"Pernah pada suatu hari Arvi datang membawa seorang wanita. Sebelumnya aku sempat pamit padanya dengan mengatakan bahwa aku ingin pergi ke rumah Jisoo. Tapi kemudian janji temu ku dengan Jisoo dibatalkan karena Jisoo mendadak mendapatkan pekerjaan penting. Jadi karena hal itu aku tetap berada dirumah seharian. Dan lucu nya Arvi malah mengira bahwa aku masih berada dirumah Jisoo. Mungkin karena merasa mendapatkan kesempatan, dia pun mencoba untuk membawa wanita lain ke dalam rumah."
"Lalu setelah itu apa yang terjadi?" Sahut Rosé.
Flashback on
Sore itu Jennie sedang sibuk melukis di balkon lantai dua. Berada di ruangan yang paling sudut membuat orang yang berada dibawahnya tidak bisa melihat keberadaan Jennie. Tetapi Jennie bisa melihat aktivitas apapun yang terjadi dari lantai dua itu.
Pintu rumah terdengar terbuka, namun Jennie lebih memilih menyelesaikan lukisannya. Ia tahu bahwa yang datang itu adalah Arvi. Sebenarnya Jennie ingin menyambut, tetapi Arvi tidak suka disambut. Jadi daripada memicu pertengkaran, lebih baik Jennie terus mengoleskan ujung kuas nya ke arah kanvas.
"Hahahahaha..."
Itu bukan suara tawa Jennie, Arvi, pembantu, apalagi kuntilanak.
"Baby, don't tease me."
"Baby?" Gumam Jennie sambil melirik ke arah ruang tamu yang berada di lantai satu.
Kemudian dengan jelas Jennie dapat melihat bagaimana Minju sedang bergelayut manja dileher suaminya. Dan yang lebih gilanya, Arvi memeluk, mencium, mengusap punggung Minju, bahkan Arvi terus tersenyum dan tertawa.
Reflek Jennie melempar palet lukisnya ke arah lukisan bunga sakura yang telah ia lukis dengan sempurna.
"Apa yang Arvi lakukan dengan sekretaris barunya itu?!" Ucap Jennie sambil berdiri dengan kasar. Sangking kasarnya, kursi yang ia duduki sampai terbalik.
Jennie bukan wanita yang sesabar kalian kira. Dia tidak akan tahan jika melihat suaminya bermanja-manja dengan wanita lain. Sangat menjijikan, pikir Jennie. Jennie pun turun dari tangga sambil menghampiri Minju yang berpelukan dengan suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU KILLING ME SOFTLY ✓
Fanfiction[18+] When you have two loves, but you can only repay one of them. Orang bilang, cinta itu buta. Yang waras bisa menjadi gila, sementara yang pintar bisa menjadi bodoh. Tapi pernahkah kau berpikir bahwa cinta itu sama seperti obat? Kau bisa sembuh...