02

20.4K 789 7
                                    

"Dimana lo?.." tanya misha saat panggilan nya tersambung

"Tumben lo nanyak gue dimana?" bales orang yang dihubungi misha

"Jawab aja kagak pakek tanya!" tukas misha

"Nih lagi di kantor papi bareng kak ken" kata orang seberang tidak lain tiara anak max dan mia

"Gue tunggu lo di tempat biasa, ajak yang lain by." Ujar misha tidak peduli yang disana setuju atau tidak karna dia langsung mutuskan panggilan secara pihak.

Ia keluar dari mobil dan masuk dalam cafe tempat mereka biasa nongkrong.

Mata misha menajam kearah sosok yang ia kenal bukan kenal tapi sangat kenal.

"Gue tidak salah lihat kan atau mata gue yang salah?.." gumam misha menyipitkan mata untuk melihat lebih jelas objek di depan

"Enggak tuh! baik aja dan normal berati gue tidak salah" lanjut misha mengecek dengan cermin kecil

Misha berjalan ke objek yang jadi pusat perhatian.
"apa yang lo berdua lakukan disini?" tanya misha merangkul kedua ABG berseragam abu abu

"Hehehe..hai kak sha..." kata salah satu yang kaget dengan kehadiran misha

"Hm.. kak sha tidak kuliah?" tanya zana adik misha tersenyum paksa

"Jangan balik nanyak cepat jawab!" misha tahu kedua adik nya ini sedang mencoba mengalihkan pembicaraan

Lalu menjewer kedua adik nya yang ketahuan bolos oleh nya

"Awww!!..ya ampun kak sakit nih..."kata zana mencoba lepas dari jeweran misha tapi gagal

"Entah sadis amat jadi kakak.." lanjut arsya berhasil lepas dari jeweran misha dan mengusap kuping yang terasa panas

"Sakit ya...sakit mana sama cubitan mama " tanya misha menambah kekuatan menjewer kuping adik nya

"Yaelah kak, lepasin sakit tau!..kenapa kakak bisa disini? kak sha bolos..." tanya arsya mencoba menarik kuping nya dari misha lagi. Yaelah merah nih kuping gue. Keluh arsya tak berdaya

"Itu bukan jawaban" ujar misha masih menjewer kedua adiknya

"Kami tidak akan jawab pertanyaan kak sha sebelum menjawab pertanyaan kami" kata zana bertekad tidak akan menjawab pertanyaan misha.

"Sudah berani melawan" kata misha beralih mencengkram semakin kuat bahu kedua adik nya

"Aww!! kak sha sakit tau..lepas napa" pinta zana meringis kesakitan, sungguh zana tidak bohong kali ini, beneran sakit. Mana kuping masih panas, merah lagi lah, sekarang bahu remuk nih tulang. Keluh zana dalam hati tidak berani secara langsung bisa mampus gue

"Kalau kak sha lapaskan kami, aku dan zana janji menjelaskan semua sama kakak" kata arsya nyerah tidak kuat menahan rasa sakit dari cengkraman misha.

Gila itu tangan atau baja ya keras banget, bakal ancur nih tulang gue. Keluh arsya sesekali meringis kesakitan

Ia tidak tahu dari mana kakak nya memiliki kekuatan sebesar itu padahal kalau ukuran badan dia yang menang.

Sedang kan kak sha bertubuh mungil kayak mama, soal kekuatan kak sha paling kuat. Bingung juga kenapa bisa sekuat itu dengan tubuh mungilnya

Kira-kira kak sha makan apa bisa sekuat ini. Tanya arsya dengan dirinya

"Iya kami janji deh" kata zana keluarkan jurus andalan. Bersikap imut biasa nya manjur tapi kali ini tidak tahu deh.

"Hhh baiklah...sekarang kalian pesan minum dan makan untuk kakak" misha pura-pura luluh lalu menyuruh kedua adiknya memesan makanan untuk nya, pas banget gue lapar saat ini. Hahaha misha tertawa penuh kemenangan dalam hatinya

Me and Docter ( Seri Ke-2 MLH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang