EXTRA PART II

14.3K 739 30
                                    

EXTRA PART II

Erlan menghembuskan nafas kasar, sedari tadi ia menunggu seseorang tapi orang itu belum juga kunjung datang. Dengan wajah cemberut Erlan berlari kearah dapur dan langsung memeluk kaki Naura dari belakang.

"Mah," panggil Erlan, Naura berbalik lalu berjongkok didepan Erlan.

"Kenapa? Kok cemberut?" Tanya Naura pada Erlan.

"Papa, masih lama ya pulangnya?" Tanya Erlan kembali bertanya pada Naura, Naura melirik jam dinding sebentar lalu mengangguk.

"Iya," balas Naura membuat Erlan semakin cemberut.

"Kenapa emangnya?" Tanya Naura, Erlan hanya diam kemudian berlari memasuki kamarnya.

Naura mengernyit heran, lalu kembali melanjutkan aktivitasnya memotong sayuran yang akan ia masak.

****

Erlan berlari keluar kamar saat mendengar suara mobil Arga memasuki pekarangan rumah, dengan senyum yang lebar Erlan membuka pintu dan saat Arga sudah berada didepan nya, Erlan langsung memeluk kaki Arga.

"Pah," panggil Erlan, Arga menunduk lalu berjongkok didepan Erlan yang tinggi nya hanya sebatas lututnya.

"Kenapa, hmm? Erlan mau apa?" Tanya Arga seakan tahu maksud dari sikap Erlan.

"Tadi siang, Elan. Jalan-jalan keliling komplek sama mama, telus Elan lihat ada olang jual Alum manis, Elan mau beli tapi nggak dibolehin sama mama. Katanya nanti atuk" ucap Erlan menceritakan kejadian tadi siang disaat ia hendak membeli Arum manis tapi dengan mentah-mentah Naura menolaknya.

"Erlan pengen Arum manis?" Tanya Arga membuat Erlan mengangguk cepat.

"Iya, tapi Elan takut mama malah." Ujar Erlan tertunduk lesu.

Arga tersenyum tipis lalu mendekatkan mulutnya pada telinga Erlan dan berbisik, "Kita beli diam-diam aja, gimana? nanti kita makan Arum manis nya dimobil." Bisik Arga membuat senyum Erlan terbit.

"Ayo, kita cari Arum manis" Arga tersenyum lalu menarik tangan Erlan membawa anak itu masuk kedalam mobilnya.

Tanpa Arga dan Erlan sadari, dari tadi Naura sudah mendengar percakapan keduanya. Disaat ia mendengar suara mobil Arga memasuki pekarangan rumah, bergegas ia keluar dari dapur dan bertepatan dengan Erlan yang memeluk kaki Arga.

Naura menggelengkan kepalanya lalu berjalan memasuki kamarnya untuk membersihkan badannya.

****

"Gimana? Enak?" Tanya Arga pada Erlan yang sedang asik memasukkan Arum manis kedalam mulutnya.

"Enak, makasih pah." Balas Erlan.

"Kalau mama tau, terus marah sama Erlan. Gimana?" Tanya Arga membuat Erlan berhenti memakan Arum manisnya.

"Kan diam-diam." Kata Erlan kembali memakan Arum manisnya.

"Kalau papa kasih tau mama gimana?"

Mendengar itu Erlan langsung menyimpan Arum manisnya kedalam plastik, lalu ia letakkan diatas dashboard.

"Elan nggak makan Alum manis," ucap Erlan membuat Arga terkekeh.

"Tadi,"

Dosenku suami ku (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang