[18+] When you have two loves, but you can only repay one of them. Orang bilang, cinta itu buta. Yang waras bisa menjadi gila, sementara yang pintar bisa menjadi bodoh.
Tapi pernahkah kau berpikir bahwa cinta itu sama seperti obat? Kau bisa sembuh...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah sekian lama menikah, baru kali ini Arvi dan Jennie hadir bersama ke sebuah acara. Setelah kepulangan mereka dari Amsterdam dua hari yang lalu, sebuah undangan dari Jungkook dan Lisa langsung menyambut mereka saat pulang ke rumah.
Jennie memang selalu cantik. Tapi kali ini, dirinya terlihat jauh lebih cantik. Dengan balutan dress hitam panjang serta rambut terurai yang dipakaikan penjepit keemasan, Jennie bak seorang putri dari kerajaan. Tak ketinggalan, Arvi juga menjelma seperti sosok seorang pangeran. Tubuhnya yang proporsional, wajahnya yang terlihat menawan dan senyumnya yang begitu merekah indah, makin membuat Jennie tak ingin melepaskan pandangan dari dirinya walau untuk satu detik.
Berjalan bersama memasuki tempat acara dengan gandengan tangan yang tak terlepas, membuat banyak pasang mata berdecak kagum dan menjerit iri. Hal tersebut tak dialami oleh para tamu undangan saja, tapi tampaknya si pemilik acara juga merasa demikian.
"Wohoho... Apa yang sedang aku lihat ini?" Tanya Jungkook sambil tersenyum layaknya meledek.
Bukankah sebelumnya Kim Arvi itu bersikeras mengatakan bahwa ia tidak menyukai Kim Jennie? Dirinya bahkan secara terang-terangan mengutarakan keinginannya yang mau mencari wanita lain yang lebih menarik. Tapi sekarang, Arvi dan Jennie datang dengan wajah bersinar seolah ada kebahagiaan yang membuncah-buncah di kedua hati mereka.
"Aku tidak perlu menjelaskan apapun padamu. Karena sepertinya kau cukup pintar untuk mengerti mengenai apa yang terjadi diantara aku dan Jennie." Jelas Arvi sembari melirik Jennie sekilas.
Jungkook tersenyum, "Aku ikut senang melihat kalian senang."
"Terima kasih, Jeon. Omong-omong, selamat atas ulang tahun pernikahanmu." Ujar Jennie sembari memberikan sebuah kotak berisi hadiah. "Mungkin kelihatannya kecil, tapi ini cukup berharga." Sambung Jennie dengan sedikit tertawa diujung kalimatnya.
"Hahahaha, aku tahu, hadiah dari kalian pasti tidak akan mengecewakan. Ayo silahkan masuk. Lisa dan teman-temannya sudah menunggumu dari tadi."
Jennie melirik Arvi sekilas. Lelaki itu tampak tersenyum menatapnya, "Ayo, biar aku antarkan."
Mereka bertiga pun akhirnya berjalan ke sebuah meja mengikuti panduan dari Jungkook tentunya. Selain Lisa, disana sudah ada Rosé dan Jisoo juga. Ekspresi wajah mereka terlihat sama semua. Melotot dengan mulut sedikit ternganga.
"Jennie, you can enjoy your time with your friends. Aku kesana sebentar, ya? Jika ada apa-apa kau bisa memanggilku."
Jennie mengangguk pelan, "Jangan jauh-jauh." Ucapnya memperingatkan. Dirinya tak ingin melihat Arvi menghilang dari radar.
"Tak usah khawatir, suami mu tidak akan diculik." Celutuk Lisa yang sedang menopang dagu menatap mereka berdua.
