Me and Docter ( Seri Ke-2 MLH)

25

Acara sambutan ke datangan tim medis di desa kecil tersebut sangat meriah yang di adakan kepala desa

"Selamat datang dokter hendrik, sendiri aja, dimana dokter dastan..?" tanya kepala desa menyambut ke datangan dokter hendrik

"Ya terima kasih sambutan yang bapak buat, kebetulan saya sendiri dan dokter dastan menyampaikan permohonan maaf atas ketidak hadiran di acara ini" kata dokter hendrik tidak enak hati

"Em, boleh tahu kenapa tidak bisa datang, apa perlu saya suruh warga untuk jemput.." tawar kepala desa sangat berharap ke hadiran dokter dastan

"Tidak usah repot-repot pak, tadi dia berpesan untuk tidak di ganggu mengingat dokter dastan tidak tidur selama empat hari.

Dia membutuh kan waktu istirahat untuk dirinya" kata hendrik  mengamati gerak gerik kepala desa

'Niat kali mau menjodohkan dastan sama anak sendiri..mana anak nya ganjen juga jauh di bawah misha lagi' batin hendrik

"Oh..gitu" kata kepala desa terlihat kecewa

"Maklum lah pak..pengantin baru" kata hendri sengaja memanasi.

Terlihat kepala desa terkejut dengan hal yang di katakan hendrik

"Maaf, apa yang di katakan nak hendrik benar..?" tanya kepala desa memastikan

"Iya pak... dastan baru menikah..malah harus di tinggal oleh pekerjaan kasihan dokter dastan"ujar dokter hendri sedih dan sengaja memanasi

"Nih foto mereka nikah" pamer dokter hendrik menunjukan foto pernikahan dastan dan misha

"Cantik pishan istri dokter dastan..kayak orang korea" komentar warga yang ikut melihat serta anak remaja disana

"Wah mereka serasi banget..satu cantik satu ganteng" komentar salah satu remaja disana

"Udah..udah..semua kembali ke tempat acara akan segera kita mulai" ujar kepala desa merasa minder dan malu

Hendrik terkekeh pelan berhasil memanasi kepala desa yang niat banget buat ngejodohin anak nya dengan dastan

====

"Lo langsung balek nih" tanya intan

"Yupz..gue berasa capek banget habis ngerjain uts hari ini, lo bertiga mau kemana?.." tanya misha

Alexi baru buka suara saat ada orang lain mendahului
"Kamu..kenapa kamu lagi sih"kata orang tidak lain dosen

"Eh bapak..saya kangen sama bapak, bapak kangen gak sama saya" kata misha menggoda dosen tersebut mengedip sebelah mata

"Tidak!, udah berapa kali saya bilang ini tempat parkir khusus dosen disini kenapa kamu parkir disini.." tanya dosen bernama kardi

"Hehehehe...sih bapak masa kagak ngerti juga.." bales misha nyengir

"Maksud kamu apa?"tanya pak kardi

"Tidak ada, maksud bapak apa?.." kata misha balik tanya

"Kamu bikin saya tambah pusing, cepat pindahi mobil kamu.  ini juga terakhir kali saya melihat kamu parkir disini!.." kata pak kardi bernada ancaman

"Apa?..saya boleh parkir disini lagi besok, makasih bapak emang baik banget deh.." seru misha senang menggoyang tangan pak kardi

"Siapa yang bilang kamu boleh parkir disini hah,"pak kardi menarik tangan dari misha lalu berkacak pinggang

"Bapak" jawab misha menunjuk pak kardi

"Saya tidak mengatakan kamu boleh parkir di sini, tapi kalo kamu masih ngotot parkir disini, saya sendiri yang menggeret mobil kamu" kata pak kardi mendelik tajam ke misha