54. Rumah baru (END)

16.8K 633 14
                                    

54. Rumah baru (END)

Satu Minggu sudah Naura dirawat dirumah sakit dan Sekarang ia sudah diperbolehkan pulang dengan syarat tidak boleh beraktivitas aktif terlebih dahulu. Dengan senyum yang lebar Naura keluar dari ruangannya setelah satu Minggu ia hanya berdiam diri didalam sana.

"Udah nggak sabar aku pulang kerumah," ujar Naura membuka suara, Arga yang tadi sibuk mendorong kursi roda Naura kini ia memberhentikan sebentar lalu menunduk dan melihat wajah Naura diatas sana.

"Sama," sahut Arga menjalankan kembali kursi roda Naura.

Baby Erlan yang berada didalam pangkuan Naura, tidur dengan nyaman sesekali ia bergerak dan kembali tertidur.

"Nggak ada yang jemput ya?" Tanya Naura pasalnya ia tidak melihat keberadaan orangtuanya dan orangtua Arga sejak tadi.

"Gak ada, kayak nya" jawab Arga mendorong pelan kursi roda Naura menuruni jalan yang ada disamping tangga, jalan itu sering digunakan untuk orang yang memakai kursi roda maupun brankar yang didorong oleh suster.

Naura menghembuskan nafas kasar, lalu menatap wajah tenang baby Erlan yang sedang tertidur didalam pangkuannya.

Saat sudah berada disamping mobil, Arga membuka pintu mobil dan mengangkat Naura dengan pelan dan memasukkan Naura kedalam mobil. Arga memasuki mobil dan menjalankannya.

Disepanjang jalan Arga dan Naura hanya diam, tidak ada satupun yang membuka suaranya. Sampai Naura merasakan ada yang aneh dengan jalan yang mereka lalui. Ini bukan jalan kearah rumah mereka.

"Mas, ini kan bukan jalan kerumah kita" kata Naura membuka suara, Arga melirik lalu kembali fokus pada jalanan yang ada didepan sana.

"Ini benar kok, aku ambil jalan pintas." Ujar Arga dan Naura mengangguk.

Kening Naura berkerut saat mobil Arga memasuki pekarangan rumah mewah, rumah yang berlantai dua dan ada taman kecil disampingnya. Rumah ini terlihat mewah dengan cat perpaduan antara putih dan gold.

"Mas ini rumah siapa?" Tanya Naura, Arga mengabaikan pertanyaan Naura dan langsung keluar dari dalam mobil.

Arga mengambil kursi roda Naura yang sempat ia letakkan di bagasi mobil, Arga membuka pintu samping Naura dan meletakkan Naura diatas kursi roda dengan hati-hati.

"Mas, kamu belum jawab pertanyaan aku!" Ujar Naura, Arga tersenyum tipis dan mendorong kursi roda Naura kedepan pintu.

Dan saat pintu rumah itu terbuka, mata Naura langsung membulat saat mendapati kedua orangtuanya dan juga kedua orangtua Arga yang menyambut kedatangan nya.

"Mommy, Daddy?"

"Iya, sayang ini mommy." Sahut Mutiara mendekat pada sang putri.

Mata Naura memanas dan tak lama dari itu air matanya turun membasahi pipinya, sudah berapa kali Arga membuatnya menangis bahagia?

"Mas?" Naura menoleh kebelakang dan mendapati Arga yang sedang tersenyum padanya.

"Ini rumah baru kita, hadiah kedua yang aku maksud itu ya ini, rumah baru untuk kita dan anak-anak." Jawab Arga seakan tahu apa yang Naura pikirkan sekarang.

"Rumah ini mewah banget!" Kagum Naura menatap seisi rumah yang dirancang sebagus mungkin.

"Kamar kita yang itu, kalau kamu udah bisa jalan baru kita pindah kamar keatas." Ujar Arga seraya menunjuk salah satu pintu yang berada tak jauh dari mereka.

"Aku mau lihat," ucap Naura.

"Sini biar baby Erlan sama kami, kalian lihat-lihat aja isi kamar kalian." Ujar Riska mengambil alih baby Erlan dari pangkuan Naura.

Setelah baby Erlan digendong oleh Riska, Arga dengan segera mendorong kursi roda Naura menuju kamar yang tadi ia tunjuk. Arga membuka pelan pintu kamar tersebut dan mendorong masuk kursi roda Naura.

Naura terperangah ketika melihat isi kamar mereka yang sangat indah, kasur king size yang bewarna putih yang dilapisi dengan seprai bewarna abu-abu.

Arga mendudukkan dirinya diatas kasur dan Naura yang berada didepan nya.

"Gimana suka nggak sama hadiah kedua nya?" Tanya Arga membuyarkan lamunan Naura yang masih tidak percaya dengan apa yang ia lihat. Beberapa kali Naura menepuk pipinya Sampai Arga memberhentikan aksinya.

"Ini bukan mimpi sayang, ini beneran!" Ujar Arga.

"Serius?" Tanya Naura memastikan dan Arga mengangguk cepat.

"Iya, rumah ini buat kamu" ucap Arga dan Naura tersenyum manis pada Arga.

"Makasih, hadiahnya bagus banget. Aku suka banget!" Kata Naura pada Arga.

Arga tersenyum lalu mencium kening Naura, "Sama-sama" balas Arga.

Dosenku suami ku (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang