31. Hutan II

10.6K 621 24
                                    

31. Hutan II

Arga terdiam lama dia bingung harus menyelamatkan siapa? Kedua nya penting dalam hidup Arga entah itu Hana ataupun Naura. Kalau Arga bisa menyelamatkan kedua nya maka akan dia lakukan, tapi ia tidak bisa menyelamatkan kedua nya. Dia harus memilih salah satu diantara Hana atau Naura dan anak nya.

"Gimana Arga?" Lamunan Arga buyar ketika mendengar suara Lidia.

"Apa kamu tidak memiliki hati nurani Lidia? Aku tidak bisa memilih diantara mereka. Mereka berarti dalam hidup ku."ucap Arga, namun diacuhkan oleh Lidia.

"Cepat lah jawab. Hana apa Naura? Kalau kamu memilih Hana maka nikahi aku. Tapi kalau kamu memilih Naura maka kamu tidak akan pernah lagi melihat Hana." Lidia sangat muak dengan Arga yang sangat lama menjawab pertanyaan nya yang sangat mudah bagi nya namun sulit bagi Arga.

"Apa tidak ada yang lain Lidia? Tolong lah serahkan Hana pada kami lalu biarkan kami pergi dari sini"ucap Naura yang dari tadi hanya diam. Naura sangat muak dengan Lidia yang hanya memikirkan diri nya saja.

"Yang lain? Tidak ada" jawab Lidia dengan cepat.

"Hiks... Bang Arga, tangan Hana sakit hiks...."teriak Hana.

"Cepatlah jawab Arga, apa kamu tidak kesihan pada Hana yang kesakitan?"tanya Lidia " kalau Arga tidak mau menjawab maka aku akan minta jawaban pada Naura saja"lanjut Lidia.

"Cepatlah jawab Naura, apa kamu tidak kesihan pada adik ipar mu yang sedang kesakitan?"tanya Lidia, ini adalah salah satu rencana nya membuat Naura tidak tega pada Hana. Lidia tau kalau Naura adalah tipe orang yang tidak tegaan pada orang lain apalagi itu menyangkut orang terdekatnya.

Naura terdiam dibelakang Arga, setelah cukup lama Naura terdiam dia berjalan kesamping Arga lalu menatap Lidia dengan mata berkaca-kaca nya. Tanpa Naura sadari air mata nya mulai turun dengan deras membasahi pipi nya.

Naura menatap Arga disamping nya lalu beralih melihat tangan nya yang masih digenggam erat oleh Arga. Naura mengangkat tangan nya yang digenggam oleh Arga lalu mencium lama tangan Arga.

Arga melihat Naura yang mencium tangan nya, tidak tau kenapa perasaan nya tidak enak. Naura menatap muka Arga begitu juga sebalik nya Arga menatap muka Naura. Naura menganggukkan kepalanya didepan Arga pertanda dia setuju. Namun dibalas Arga dengan gelengan kepala nya pertanda dia tidak setuju dengan keputusan Naura.

"Mas kamu harus selamatkan Hana dari mereka. Emang kamu mau lihat bunda sedih? Aku gak papa hiks.... Dimadu hiks..."lirih Naura dengan isakan nya.

"Gak aku nggak mau, aku nggak mau nikah lagi. Aku mau nya kamu hanya kamu. Bukan dia maupun yang lain" balas Arga sambil menunjuk Lidia didepan nya.

"Cepat lah Arga" bentak Lidia.

"Hiks... Cepat mas hiks... Keputusan ada ditangan kamu hiks..., Lihatlah Hana dia sudah menahan sakit dari tadi hiks..."desak Naura sambil menarik-narik lengan Arga.

"Aku nggak cinta sama dia sayang, tolong ngertiin aku sekarang"ucap Arga dengan mata yang sudah memerah.

"Kamu cinta nggak sama aku?"tanya Naura lalu dibalas anggukan kepala oleh Arga.

"Kalau kamu cinta sama aku, Tolong turutin perintah aku sekarang. Kamu lihatkan tadi betapa khawatir nya bunda saat dia tau kalau Hana diculik. Jadi tolong selamatkan Hana demi bunda, kamu nggak perlu khawatirin aku yang terpenting selamatkan Hana sekarang"ujar Naura dengan suara lembut nya.

Arga membuang nafas kasar, lalu menatap Lidia "baiklah a-aku akan m-menik-"

"Angkat tangan" teriak seseorang dari arah belakang Arga dan Naura.

Dengan cepat Arga dan Naura menoleh kearah belakang lalu mendapati orang tua mereka dengan dua orang polisi didepan nya.

"A-apaan ini? Kenapa ada polisi disini?" Tanya Lidia merasa takut kalau polisi akan menangkap nya. Jangan lupakan juga Kevin yang ketakutan dibelakang sana.

"Lepaskan putri ku"teriak Dany, karena mendengar teriakkan Dany, Kevin melepaskan Hana. Dengan cepat Hana berlari kearah Arga lalu memeluk kaki lelaki tersebut.

"Kamu itu bukan cinta, Lidia. tapi terobsesi pada ku, kamu memang pernah bersama ku tapi itu dulu."ucap Arga membawa Hana dalam gendongannya.

"Dulu kamu memang pernah bersama nya, tapi sekarang dia bersama ku. Itu yang dinamakan takdir, kita tidak pernah tau takdir seseorang bagaimana? Cuman Tuhanlah yang tau takdir hambanya. Karena itu kita hanya bisa merencanakan tapi Tuhan lah yang menentukan"ucap Naura

"Jangan sok bijak kamu Naura"bentak Lidia lalu mendorong Naura kebelakang. Naura terjatuh sangat keras kelantai.

"Naura"teriak Mutiara lalu berlari menghampiri anak nya.

"Mom, sakit hiks... Akhh.."ucap Naura menahan sakit pada perut nya.

"Pak tolong penjarakan mereka bedua"ujar Dylan lalu menghampiri istri dan anak nya.

Arga menurunkan Hana dari gendongan nya lalu berjongkok disamping Naura, "sayang yang mana yang sakit?"tanya Arga pada Naura.

"Akh.... Sakit.... Hiks...."ucap Naura dengan isakan nya. Mutiara panik saat melihat ada darah yang mengalir di kaki Naura.

"Arga, cepat bawa Naura kerumah sakit sekarang. Naura pendarahan"ucap Mutiara dengan panik.

"Cepat bawa Naura kerumah sakit. Soal Lidia biar Daddy yang mengurusnya."ucap Dylan.

Setelah itu Arga dengan cepat membawa Naura keluar dari hutan, mengendarai mobil nya menuju rumah sakit terdekat.

"Sayang sabar ya, sebentar lagi kita kerumah sakit"ucap Arga

"Bertahan ya sayang demi aku dan anak kita. aku yakin kamu kuat"ucap Arga dengan air mata yang sudah turun.

*****

HAII!!!

PENDAPAT KALIAN GIMANA DENGAN PART INI? KOMEN YA!!.
SORRY YA KALAU KURANG PANJANG, SOAL NYA AKU NULIS NYA SAMBIL MENCATAT. CATATAN AKU BANYAK BANGET GAIS INI PUN AKU NULIS NYA AKU SEMPAT-SEMPATIN DEMI KALIAN BIAR NGGAK GANTUNG.

JANGAN LUPA TAG KE IG AKU YA @Risna_Ina NANTI AKU RESPON KOK.

CUMAN NGINGETIN JANGAN LUPA VOTE, COMMEN, AND FOLLOW.

I LOV YOU GAIS🖤

SEE YOU....

Dosenku suami ku (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang