35

18.6K 595 44
                                    


"Hah!, enggak lah ma!" kilah Misha tidak ingin kasih harapan palsu untuk mereka

'Kalo dipikir, gue telat deh. Tauk ahh pusing gue' batin Misha menggeleng pelan

"Enggak gimana sha, mungkin yang mama kamu bilang benar lagi" kata bunda Dastan

"Gak tahu bun.. Misha tidak paham mengenai hal seperti itu" kata Misha tidak tahu mengenai hal berbau hamil gitu

"Bagaimana menurut kamu mengenai Misha, apa ada yang berubah dari Misha" tanya bagas mengenai kondisi Misha

"Lebih sensitif sejak Dastan pulang dari luar kota" kata Dastan mendapati Misha sekarang lebih sensitif

"Kapan kamu keluar kota?, kenapa bunda tidak tahu?" tanya bunda Dastan tidak tahu mengenai kepergian Dastan

"Bulan lalu bun, Misha yang melarang kak dastan kasih tahu bunda mengenai tugas keluar kota" ujar Misha menjelaskan

"Kenapa?" tanya bunda aura

"Waktu itu bunda lagi sakit Misha tidak mau nambah beban pikiran bunda mengenai tugas luar kota kak Dastan" Misha kembali menjelaskan supaya tidak terjadi salah paham

"Ya tapi kalian tetap ngabarin bunda sayang..terus kamu tinggal di mana?.." kata bunda memberi pengertian

"Aku tinggal di apartemant bun" jawab Misha menoleh kesamping merasa genggaman Dastan

"Sudahlah bun yang penting sekarang mereka dalam keadaan baik" kata ayah Dastan menghentikan sang istri

"Baik lah, sekarang biar jelas kamu coba pakek testpack nanti mama kasih. Besok pagi kamu harus coba" kata chia menghentikan perdebatan kecil barusan

"Berati kita nginap tan" tanya Tiara

"Yupz..tidak ada bantahan" tegas chia membuat mereka menutup rapat mulut mereka menelan kembali protes mereka

'Lebih baik cari aman' batin mereka

"Kami tidak bisa" Devan buka suara sejak tadi diam mengamati mereka

"No, aku tidak menerima penolakan van" chia menggeleng tidak terima

"Terserah! kau tidak bisa menahanku" acuh Devan kembali menikmati makanan nya

"Sudah lah chi mungkin devan punya alasan tertentu" Mia memberi pengertian untuk chia

"Mari kita nikmati hidangan yang tersedia"

======

Misha mengganti pakaian sehabis bersih bersih.
"Kok jadi kepikiran pembicaraan tadi" gumam Misha pada diri sendiri

Misha tersentak merasa rangkulan dari belakang
"Mikirin apa sayang.." tanya Dastan mengecup puncak kepala Misha

"Tidak ada..kamu dari mana" kata Misha beralih topik pembicaraan

"Ngumpul bareng papa sama yang lain" jawab Dastan mengendus bau Misha sangat menenangkan

"Yaudah kamu mandi biar aku siap kan baju" kata Misha bangkit dari kursi

Dastan membalik Misha menghadap dirinya, ditatap lekat wajah Misha

"Apa disini sudah ada calon anak kita" tangan Dastan berada diperut Misha mengelus pelan

"Aku tidak tahu tapi semoga aja ada" bales Misha ikut membelai perut nya

"Semoga harapan kita jadi nyata sayang" bisik Dastan menyatukan kening mereka

"Amin" jawab Misha menunduk malu di tatap intens oleh Dastan

" I love you" ungkap Dastan sebelum meraup bibir Misha, di kulum lembut bibir Misha

Me and Docter ( Seri Ke-2 MLH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang