Habis makan ada yang mau aku kasih tau sama kamu" ujar Arga membuat Naura penasaran.

"Apa?!" Tanya Naura dengan kening yang berkerut.

"Makan dulu, nanti kalau sudah selesai baru aku kasih tau."  Ujar Arga.

Karena rasa penasaran yang besar, Naura pun dengan segera menyuapkan Mei ayam tersebut masuk kedalam mulutnya sampai habis.

"Apa yang mau kamu kasih tau sama aku?!" Tanya Naura setelah selesai makan mie ayam nya.

"Aku" Arga sengaja menggantung ucapannya agar Naura bertambah penasaran.

"Aku, apa?" Tanya Naura.

"Aku"

"Buruan kenapa mas, susah banget ngomong nya. Bikin penasaran aja" kesal Naura.

Arga terkekeh geli melihat wajah kesal Naura, "Sabar kenapa sih yang,"

"Lagian kamu bikin penasaran aja"

"Iya iya, aku mau kasih tau sama kamu kalau aku bakal punya perusahaan sendiri. Tanpa ada campur tangan ayah lagi!" Beritahu Arga pada Naura.

"Beneran? Kok kamu nggak kasih tau aku sih?"

"Ini aku udah kasih tau kamu!" Ucap Arga santai membuat Naura kesal.

"Menyebalkan" gumam Naura mengalihkan pandangannya.

"Biar surprise sayang, aku sengaja nggak kasih tau kamu. Awalnya aku mau kasih tau kamu setelah kamu lahiran tapi kalau nunggu kamu lahiran kelamaan yang ada kamu tahu sendiri. Makanya aku kasih tau sekarang anggap aja ini hadiah satu bulan kamu mengandung anak kita!" Ucap Arga santai.

" Satu bulan aku mengandung dapat hadiah perusahan, kalau dua bulan mengandung aku dapat apa?"

"Terserah kamu mau nya apa, aku mah tinggal turutin aja" ujar Arga seraya mengelus rambut Naura.

"Kalau aku minta suami baru gimana?" Ucap Naura membuat Arga melotot.

"Coba aja kalau berani"

"Kenapa nggak?"

"Tau ah" setelah itu Arga bangkit dari duduknya, meninggalkan Naura yang masih duduk ditempatnya.

Naura tertawa kecil saat punggung Arga mulai hilang dari penglihatannya. Mungkin saja setelah membayar makanannya Arga langsung pergi ke parkiran.

Naura berdiri dari duduknya lalu menyusul Arga yang sudah menunggunya didalam mobil. Saat Naura masuk kedalam mobil ia melihat wajah datar Arga yang menghadap depan.

"Marah?" Tanya Naura sambil memasang seat belt.

Arga masih diam, enggan menjawab pertanyaan Naura.

"Mas, kamu marah?" Naura menghadap kesamping.

Arga masih diam.

"Sayang, kamu marah?"

Arga tampak mengulum senyumnya setelah mendengar kata 'sayang'  yang diucapkan oleh Naura tadi.

"Aku cuman bercanda sayang, masa marah sih?"

"Jangan diulangi lagi" ucap Arga tanpa mengalihkan pandangannya dari depan.

"Coba lihat aku sebentar" titah Naura pada Arga.

Arga menghadap kesamping, menatap wajah cantik Naura.

"Aku nggak bakal ninggalin kamu lagi sayang" ucap Naura membuat Arga tersenyum lebar.

"Coba ulangi lagi, aku nggak dengar" pinta Arga dengan wajah yang dibuat seakan tidak mendengar beneran.

"Aku nggak bakal ninggalin kamu lagi sayang" bisik Naura tepat disamping telinga Arga.

"Aduh kok berisik banget sih, aku nggak dengar" ujar Arga membuat Naura kesal.

"AKU NGGAK BAKAL NINGGALIN KAMU LAGI SAYANG" teriak Naura tapat disamping telinga Arga.

Arga tertawa lepas setelahnya, karena melihat Arga yang tertawa Naura pun juga ikutan tertawa lepas juga. Ternyata semudah itu bahagia,  melihat orang yang kita sayang bahagia maka kita juga ikut bahagia.

****

HAIHAI!!! APA KABAR? SEMOGA BAIK YA.

MAAF YA UPDATE NYA LAMA SOALNYA AKU SAMBIL NGEREVISI CERITANYA.

SAMPAI SINI DULU YA, MAAF KALAU BANYAK KEKURANGANNYA DALAM CEITA AKU. SEMOGA SUKA YA.

JANGAN LUPA VOTE, KOMEN, DAN FOLLOW.

SEE U💜

Dosenku suami ku (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang