56 : Life And Death

2.8K 358 80
                                    

14 Januari, menjadi salah satu tanggal yang tidak mungkin Jennie lupakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

14 Januari, menjadi salah satu tanggal yang tidak mungkin Jennie lupakan. Tiga tahun pernah hidup bersama Jongin, membuat Jennie sedikit tahu banyak mengenai hari spesial lelaki itu. Diluar hal tersebut, hubungan persahabatan mereka terjalin dari semasa sekolah. Jadi, mustahil jika Jennie melupakan hari ini hari apa.

Sebelum berangkat menuju lokasi yang Jongin tentukan, Jennie berserta Arvi dan Aera sudah menyiapkan hadiah untuknya. Tak terlalu fancy, namun harus tetap high quality. Meskipun dari awal Jongin tidak pernah menyinggung soal merayakan ulang tahun, tapi Jennie sudah membuatkan kue untuknya. Dan tentunya hal itu bisa terjadi karena bantuan-bantuan kecil yang Arvi lakukan.

Seperti yang pernah Arvi katakan, kini ia tidak merasa cemburu terhadap Jennie dan juga Jongin. Yang dulunya Jongin ia anggap musuh, sekarang Arvi sudah menganggapnya sebagai teman kembali. Ya walaupun sebenarnya Jongin belum tentu menganggapnya sebagai teman juga. Namun apapun itu, Arvi berusaha memberikan mereka ruang tersendiri. Entah itu untuk bertemu ataupun sekedar mengobrol.

"Kau tidak akan ikut?"

Pertanyaan itu keluar dari mulut Jennie ketika melihat Arvi hanya bersandar didekat mobilnya. Ia dan Aera sudah turun dari mobil dan hendak menghampiri Jongin yang kelihatannya tengah berjalan-jalan ditepi pantai.

"Bisakah aku menunggu disini saja?" tanya Arvi.

Jennie berdehem. "Hm? What are you going to do here? Wouldn't it be good for you to come with us?" tanyanya dengan alis sedikit terangkat.

"No. I thought, it would be better if I just stayed here. Karena jika aku berada diantara kalian, mungkin Jongin tidak akan leluasa berbicara didepanku. Rasanya pasti canggung sekali." tutur Arvi.

Jennie menggeleng tidak setuju. Karena menurutnya, Jongin tidak akan seperti itu. "No, baby. Dia tidak—"

"It's okay, beautiful. Aku akan datang jika nanti kau memanggilku. Sekarang hampiri saja dia tanpa aku dulu." potong Arvi sembari menunjukkan senyumnya yang membuat candu.

Setelah Arvi berkata demikian, akhirnya Jennie pun setuju. Kini ia berjalan menghampiri Jongin sembari memegang sekotak kue coklat dengan gambar beruang diatasnya. Sedangkan dibelakang Jennie, ada Aera yang berjalan sambil melompat lompat kegirangan.

Kelihatannya ada dua hal yang menaikkan mood putrinya itu. Pertama, karena dia akan bertemu dengan Jongin. Dan yang kedua, karena disana banyak spot foto untuk dirinya mengambil selfie. Aera itu benar-benar anak millenial sekali. Dimana ada sesuatu yang bagus, disitulah ada wajah Aera.

Berjalan diam-diam dari arah belakang, Aera pun menarik-narik ujung baju Jongin sampai Jongin berbalik untuk menatapnya.

"HAPPY BIRTHDAY MY DEAREST DADDY!" teriak Aera sembari melompat memeluk Jongin dengan heboh. "IKAN HIU MAKAN TOMAT, I MISS YOU SO MUCH!" sambungnya lagi.

YOU KILLING ME SOFTLY ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang