26

18.7K 601 29
                                    


"Enghh...." Misha kesulitan bergerak dalam merentang kedua tangan

'Kok berasa sesak..apa gue kelelep dalam air ya?' pikir Misha segera membuka mata

Hal pertama yang Misha lihat langit kamar.
'Kenapa gue disini, tadi gue dalam kamar mandi napa sekarang disini' tanya Misha ke diri sendiri

Dia merasa ada hal menggelitik di belakang punggung juga rasanya sulit dia dalam bergerak.

"Apa gue mimpi" tanya Misha menemukan wajah Dastan tepat diatas tertidur lelap

"Mimpi kok berasa nyata.." gumam Misha lagi

Tangan Misha terangkat membelai wajah Dastan dengan gerakan pelan.

"Aneh..atau perasaan gue aja kali" Misha semakin bingung dengan hal yang dia alami.

Di perhatikan wajah Dastan lekat, terlihat gurat kelelahan juga kurang tidur di wajah tampan milik Dastan

"Aku tidak tahu ini mimpi apa nyata, satu hal pasti apa pekerjaan disana sangat berat?. Sampai kamu terlihat sangat lelah juga kurang tidur" Misha bermonolog pada diri sendiri

Lama Misha menatap wajah Dastan, Misha masih berpikir ini mimpi, makanya dia terus menatap wajah Dastan yang sudah lama tidak dia lihat.

"Apa kamu tidak lelah menatapku terus?.." suara serak orang bangun tidur yang Misha tangkap

Misha tersadar kalo ini bukan mimpi atau halusinasi diri nya sendiri.

"Apa gue jadi gila?.." tanya Misha menatap lekat wajah di atas Misha

Dastan terkekeh pelan masih mata tertutup, Sulit kali membuka mata ini

"Jadi kamu pikir ini mimpi" tanya Dastan tidak menghentikan kekehan dia

Misha mengangguk "akhh!!.." pekik Misha terkejut saat Dastan semakin menarik diri Misha dalam pelukan Dastan

"Sekarang apa kamu masih berpikir ini mimpi.." tanya Dastan membuka mata langsung menatap lekat bola mata Misha

"Maybe..tapi bagaimana bisa kamu ada disini, bukan nya jadwal kamu pulang tiga hari lagi.."kata Misha tidak yakin

Misha males untuk berpikir panjang, mau ini mimpi atau tidak urusan belakang

"Karna kamu" jawab Dastan asal mengendusel hidung mereka

"Aku?" Misha menunjuk diri sendiri bingung

"Iya..semua salah kamu" kata Dastan asal lagi

"Kenapa aku kamu jadi sasaran dari tidak ketahuan kesalahan ku.." protes misha tidak terima

"Jadi aku harus menyalahkan siapa kalo bukan kamu" kata Dastan mencium rambut Misha

"Mana aku tahu..ihh jangan cium cium" sergah Misha menghindar dari Dastan

"Jelas semua salah kamu yang membuat aku terlalu rindu sampai aku mempercepat kerjaan ku juga mengambil penerbangan pertama untuk menemui kamu" kata Dastan terkesan manis juga tulus

Wajah Misha tidak bisa diajak kerja sama yang seketika merah padam mendapati alasan kepulangan Dastan

'Ughhh..boleh kah dia mengumpat atau menendang suaminya kebawah' batin Misha

"Dasar gila..lepas aku sesak nih" kata Misha setelah berhasil menutupi kegugupan dirinya

"Ahh.. kamu tidak tersanjung dengan kataku tadi" tanya Dastan pura- pura kecewa

"Gag usah lebay pak...ini pasti kerjaan kamu kan dan kedua tangan kamu tidak nakal ditubuh ku" kata Misha saat sadar dia telah mengenakan pakaian minus bra

Me and Docter ( Seri Ke-2 MLH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang