Mereka tiba di sebuah rumah sederhana, depan perkarangan rumah banyak di tumbuhi tanaman hias yang cantik dan membuat suasana nyaman
"Kau yakin ini rumah nya" tanya Rian pada Dastan
"Iya..aku sering kesini dulu sebelum aku jadi dokter...aku banyak belajar dari beliau selama masa kuliah waktu itu. beliau salah satu mentor ku diluar kuliah dari sana kami jadi dekat" ujar Dastan
"Kau dokter?" ujar Putra menatap dastan dengan tatapan kaget
"Kenapa kau tidak bilang jika kau seorang dokter"kali ini Rian yang bertanya melirik Dastan di samping nya
"Tidak ada yang bertanya jadi untuk apa aku mengatakan nya"ujar Dastan mengangkat kedua bahunya cuek
Plak
"Aww..sakit" ringis Dastan mengusap kepala nya bekas pukulan para pria beristri
"Bocah gila!...ya kalau tidak ada yang nanyak, kamu kasih tahu atau apalah itu" dengus Rian kesel akan sikap Dastan
"Sekarang aku tanya apa kau bisa buat penawar bius itu" Brian bertanya serius sama Dastan
"Aku tidak yakin bisa karna kita tidak tahu jenis bius apa, aku memang pernah dia ajari buat berbagai bius khusus beserta penawar bius itu tapi kalian tidak ada yang memberi aku kesempatan untuk lihat kondisi Misha jadi aku tidak bisa ambil ke putusan sembarangan" perkataan Dastan ada benar nya tidak mungkin mereka memaksa dastan untuk melakukan itu
"Ayo kita turun..." ajak Putra yang duluan turun dari mobil meninggalkan mereka masih mencerna perkataan dastan
Tidak lama mereka ikut turun menyusul Putra yang sudah lebih dulu turun meninggalkan mereka disana
========
Para perempuan juga anak-anak tinggal dirumah chia sementara para pria pergi menuju rumah orang yang memiliki penawar bius untuk Misha
"Chi..ayo makan" bujuk Mia yang entah sudah ke berapa kali nya tapi chia tetap tidak bergeming dari sana
"Aku tidak lapar mi..jangan paksa aku lagi" kata chia tanpa menoleh kearah Mia yang berada di belakang nya
"Kalau kamu tidak makan yang ada kamu sakit, apa kamu mau sakit saat Misha sadar..lagian Misha tidak akan suka melihat kamu seperti ini...please jangan egois chi" Mia mendekati chia lalu merengkuh tubuh chia dari belakang
"Kau tidak tahu apa yang aku rasakan mi..semua dunia ku hancur melihat anakku terbaring tidak berdaya seperti ini..
Kau tidak tahu seperti apa perasaan ku saat ini..seandainya kau tahu kau pasti akan melakukan hal yang sama seperti ku" Mia merengkuh chia lebih erat tidak ada yang bisa iya lakukan selain ini
Mia tahu saat ini yang dibutuhkan chia adalah dukungan dari kami semua untuk memberi dia semangat
"Makan ya ma.. Arsya suapin mama" ujar Arsya baru masuk membawa nampan berisi makan untuk sang mama
"Kamu saja...mama tidak lapar"tolok chia
"Baiklah kalau mama tidak makan aku juga tidak akan makan" Arsya meletakan nampan tadi di meja yang ada di kamar Misha
Chia langsung menoleh setelah Arsya mengatakan jika ia menolak makan
"Tidak..kamu harus makan"Arsya pura-pura tidak dengar dia memilih untuk menutup matanya
"Arsya kamu harus makan..nanti kamu bisa sakit" chia menghampiri Arsya yang berbaring di sofaMia tahu Arsya sengaja melakukan ini supaya chia mau makan ternyata Arsya menuruni sifat keras kepala chia
"Arsya ini perintah mama..kalau kamu tidak makan mama akan.." "akan apa ma.. Arsya tidak akan makan sampai mama makan juga" potong Arsya tanpa membuka mata lalu memunggungi chia

KAMU SEDANG MEMBACA
Me and Docter ( Seri Ke-2 MLH)
RomanceMisha siswi semester terakhir suatu hari datang terlambat ke kampus,dimana hari itu juga ada ujian mata pelajaran sastra.karna terburu buru mengejar waktu Misha berlari sepanjang koridor sampai ia menabrak seseorang dari arah lain dan itu membuat M...