Pernah mendengar kata ini? Cinta yang berada diatas cinta sejati adalah cinta yang berdiri sendiri tanpa mengharapkan cintanya dibalas balik.
Jongin kira dulunya cinta yang ia punya untuk Jennie tidak sebesar ini. Tapi setelah Jongin teliti lagi, Jongin ingin memberikan Jennie sesuatu yang lebih. Sesuatu yang lebih dalam bentuk apa, Jongin juga belum bisa mengetahui. Tapi yang jelas ia ingin memperlakukan Jennie lebih baik dari Arvi memperlakukan Jennie selama ini.
"Selama empat tahun berturut-turut aku selalu mengirimi sebuah surat. Pernahkah kau membacanya?" Tanya Jongin.
Jennie menggeleng pelan, "Suratmu tak pernah sampai ditanganku." Jelas Jennie dengan sejujurnya.
"Mau tahu apa yang aku tuliskan?"
"Iya, apa yang kau tuliskan?"
Jongin menunduk seraya memperhatikan jarinya yang sudah tergenggam erat. "Jennie, minggu depan tanggal 25 Desember. Aku menunggumu diluar bandara dengan baju Santa Claus. Mari habiskan akhir tahun bersama membuat boneka salju. Aku ingin diakhir dan diawal tahunku dihiasi oleh memori tentang dirimu. Ayo pulang, aku ingin bertemu."
"Aku selalu menulis itu dengan harapan kau bisa membacanya. Tapi ternyata tak ada satupun dari suratku yang pernah kau baca. Aku menyiapkanmu hadiah, tapi hadiah yang aku beri tak pernah sampai padamu. Aku membuat boneka salju sendirian dengan bayangan bahwa kau ada disampingku. Aku selalu duduk di tepi sungai Han melihat kembang api dimalam tahun baru. Setiap kali aku melihat ke arah langit, aku selalu tersenyum. Meskipun kau tak bersamaku, setidaknya kau masih dibawah langit yang sama dengan diriku."
Jennie menatap Jongin dengan tatapan yang tak bisa Jongin artikan. "Aku ingin menebus hari-hari yang sebelumnya tak bisa kita lewati. Meskipun kau menginginkannya dulu, bisakah aku menebusnya sekarang?"
Jongin menoleh, lalu ia tersenyum manis sekali. "Tentu. Cobalah hidup bersamaku walaupun untuk sementara."
Jennie hanya tersenyum menanggapinya. Tak ada yang salah dari ucapan Jongin. Jongin memang lelaki yang selalu ada ketika Jennie butuhkan. Jongin membiarkan bajunya basah karena air mata Jennie. Jongin memberikan Jennie pelukan dan ia juga memberikan Jennie tempat untuk bersandar. Sekarang jika Jennie membutuhkan tempat tinggal, tak masalah Jika Jongin menjadi rumah untuk sekedar melindungi Jennie dari teriknya matahari dan dingin nya air hujan.
"Mari tinggalkan Korea malam ini juga." Lirih Jennie.
"Lalu bagaimana dengan Arvi?"
"Tak usah pikirkan dia. Dia sudah kehilangan diriku sepenuhnya."
°°°
Arvi menunduk seraya memegangi kepalanya yang terasa pusing. Kini ia sudah dikelilingi oleh Jisoo, Rosé, Lisa, Jungkook, Jaehyun dan Seokjin dengan tatapan kesal ingin menghajar.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU KILLING ME SOFTLY ✓
Fanfiction[18+] When you have two loves, but you can only repay one of them. Orang bilang, cinta itu buta. Yang waras bisa menjadi gila, sementara yang pintar bisa menjadi bodoh. Tapi pernahkah kau berpikir bahwa cinta itu sama seperti obat? Kau bisa sembuh...