36

16.7K 558 31
                                    

"Waw! suatu kejutan bagi saya ke datangan dokter terkenal seperti anda" dokter kandungan bernama jesi melempar senyum menggoda untuk dastan

Dastan mendengus tidak suka dengan apa yang di lakukan jesi 'mancing singa ngamuk nih anak' batin Dastan menyipit mata tidak suka

"Kalian saling kenal" tanya Misha bingung dengan interaksi kedua terlihat saling melempar kata

"Siapa nih, gebetan baru atau..." tanya jesi melirik Dastan dengan ekor mata menggoda Dastan kembali

"Bisa kau diam dan lakukan tugas mu!" tukas Dastan tidak suka sama jesi memanasi keadaan

"Wait wait..hello guys, gue disini lo berdua buat drama sendiri. Lo anggap apa gue" protes Misha tidak terima di abaikan oleh keduanya seperti melempar laser

"Maaf sayang," ujar Dastan meraih tangan Misha dalam genggaman mengecup tangan Misha merasa bersalah

"Siapa dia, atau aku tidak mau periksa dia" jesi bersandar di kursi melipat tangan ke depan

Menatap kedua pasangan di depan mau tidak mau jesi merasa iri

'Sialan kau Dastan' umpat jesi dalam hati

Dia sempat terkejut pada perubahan Dastan sekarang lebih terlihat manusiawi dari pada yang dulu

"Ini istriku, sayang dia jesi kuntilanak di fakultas aku dulu" Dastan menjelaskan status Misha dan menyindir jesi

Tak

Pena di tangan jesi mengenai kening Dastan menimbulkan suara nyaring

"Kau bilang aku kuntilanak lalu kau apa? Kulkas berjalan berlapis triplek!" sungut jesi tidak suka sama apa yang Dastan katakan

Enak banget ngatai aku kuntilanak yang cantik ini. Lanjut jesi dalam benak

"Stop!! Kalian bisa menghentikan lepas kangen kalian atau silahkan lanjut dan aku pulang" Misha mulai jengah dengan perdebatan kedua orang aneh

"Baiklah..kau cepat periksa istriku" Dastan mencegat Misha yang bangkit dari kursi pasien. Dastan menatap jesi penuh peringatan

"Baiklah..silahkan tidur disini" jesi kali ini mengalah tapi tidak untuk lain kali. Jesi belum puas mempermalukan Dastan.

Misha naik ke kasur pasien di bantu suster. Dokter jesi mengecek nafas, detak jantung, nadi terakhir menekan sisi perut Misha

Untuk membenarkan perkiraan dokter jesi menyerah kan testpack
"Untuk memastikan kita lakukan tes urin dengan ini" ujar dokter jesi menyerah kan testpack

"Mari saya bantu nona" kata suster bertugas membantu dokter jesi. Menuntun Misha ke dalam kamar mandi

"Kau tidak berbohong mengenai gadis tadi, atau kau menghamili dia secara paksa" tuding jesi menatap menyelidik ke mata Dastan mengacung pulpen tetap ke wajah Dastan

"Kau pikir aku se-brengsek itu, perlu kau tahu dia istri sahku" Dastan menarik kasar pulpen terarah ke diri nya lalu menghempas ke lantai

"Benarkah, aku tidak percaya" kata jesi seolah berpikir lalu mengangkat kedua bahu

"Salah kau tidak hadir di hari pernikahan ku" tukas Dastan mulai jengah berdebat dengan jesi

Misha keluar dari kamar mandi bersama suster tadi yang langsung keluar ruang

"Sudah, sekarang kita tunggu hasil lab biar lebih akurat" jelas dokter jesi mengambil testpack di tangan Misha

"Apa tadi tidak cukup?" tanya Dastan tidak suka menunggu lebih lama lagi

Me and Docter ( Seri Ke-2 MLH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang