47

2.9K 134 9
                                    


Usai menyusui baby Misha menatap wajah baby tidur lelap dalam pelukan nya sangat damai.

Membuat Misha ingin terus mencium kalo dastan tidak menghentikan nya. Tidak pernah Misha bayangkan di usianya masih sangat muda sudah jadi seorang ibu.

Padahal beberapa waktu lalu Misha masih bebas kemana saja dan melakukan apa saja.

Dari awal pertemuan Misha dan Dastan sebagai dosen pengganti di kampusnya dan pernikahan tidak terduga dan tidak etis menurut Misha.

Karna Misha sendiri dibuat tidak sadar saat pernikahan berlangsung. haruskah Misha bersyukur dan berterima kasih sama kedua orang tuanya  telah memilih suami seperti Dastan.

walaupun Dastan diluar terlihat dingin dan acuh tapi dalam nya sangat lembut orang nya dan mesum.

Meski gitu Misha sangat mencintai Dastan, tidak tahu kapan dan pasti nya rasa suka, sayang dan jatuh cinta itu datang.

Misha tidak menyadari semua nya, saat sadar Misha sudah jatuh lebih dalam perangkap cinta Dastan berikan padanya

Terpenjara dalam cinta Dastan untuk selamanya Misha tidak masalah dan Misha juga membuat penjara cinta untuk Dastan yang tidak pernah bisa keluar dari sananya.

Jika dipikir lagi semua terlihat aneh dan lucu..aneh mereka berdua bagaikan Tom and Jerry dan lucu benci diantara keduanya menjadi cinta diantara Dastan Misha mengikat mereka berdua dalam sebuah pernikahan.

Sekarang lihat telah hadir bukti cinta mereka, melengkapi kisah cinta keduanya, sekarang Misha harus belajar banyak untuk merawat dan membesarkan anak mereka.

"Sini.., sudah waktunya baby kembali keruangan khusus baby" Dastan menghampiri Misha mengambil baby dalam pelukan Misha

Misha masih ingin memeluk baby tapi  Dastan tidak mengijinkan dan menyuruh Misha istirahat.

Dengan berat hati Misha menyerah kan baby sama Dastan lalu mengecup kening baby.

Dastan meletakkan baby dalam box juga memberi ciuman di kening baby sambil tersenyum dan membiarkan suster membawa baby mereka.

Dokter selesai memeriksa Misha juga ikut keluar, tinggal Dastan sama Misha dalam ruangan.

"Sudah waktunya kamu istirahat" ucap Dastan membantu Misha berbaring dengan nyaman

"Tidak bisakah baby berada di sini..aku masih ingin menatap nya," lirih Misha sedih berpisah sama baby padahal Misha baru sebentar bersama nya

"Nanti, setelah kamu sembuh dan baby juga sehat, untuk sekarang kamu harus banyak istirahat agar cepat pulih dan bersatu sama baby" Dastan tersenyum membujuk, melihat Misha sedih masih ingin bersama baby mereka.

"Kasihan baby di sana sendiri" keluh Misha membayang kan baby sendiri di sana.

"Siapa bilang baby sendiri"kata Dastan menarik perhatian Misha dan menatap Dastan tidak mengerti

"Baby bersama Oma dan opa juga yang lain menjaga dari luar secara bergantian." Lanjut Dastan.

"Tidurlah..aku menemani kamu sampai tidur" kata Dastan lagi membelai kening Misha dan mencium nya.

"Em" gumam Misha tidak kuasa menahan kantuk nya lagi sepertinya obat di beri dokter terkandung bius

Melihat Misha sudah tertidur lelap Dastan  merapikan selimut Misha lalu melangkah keluar.

"Misha sudah tidur" tanya chia melihat dastan keluar wajahnya terlihat lelah juga bahagia

"Sudah, sebaiknya kalian pulang dan istirahat baru datang kembali. Mama, Papa, Zana dan Arsya juga kembali, kalian berdua besok sekolah " kata Dastan kasihan mereka kelelahan menunggu dan menanti Misha melahirkan

"Mama tidak lelah dan tidak butuh istirahat, sebaiknya kamu yang istirahat, kamu pikir mama sudah terlalu tua sampai tidak bisa menjaga Misha"chia tersentuh dengan perhatian mantu nya tapi tetap chia yang selalu anggap dirinya masih muda meras tersindir di anggap tua

"Baiklah kami balik dulu, titip pesan kami pasti kembali mengacau nya nanti" kata salah satu dari mereka lalu mereka pergi setelah berpamitan

"Papa,mama berserta dua adik Misha pulang dulu, nanti kami kesini lagi, kamu juga istirahat" kata Bagas tidak peduli sama Omelan chia atau tatapan tajam istrinya tidak ingin pulang

"Kak...titip ponakan Zana ya....pulang sekolah Zana kembali kesini secapat kilat."ujar Zana tersenyum

"Gaya Lo secepat kilat, jalan kayak siput aja gimana mau cepat kilat" ejek Arsya

"Sirik aja Lo, dari pada Lo vampir berjalan" bales Zana tidak mau kalah

"Mana ada vampir jalan siang hari.. yang ada hangus mereka" kata Arsya geleng kepala takjub sama pikiran kembarannya

Bagas, chia dan Dastan menyaksi perdebatan ke dua tersenyum tipis sedang kan chia punya pikiran lain membuat senyumnya makin lebar menatap keduanya

"Apa yang kamu pikirkan...jangan coba mikir cari suami muda" kata Bagas curiga sama senyum chia yang lebar dan mulai panik kalo istrinya sedang merencanakan sesuatu.

"Aww...!!" Bagas meringis sakit kaki nya di injak chia mana lagi pakai sepatu berhak lagi.

"Makanya...pikiran jangan aneh-aneh..bukan nya kamu yang mau nikah lagi..emang ada yang mau sama akik seperti kamu..kalo aku tentu masih banyak yang mau dan antri" kata Chia menatap kesel sama suaminya

Zana dan Arsya awalnya berdebat berhenti dan menyaksikan kedua orang tuanya

"Kenapa papa selalu kalah sama mama??...",gumam Zana sendiri

"Anak kecil seperti lo tahu apa" ketus Arsya menowel kepala Zana dengan jari nya

"Apaan sih Lo main nowel segala...siapa anak kecil Lo bilang" sungut Zana kesel dan berbalik marah sama Arsya mengatai Zana anak kecil

"Hei!!!...kalian berdua mau sampai kapan disana" teriak chia pada dua anak nya tidak sadar kalo masih di rumah sakit dan mendapat teguran dari salah satu pasien

Chia jadi malu dan minta maaf..maklum sudah kebiasaan susah di lupakan.

"Makanya..jangan suka teriak, lihat kamu bikin yang lain tidak nyaman" sambung Bagas sudah berjalan di samping chia

"Kebiasaan...abis dua anak itu masih saja berdebat...sampai kapan mereka mau berubah" kata chia dan mengeluh tentang dua anak nya

"Kenapa tadi kamu tersenyum lebar" tanya Bagas masih penasaran dan curiga apa yang sedang di rencanakan istrinya.

Saat pamit sama Dastan chia ngancir duluan meninggalkan Bagas di belakang.

"Mau tau aja atau mau tau banget.." kata chia berhenti dan mencondong diri ke depan Bagas sambil satu jarinya menunjuk dan tersenyum genit

Bagas melihat chia seperti ini ingin segera bawa pulang dan bergelut di kasur mereka sampai chia tidak sanggup berjalan

"Kamu menggoda ku sayang.." tanya Bagas sambil mengedip sebelah matanya tidak menjawab pertanyaan chia

"Siapa yang menggoda kamu.." ketus chia berbalik ingin meninggalkan Bagas tapi di tahan Bagas

"Tidak semudah itu sayang..bersiaplah terima hukuman kamu..dan untuk pertanyaan tadi bisa aku dapatkan juga nanti" Bagas mendekap chia dan berbisik di kuping chia lalu menggigit kecil di sana

Belum chia menjawab dua teriakan anak nya mengejutkan chia

"No!!!..kami tidak ingin punya Adik lagi!!!" Teriak Zana dan Arsya bersamaan seakaan tahu rencana orang tuanya

"Tenang...papa cuma kasih sedikit hukuman untuk mama kalian yang nakal..untuk kalian berdua cepat beri kami cucu yang banyak kalo tidak ingin adik" kata Bagas berbalik ke arah dua anaknya sambil memeluk chia dan menggoda dua anaknya

"WHAT!!!!...BIG NO!!!" teriak Zana dan Arsya lagi menolak langsung perkataan orang tua mereka lalu saling melirik dan lari dari sana menaiki taksi

Bagas dan chia melihat dua anaknya lari terbirit-birit tidak kuasa menahan tawanya sangat lucu melihat tingkah keduanya sangat takut dan lari mendengar kata nikah.

🍀🍀🍀🍀🍀

Manochi29

010121

Me and Docter ( Seri Ke-2 MLH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang