7. Nyaman
"Bun, Hana boleh nginap dirumah Kak Naura nggak?" Ijin Hana pada Riska.
"Gimana ya? lain kali aja ya kamu nginap nya" ujar Riska merasa tidak enak pada Naura.
"Gapapa kok tante, Hana nginap dirumah. lagian mommy sama daddy juga lagi dirumah nenek" ujar Naura dengan senyumnya.
"Terus kamu sama siapa dirumah?"tanya Arga yang berada disamping Riska. Tepat didepan Naura.
"Abang ada kok dirumah" sahut Naura.
"Boleh ya bunda, Hana nginap?" Bujuk Hana agar sang Bunda mengizinkan.
"Iya boleh, tapi kamu jangan nakal ya" pesan Riska pada Hana.
"Yeay, aku tidur sama Kak Naura, aku mau lihat koleksi boneka Kak Naura" ucap Hana kesenang karena diperbolehkan nginap dirumah Naura.
"Biar saya yang antar" ujar Arga.
****
Didalam mobil Hana terus saja menggoceh hal-hal yang tidak penting seperti sekarang.
"Kak Naura lihat deh abang tukang rujak tadi tua banget" kata Hana.
"Nggak boleh gitu, dia lebih tua dari kita" nasehat Naura secara halus.
"Iya maaf, janji deh ngak ngulangin lagi" sesal Hana.
Setelah itu keadaan didalam mobil menjadi hening tidak ada lagi yang memulai pembicaraan.
Ditengah jalan tiba tiba saja handpone Arga berbunyi, Naura yang sempat melihat nama yang tertera dilayar handpone Arga pun mengerut kan dahi nya, ia penasaran siapa yang menelpon Arga.
"Kok nggak diangkat?" tanya Naura.
"Biarin aja" ucap Arga acuh.
"Siapa tau penting" ujar Naura.
"Siapa sih berisik banget?" kata Hana sambil mengambil handpone Arga yang sedari tadi berbunyi.
"Bang Arga? abang masih ya telponan sama Kak Lidia?"tanya Hana dengan raut wajah yang senang.
"I-iya"
"Kak Naura harus tau, Kak Lidia itu orang nya baik banget, terus ya dulu waktu abang dekat sama Kak Lidia, Kak Lidia suka banget ngajakin Hana main kuda kudaan, bang Arga yang jadi kuda nya Hana cuman duduk aja di punggung abang, terus Kak Lidia dia yang kasih bang Arga semangat biar abang kuat, terus kalo kita bertiga lagi main kita ketawa bareng senang banget deh " kata Hana panjang lebar.
"Kok gue jadi sedih ya dengar cerita Hana? kenapa gue jadi sedih ya kalo Pak Arga bisa ketawa sama orang lain?" batin Naura.
"Udah jangan dibahas lagi" sela Arga.
Arga tau pasti Naura sedang sedih mendengar cerita Hana, ia berniat akan menjelaskan semua nya pada Naura kalau sudah sampai dirumah orang tua Naura.
****
"Hana kamu duluan aja masuk, abang mau bicara dulu sama Kak Naura" ujar Arga menyuruh Hana masuk lebih dulu.
"Bang kok dari tadi Kak Naura diam aja sih?"bisik Hana didalam gendongan Arga.
"Kamu sih cerita tentang Kak Lidia jadi nya Kak Naura sedih kan" balas Arga berbisik.
"Maaf"
"Udah sana kamu masuk dulu" suruh Arga.
"Iya"
"Ra, ikut aku sebentar! ada yang mau aku omongin sama kamu" ujar Arga.
"Disana aja" balas Naura seraya berjalan lebih dahulu kearah samping rumah yang terdapat taman kecil.
****
"Mau ngomong apa?"tanya Naura.
"Aku mau jelasin yang Hana ceritain tadi" ujar Arga.
"Iya"
" jadi, dia Lidia mantan aku dulu dia akrab banget sama Hana, sampai-sampai kalo kita mau jalan Lidia selalu ajak Hana buat ikut sama kita, seking akrab nya Hana dan Lidia. Dulu Hana pernah nggak mau makan kalo bukan Lidia yang nyuapin dia makan dan nggak mau minum obat kalau lidia nggak ada disamping nya." ucap Arga menjeda ucapan nya sebentar.
"Dan dulu kami pengen melanjut kan hubungan kejenjang yang lebih serius dan kami tunangan, tapi saat acara pertunangan mau dimulai Lidia belum juga ada tanda-tanda Lidia bakal datang. Aku mulai khawatir takut terjadi sesuatu pada nya karna belum juga datang padahal acara akan dimulai 10 menit lagi. aku udah nelpon dia sampai berapa kali-kali tapi nomer nya Lidia sibuk, dan aku coba nelpon dia lagi dan dia angkat betapa marah nya aku, saat aku tau bahwa Lidia membatal kan acara pertunangan kami dengan sepihak dan aku sangat membenci dia dihari itu juga" lanjut Arga dengan wajah yang memerah.
"Kapan kalian tunangan?"
"3 minggu yang lalu" jawab Arga dengan cepat.
"Oh, apa alasan kamu nerima perjodohan ini?" Tanya Naura lagi.
"Nanti juga kamu tau" sahut Arga.
"Kenapa kamu nggak mau kasih tau aku sekarang? aku ngerasa kalo kamu jadiin aku pelampias marah kamu ke Lidia tau nggak!!" ucap Naura dengan air mata yang mulai turun.
"Bukan, aku nggak jadiin kamu pelampiasan marah aku ke Lidia" bantah Arga seraya memeluk Naura.
"Terus apa?"tanya Naura.
"Karna aku cinta kamu, aku nyaman sama kamu" ucap Arga memeluk erat Naura seakan-akan tidak mau Naura pergi dari nya.
****
Jangan lupa kasih bintang dan follow biar aku tambah semangat buat bikin cerita nya
Wasalamualaikum
KAMU SEDANG MEMBACA
Dosenku suami ku (SELESAI)
Fiksi RemajaCerita tentang seorang mahasiswi yang harus menikah dengan dosen nya sendiri karena ada nya sebuah perjanjian orang tua mereka dimasa lalu. "Mom, Naura nggak mau nikah muda lagian Naura masih mau ngejar cita cita Naura." ucap Naura pada mommy nya. "...