36 : Let's Meet Again

3.4K 454 50
                                    

Setelah Arvi mengutarakan apa yang ingin ia sampaikan, Arvi pun melepaskan pelukannya dari Jennie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah Arvi mengutarakan apa yang ingin ia sampaikan, Arvi pun melepaskan pelukannya dari Jennie. Ia menyeka air matanya, namun setelah itu air mata baru keluar kembali. Jennie yang melihat hal itu reflek berkata,

"Jangan menangis lagi."

"Katakan padaku, bagaimana caranya untuk berhenti? Besok pagi kita akan berpisah kembali. Aku tidak mungkin tertawa ketika kau membawa Aera pergi." Jelas Arvi.

Jika Jennie bisa menahan tangisannya, tampaknya Arvi tidak demikian. Dengan melihat Arvi seperti ini, Jennie menjadi tidak tega. "Aku mengerti bagaimana perasaanmu. Tapi kami harus pulang. Rumah kami bukan disini." Ucap Jennie.

"Rumahku juga bukan disini. Ayo bertemu lagi suatu hari nanti." Ujar Arvi tersenyum.

"Aku—"

"Aku ingin melihatmu."

Tangan Arvi pun terangkat untuk mengelus wajah Jennie, "Aku ingin melihat wajah ini lagi."

Jennie memegang tangan Arvi dan ia mencoba untuk menjauhkannya. Namun tangan Arvi sama sekali tidak bisa ia pindahkan. "Arvi, aku mohon, jangan seperti ini."

Arvi tidak menanggapi. Ia terus menatap Jennie dengan sangat dalam sambil berkata, "Tadi aku dan putri kita mengambil beberapa foto. Aku senang sekali menghabiskan waktu bersamanya. Aku masih ingin mengajaknya pergi kebanyak tempat, tapi aku kekurangan waktu untuk melakukan hal itu."

Arvi pun mengambil sesuatu dari dalam dompetnya lalu ia memberikan benda tersebut kepada Jennie. Jennie pun memperhatikannya dengan senyum sedih bercampur bahagia.

"Hari ini baru foto polaroid, lain kali aku harap kita bisa punya foto keluarga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hari ini baru foto polaroid, lain kali aku harap kita bisa punya foto keluarga. Hari ini baru Arvi dan Aera, lain kali ayo mengambil foto dengan Jennie juga."

Sampai disini, Jennie tak dapat membendung air matanya lagi. Dengan spontan Arvi kembali memeluk Jennie sembari sesekali mengusap-usap punggungnya.

"Tolong simpan fotonya, ya. Aku tidak ingin kalian melupakanku. Aku tetap ingin diingat meskipun sebagai seorang Paman."

Setelah mengucapkan itu, suasana menjadi hening. Hanya terdengar suara dari detak jantung masing-masing dan suara dari isakan tangis Jennie yang lirih.

YOU KILLING ME SOFTLY ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang