"Apa wanita tadi memang sering datang ke sini?"
Jennie bertanya kepada Wendy yang tengah duduk menunggu kedatangannya. Di ruangan pribadi Arvi itu, memang hanya ada mereka berdua. Sedangkan Chanyeol dan Bodyguard Jennie tengah berada diluar karena Jennie yang meminta.
"Iya, nyonya Kim. She comes here almost every day." Jawab Wendy.
Jennie menyilangkan kakinya, "What for? Apa dia beralih profesi menjadi office girl disini?"
Wendy tertawa pelan. "Bukan begitu, nyonya. Dia datang hanya untuk mencari tuan Arvi. Dia tidak memiliki kepentingan lain selain hal itu."
Jennie terkekeh, "Seperti tidak punya pekerjaan lain saja." Sindirnya.
"Aku juga heran melihatnya. Padahal dulu tuan Arvi pernah mengusirnya dengan kasar didepan para karyawan. Tetapi dia memang tidak mengenal kata kapok. Dia terus datang kesini sampai tuan Arvi jadi malas pergi ke kantor."
Jennie mengangguk-angguk, "Oh... begitu rupanya. By the way, Apa hari ini Arvi tidak datang? I haven't seen him since earlier." Ujar Jennie.
"Tuan Arvi tengah mengambil cuti untuk tiga hari, nyonya. Dari kemarin dia tidak masuk. Selain karena faktor ingin menghindari Tzuyu, dia sempat mengatakan bahwa dia butuh waktu untuk beristirahat. Sepertinya kondisi tuan Arvi sedang kurang sehat." Jelas Wendy.
Wendy pun mencoba menceritakan sedikit bagaimana kehidupan Arvi dulu ketika ditinggalkan oleh Jennie.
"Tuan Arvi yang dulu sangat berbanding terbalik dengan tuan Arvi yang sudah kau tinggalkan. Sejak kepergian mu, dia tidak pernah masuk kantor selama enam bulan. He told me that he wanted to focus on finding you. Akibat keputusannya itu, keadaan kantor jadi mulai berantakan. Tanpa saran, keputusan, ketelitian dan kepemimpinan tuan Arvi, saham perusahaan V-finxen seperti terjun payung. Statistik nya menurun dengan sangat tajam."
"—— Belum lagi soal ulah nona Chou yang membuat banyak klien dan investor lari dari jangkauan tuan Arvi. Aku tidak yakin apa kau sudah mengetahui soal ini, tapi semua anak cabang yang dimiliki V-finxen sampai dijual untuk mempertahankan perusahaan utama agar tidak gulung tikar."
"Hm... Aku pernah mendengar soal ini dari seseorang. But Arvi has six subsidiaries. He's rich. Jika semua itu dijual, aku pikir dia akan memiliki nominal uang yang cukup besar." Ucap Jennie.
Wendy langsung menggeleng seolah dia tidak setuju dengan anggapan Jennie.
"Tuan Arvi benar-benar diambang kebangkrutan, nyonya. Sebagian uang yang ia dapat memang untuk perusahaan. Namun sebagian lagi ia habiskan untuk mencarimu dan menggilaimu. He comes to New York every week, just looking for you. Can you imagine it? Biaya akomodasi pulang baliknya selama tiga tahun tidak merogoh kocek yang sedikit. Menyewa banyak orang untuk mencarimu juga menghabiskan uang yang cukup fantastis. Dia jarang masuk ke kantor, tetapi uang yang ia habiskan selalu diluar pemasukan. Jika seperti itu terus, ya wajar saja bila V-finxen hampir runtuh." Jelas Wendy.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU KILLING ME SOFTLY ✓
Fanfiction[18+] When you have two loves, but you can only repay one of them. Orang bilang, cinta itu buta. Yang waras bisa menjadi gila, sementara yang pintar bisa menjadi bodoh. Tapi pernahkah kau berpikir bahwa cinta itu sama seperti obat? Kau bisa sembuh...