"Aera...!!"
Gadis kecil yang dipanggil Aera itu langsung berhenti berlari, "Yes, mom?" Sahutnya sambil menoleh ke arah Jennie.
Jennie tersenyum sebelum ia mendekat ke arah Aera. "Eat your breakfast first, sweet heart. Jangan berlarian seperti itu, nanti kau bisa terjatuh. —— Ayo duduk disini," lirih Jennie seraya menepuk nepuk sebuah kursi.
Bukannya menurut, gadis kecil itu malah berlari ke arah Jongin untuk bersembunyi. "Papa, Aera tidak mau makan. Tolong beritahu Mama. Mama selalu saja mengejar Aera dengan piring makanan itu."
Jongin terkekeh kecil, "Kalau Aera tidak makan, nanti Aera bisa jadi kurcaci."
"Kenapa jadi kurcaci?"
"Karena kurcaci tidak mau makan. Dia sependek itu terus dan tak bisa tumbuh tinggi walau sudah bergelayut dan bergelantung seperti monyet."
"Ah... Benarkah? Kalau begitu Aera tidak ingin jadi kurcaci apalagi jadi monyet. Aera ingin menjadi seperti putri-putri di film Disney."
"Keinginan yang bagus. Tapi untuk menjadi seperti itu kau harus makan dulu, sayang." Timpal Jennie.
Aera menatap Jongin dan Jennie secara bergantian, "Aku ingin makan jika disuapi Papa."
Kening Jennie berkerut, "Kenapa pilih-pilih begitu? Biar Mama yang menyuapimu. Your dad has to go to office, sweet heart. He's busy."
Aera berdiri seraya menaruh kedua tangan didekat pinggang. "Daddy, are you busy?" Tanyanya dengan nada seperti kesal.
Jongin pun menggeleng seraya tersenyum, "Tidak lagi, princess. Aku bisa menunda keberangkatanku, untuk dirimu."
Aera tersenyum penuh kemenangan. Lalu ia menatap Jennie sambil berucap, "Did you hear that, mom?"
Jennie menghela napas panjang. Ia sudah kalah telak oleh putrinya. "Heuh, baiklah-baiklah. ——Tapi Jongin, apa tidak masalah jika kau datang terlambat hari ini? Peresmian yayasan yang kau buat tidak akan berjalan jika kau tidak hadir lebih dulu." Ujar Jennie sembari memberikan Jongin sarapan milik Aera.
"It's okay. Aku masih punya waktu satu jam untuk berangkat kesana. Jadi, kau tenang saja." Jelas Jongin.
"Stop talking, dad. Aera lapar." Sahut Aera sembari membuka mulutnya.
Jongin pun buru-buru meraih sendok lalu ia memainkan sendok itu ke udara. "My princess, the plane is coming, aaa..."
"—Uumm."
"Yummy?" Tanya Jennie.
Aera mengangguk sambil terus mengunyah makanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU KILLING ME SOFTLY ✓
Fanfiction[18+] When you have two loves, but you can only repay one of them. Orang bilang, cinta itu buta. Yang waras bisa menjadi gila, sementara yang pintar bisa menjadi bodoh. Tapi pernahkah kau berpikir bahwa cinta itu sama seperti obat? Kau bisa sembuh...