[18+] When you have two loves, but you can only repay one of them. Orang bilang, cinta itu buta. Yang waras bisa menjadi gila, sementara yang pintar bisa menjadi bodoh.
Tapi pernahkah kau berpikir bahwa cinta itu sama seperti obat? Kau bisa sembuh...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ketika mengetahui keberadaan Jennie disana, Arvi pun langsung memalingkan wajahnya karena malu. Sedangkan Tzuyu tampak tersenyum senang karena hal inilah yang Tzuyu nanti-nantikan. Pertengkaran besar diantara Jennie dengan kekasihnya.
"Aku menikmati pertunjukan hebat yang baru kau lakukan. Kenapa tidak dilanjutkan? Apa mau aku pandu? Aku mungkin bisa memberikan beberapa tutorial." Ucap Jennie.
Tersenyum ditengah air mata yang mengalir deras itu sakitnya tidak bisa dideskripsikan. Arvi hanya bisa terdiam sembari mencoba memperbaiki penampilannya yang agak berantakan. Cukup lama Jennie berdiri disana namun Arvi sama sekali tidak mengeluarkan suara. Meminta ma'af pun tidak.
"Nikmatilah acara bercinta mu dengan wanita ini. Aku tidak akan menghentikanmu karena kau sudah kehilangan hak untuk mendapatkan larangan dan keperdulian dari diriku." Sedetik berikutnya Jennie langsung keluar dari ruangan tersebut.
Dan seakan baru menyadari bahwa yang ia lakukan adalah salah, Arvi pun langsung melangkahkan kaki nya untuk mengejar Jennie.
"Jennie, dengarkan aku dulu!"
"Jennie!"
Arvi pun menahan lengan Jennie sambil berkata, "Dengarkan aku!"
"Apalagi yang perlu aku dengar dari mulut sampah mu?! Aku sudah mendengar semuanya! Mau sekuat apapun kau menjelaskan, pembelaanmu tidak akan merubah kenyataan bahwa kau telah mengkhianatiku!"
Jennie pun menarik lengannya dengan kasar, lalu ia menekan tombol lift untuk turun ke lantai dasar. Arvi ingin mengejar Jennie, namun pintu lift tersebut sudah lebih dulu tertutup hingga ia tidak bisa berbuat apapun selain mengejar istrinya melalui anak tangga.
Jennie terus berjalan dengan cepat tanpa memperdulikan orang-orang yang tengah melihatnya dengan tatapan heran. Ia menutup pintu mobil dengan kasar ketika mendengar namanya dipanggil dari kejauhan.
"Jennie!"
Yang memanggilnya tersebut bukanlah Arvi, melainkan Kim Jongin. "Chanyeol, ada apa dengannya? Kenapa dia menangis?" Tanya Jongin ketika melihat mobil Jennie mulai keluar dari basement.
Chanyeol yang baru datang langsung menjawab, "Presdir Kim Arvi tertangkap berselingkuh dengan putri Viviane Group. Dan Kim Jennie menyaksikan semuanya."
"Apa?!"
"Ku dengar-dengar dari Wendy, pernikahan mereka memang penuh dengan masalah. Ada yang bilang kalau Presdir Kim dari dulu suka menyelingkuhinya."
Lagi-lagi kening Jongin berkerut heran, "Apa yang kau katakan Park Chanyeol? Bukankah mereka saling mencintai? Bagaimana bisa ia berselingkuh dari Jennie? Kau jangan mengada-ngada!"
"Siapa yang mengada-ngada? Aku sudah lima tahun bekerja di perusahaannya. Walaupun aku tidak terlalu dekat dengan Presdir, tapi isu-isu miring tentang rumah tangganya sudah tersebar seisi kantor. Rumornya, ia sering menyakiti Jennie."
