Me and Docter ( Seri Ke-2 MLH)

52

Detik detik ending guys...🥰😘

======

POV Dastan.

Berawal tabrakan tidak terduga takdir pertemukan kita dan dimulai kisah kita.

Cerita kita bisa di bilang unik dari yang lain, kenapa bisa gitu? Tentu nya diawal bertemu bendera perang udah berkibar di antar kita

Laser udah siap nembak kapan saja tinggal tunggu komando dan shutt...laser di lepaskan kita terjebak di pernikahan tanpa rencana.

Itu bagi kita bukan ortu kita yang sangat baik dan murah hatinya , pasang jaring kasat mata juga ranjau di sekitar kita

Dan mereka tunggu hasil nya baru angkat jaring dimana kita udah jadi pasang suami-istri.

Baik aku dan kamu sangat nolak pernikahan ini, bahkan tidak ingin terima ataupun akui.

Apalagi aku jelas tidak ingin sama kali dan saat tahu yang aku nikahi kamu, tidak tahu seperti apa perasaan aku saat itu

Logika aku mengatakan aku harus nolak tapi hati ku berkata lain , hati ku sangat menerima pernikahan kita bukan itu saja aku rasakan ada perasaan aneh di sana tapi aku tidak tahu apa itu.

Seiring waktu berlalu tidak ada hari kita lewati saling bertengkar tidak ada diantara kita mau ngalah.

Padahal itu semua hal sepele saja, emang dasar kita berdua keras kepala bikin kita tidak mau ngalah satu sama lain.

Baik aku dan kamu sama keras dan egois, waktu itu bagiku kamu kesialan di hidup ku , sejak bertemu kamu selalu ajak aku adu mulut karna ulah kamu bikin aku kesel dan marah.

Intinya aku suka marah tidak jelas setiap kali liat kelakuan kamu di kampus, ketika dekat sama pria lain bahkan sampe kalian bercanda dan kamu tertawa lepas , bikin aku kesel ngeliat nya.

Aku bertanya kenapa kamu selalu judes dan ketus sama aku tapi tidak sama yang lain.

Dimana letak salahku atau sikap ku bikin kamu tidak suka dan terus cari perkara sama aku.

Ini yang selalu aku pikirkan bikin kepala aku pusing sendiri gagal cari penyebab kamu judes dan ketus sama aku.

Ingat ini semua juga perdebatan yang sering terjadi sejak kita nikah ralat sejak bertemu,

Aku mulai berenung diri langkah apa bisa bikin kita berhenti berdebat tidak jelas sampai aku tidak sengaja liat jadwal dinas luar kota.

Mulai berpikir mungkin ini langkah baik untuk aku dan kamu menjaga jarak beri ruang di antara kita untuk saling berpikir .

Lebih tepat nya aku ingin kasih kamu waktu berpikir tentang pernikahan kita, pas pula hari itu kamu datang ke rumah sakit tanpa kabari aku.

Tahu kamu coba menghindar dari ku , aku langsung katakan niat ku dan aku liat kamu sangat terkejut lalu pergi tinggal aku di sana.

Waktu aku pulang dari rumah sakit, aku pikir kamu udah di rumah, ruang masih terlihat gelap juga tidak ada siapapun.

Aku coba telpon kamu ternyata tidak aktif jadi nya aku tunggu sampai kamu pulang sambil nyiapin makan untuk kita.

Saat langit gelap barulah kamu pulang keliatan sangat lesu ketika aku tanya jawaban kamu sangat ketus

Disitu aku sangat yakin sama keputusan yang aku ambil, siapa tahu habis makan kamu langsung masuk kamar aku kira kamu udah tidur taunya sedang bereskan pakaian untuk aku bawa.

Kembali aku bertanya di jawab ketus sama kamu bikin aku serba salah jadi nya tiba-tiba kamu jelaskan maksud kamu

Apa yang udah bikin kamu berubah tapi apapun itu aku sangat senang , di akhir hari kita habis waktu bersama sampai aku tidak rela ninggalin kamu dan merubah jadwal berangkat ku.