Berbicara pada Chelyn memang hanya akan membuat Jennie merasa tertampar saja. Walaupun Chelyn itu suka membuat Jennie kesal, tapi Jennie juga tak bisa mengabaikan apa yang sudah Chelyn katakan.
Setelah membicarakan soal kepulangannya pada Jongin, Jennie pun langsung mendapatkan persetujuan dari lelaki itu. Jongin sama sekali tak melarang keputusan Jennie karena Jongin juga tak memiliki alasan untuk menahan Jennie untuk terus berada di Budapest. Toh, Jennie pulang juga karena pekerjaan. Lagipula mereka akan stay di Seoul untuk beberapa hari saja. Setelah itu mereka akan kembali ke Budapest lagi. Jadi, tak ada hal yang perlu Jongin khawatirkan.
Setelah berangkat dari bandara sebelas jam yang lalu, Jongin, Jennie dan Aera akhirnya tiba di kota Seoul.
"Jennie, where are we going after this? Ke rumahku atau ke hotel?" Tanya Jongin. Mereka bertiga kini sudah berada didalam sebuah mobil.
"Hmm, aku ingin tinggal dirumah orang tuaku selama aku disini. Apa kau keberatan?" Tanya Jennie.
"Sama sekali tidak. Jika kau disana, lalu aku bagaimana?" Tanya Jongin.
"Of course you have to be with us. Aera tidak akan membiarkanmu jauh-jauh dariku."
"Tapi Jennie... Bagaimana tanggapan orang tuamu nanti? Kita berdua tidak—"
"Jongin, aku akan menjelaskannya. Kau tak perlu mengkhawatirkan itu. Orang tuaku tidak memiliki pemikiran sempit seperti yang kau duga. Mereka pasti bisa mengerti situasi kita."
Jennie pun mengetikkan sesuatu di ponselnya, lalu ia menunjukkan ponsel tersebut kepada pengemudi taksi."Sir, can you take us to this address?"
"Of course, Mrs."
Taksi itu pun mulai melaju membawa mereka ke-kediaman Kim Jungjae dikawasan Cheongdam-dong. Selama diperjalanan, Jennie tampak sibuk memangku Aera sambil menunjukkan nama-nama tempat yang baru saja mereka lewati. Sedangkan Jongin hanya duduk sembari tersenyum memperhatikan kedua perempuan itu.
Jongin suka suasana seperti ini. Kalau bisa, Jongin ingin terus merasakan hal yang sama untuk beberapa tahun yang akan datang. Setelah 25 menit berlalu, taksi yang mereka tumpangi pun berhenti.
"Sudah sampai, nyonya. Apa benar ini rumahnya?" Tanya sang supir.
Jennie pun menoleh ke arah Jendela lalu ia melirik ke arah Jongin dan supir itu bergantian. "Benar, tuan. Kami turun disini." Ucap Jennie.
Menggendong si gadis kecil keluar, Jennie pun berjalan memasuki halaman depan rumah orang tuanya. Sedangkan Jongin dan supir taksi itu berjalan dibelakang sembari membawa tiga koper berukuran sedang.
/Ting tong! Ting tong!
"Eomma!"
/Ting tong! Ting tong!
"Ini Jennie!"
Seseorang dari dalam rumah langsung menyahut, "Jennie? Wait! "
/Ceklek
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU KILLING ME SOFTLY ✓
Hayran Kurgu[18+] When you have two loves, but you can only repay one of them. Orang bilang, cinta itu buta. Yang waras bisa menjadi gila, sementara yang pintar bisa menjadi bodoh. Tapi pernahkah kau berpikir bahwa cinta itu sama seperti obat? Kau bisa sembuh...