32. Rumah sakit

13K 695 30
                                    

32. Rumah sakit

Arga berjalan mondar-mandir didepan ruangan yang didalam nya Naura sedang ditangani oleh dokter. Ia sangat khawatir dengan kondisi Naura dan anak nya. Dari kejauhan Arga dapat melihat orang tua nya dan juga Hana sedang berjalan tergesa-gesa menuju nya.

"Gimana kondisi Naura, Arga?"tanya Dylan membuka suara.

"Belum tau, dari tadi dokter belum keluar"jawab Arga.

"Tenanglah Arga, Naura akan baik-baik saja"ucap Riska dengan Hana disamping nya.

Perhatian mereka teralihkan saat mendengar suara isakan dari seorang anak kecil, mereka semua melihat kearah Hana ternyata suara itu berasal dari Hana. Anak kecil itu menangis sambil menundukkan kepala nya.

"Hana kamu kenapa menangis?"tanya Mutiara berjongkok didepan Hana sambil mengangkat dagu Hana agar tidak menunduk lagi.

"Hiks... Hana takut hiks...."ujar Hana dengan isakan nya.

"Takut kenapa?" Kini Riska yang bertanya pada putri nya.

"Hiks... Hana takut hiks.... Kak Naura.... Hiks.... Kenapa-napa hiks....."Isak Hana

"Arga, bagaimana Naura bisa jatuh?"tanya seseorang dari arah pintu ruangan UGD.

"Dia didorong oleh Lidia"ucap Arga pada Dokter Fera yang menangani Naura.

"Lidia? Mantan kekasih mu itu?"

"Ya"

"Karena dorongan yang cukup keras Naura mengalami pendarahan yang hebat, kandungan yang baru memasuki Minggu kedua itu masih sangat lemah. Karena dia terjatuh kelantai dengan cukup keras itu membuat bayi nya tidak bisa diselamatkan"terang Dokter Fera, setelah dokter Fera mengucapkan itu semua nya sangat terkejut karena mengetahui kalau bayi yang dikandung Naura sudah tiada.

"A-apa maksudmu Fera?"tanya Arga.

"Aku sudah berusaha untuk menyelamatkan nya tapi Tuhan berkehendak lain"ujar Dokter Fera.
"kalau begitu aku permisi"setelah itu dokter Fera berjalan menuju ruangan nya.

"Argh"Arga sambil memukul dinding rumah sakit berkali-kali.

"Arga hentikan, apa kamu sudah gila? Kamu melukai tangan mu"bentak Riska pada putra nya.

"Argh.... Ini semua karena Arga, semua nya karena masa lalu Arga. Ini semua karena Lidia mantan Arga. Argh...."ucap Arga kembali memukul dinding rumah sakit.

"Hiks.... Bang Arga hiks...."Isak Hana merasa takut melihat Arga yang sedari tadi memukul dinding.

"Arga hentikan"ucap Dylan sambil menarik Arga kebelakang.

"Tenangkan diri kamu Arga"ucap Mutiara, Arga menarik nafas dalam-dalam lalu menenangkan diri nya.

Setelah merasa cukup tenang Arga bangkit dari tempat nya, berjalan memasuki ruangan tersebut dengan yang lain mengikuti dari belakang.

Pertama yang Arga lihat  setelah membuka pintu adalah Naura yang terbaring lemas diatas kasur rumah sakit, dengan wajah yang pucat.

Arga mendekat kearah kasur lalu mendudukkan dirinya di kursi samping kasur. Arga memegang tangan Naura lalu mencium nya berkali-kali.

"Maafin aku sayang"lirih Arga

"Arga, makan dulu ya? Kamu dari siang sampai sore belum ada makan. Makan ya sayang"ucap Riska pada Arga. Arga melirik sebentar Riska lalu kembali menatap wajah pucat sang istri.

"Kalian makan aja duluan, Arga masih kenyang"ucap Arga

"Yaudah, kita cari makan ke kantin, nanti sekalian beliin Arga makanan"ucap Dany.

Dosenku suami ku (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang