Setelah pekerjaan kantor selesai, Arvi langsung dilanda kebimbangan tatkala ada dua orang wanita mengajaknya bertemu diwaktu yang bersamaan. Sebelumnya, Arvi sudah terlanjur mengiyakan ajakan Jennie untuk pergi berkunjung ke rumah ibunya. Melihat wajah Jennie yang begitu semangat, membuat Arvi jadi tak tega untuk membatalkan.
Namun disisi lain, ada satu wanita lagi. Kekasihnya, masih bersikeras ingin menghabiskan waktu bersama Arvi malam ini. Arvi sudah mencoba menolaknya, namun lagi-lagi ia seperti tidak memiliki pilihan lain selain menerima ajakan wanita itu.
Dengan menggadaikan alasan ada jadwal tambahan, Arvi pun akhirnya memutuskan untuk membatalkan janjinya menemani Jennie.
Jennie itu tidak banyak bertanya, tidak pemaksa, dan tidak suka mengekang. Jennie benar-benar memberikan kepercayaan penuh setelah Arvi berjanji malam itu. Tapi tampaknya, kebebasan yang Jennie berikan membuat Arvi sedikit serakah. Karena belum apa-apa, ia sudah melanggar janjinya.
Sepertinya Arvi terlalu menganggap sepele perihal peringatan yang sudah Jennie beri. Menurut Arvi, jika pun nanti Jennie tahu bahwa dirinya tengah makan malam dengan seorang wanita, Jennie akan memakluminya tanpa harus marah-marah. Toh, ini cuman sebatas duduk, makan, lalu ditemani oleh seseorang.
Jadi... apanya yang spesial?
"Dengar Arvi, pekerjaanku tak hanya menunggu kau mengangkat teleponku. Aku wanita sibuk. Lain kali tolong simpan nomorku dengan benar."
Arvi menatap kekasihnya itu dengan serius, "Kau yang harus mendengarku, Chou Tzuyu. Aku tidak ingin memperumit situasi dengan membiarkanmu masuk diantara hubunganku dengan Jennie. Aku sudah terlalu sering menyakitinya."
Tzuyu menyandarkan punggungnya sambil menopang dagu menatap Arvi, "Jadi sebenarnya, kau mencintai dia karena sungguh cinta atau hanya karena kasihan belaka?"
"Aku rasa kau tidak dapat membedakan kedua hal itu, Arvi." Ejeknya sambil tertawa remeh.
"Apa maksudmu?"
Tzuyu memperbaiki posisi duduknya, "Kau tidak akan pernah bisa berubah. Apa kau sedang mencoba untuk setia? Jika benar begitu, maka kita lihat saja nanti, kau akan setia sampai berapa lama pada Kim Jennie itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU KILLING ME SOFTLY ✓
Fanfiction[18+] When you have two loves, but you can only repay one of them. Orang bilang, cinta itu buta. Yang waras bisa menjadi gila, sementara yang pintar bisa menjadi bodoh. Tapi pernahkah kau berpikir bahwa cinta itu sama seperti obat? Kau bisa sembuh...