EPILOG

860 57 5
                                    

Delapan tahun kemudian

Marco melempar tas nya di sofa dan membaringkan dirinya sambil mengatur nafas.

"Pertandingan basket mu lancar?" Gracie bertanya saat melihat kepulangan anaknya.

"Aku kalah ma."

"Tidak masalah sayang, kau bisa menang di pertandingan berikutnya." Gracie menghibur anaknya dan mengelus rambut anaknya.

"Ah ma, berhenti mengelus rambutku. Aku sudah dewasa."

Gracie langsung menghentikan tangan nya.

"Aku bisa saja menang tadi jika saja... Ah sudahlah, aku akan ke kamar." Marco langsung berdiri dan meninggalkan ibunya.

"Akhir akhir ini kamu sangat aneh sayang, kamu bahkan tidak menyukai mama mu menyentuh mu lagi?" Gracie melipat kedua tangan nya dan melihat anaknya.

Marco langsung menoleh "Bukan seperti itu, hanya saja..."

"Dia sudah besar sayang." Chan menyela dan berdiri di samping Marco.

Gracie menghela nafas dan melangkah maju "Jadi jika sudah besar, kamu bukan milik mama lagi? Memangnya salah jika mama mengelus rambutmu?"

"Maa.."

"Ah baiklah." Gracie langsung beranjak pergi dan kesal.

"Mama mu jadi marah, bujuklah setelah kamu mandi. Bagaimana pertandingan nya? Kalah?"

Marco tidak percaya, orang di depan nya langsung menebak dengan benar.

"Bagaimana Daddy tahu?"

"Daddy menonton pertandingan mu tadi, kamu kalah karena adikmu tiba tiba pingsan di bangku penonton."

Marco langsung jadi hilang semangat saat mengingat kejadian itu. Marco langsung berjalan pergi ke kamarnya.

"Bagus, keluarga nomor satu di banding yang lain." Ucap Chan menatap punggung Marco.

Renata selalu saja merusak semuanya. Kenapa pula dia harus menonton pertandingan jika sedang sakit.

*******

"Undangan pernikahan? Pernikahan siapa?" Gracie duduk sambil menatap kertas undangan di tangan nya.

"Kamu bercanda?" Gracie terkejut dan memperlihatkan nama di undangan tersebut.

"Kali ini aku ingin serius, wanita itu baik." Jawab pria di depan gracie.

Gracie melangkah dan duduk di pangkuan pria tersebut "Aku tidak perduli dia baik atau tidak, kamu hanya untukku." Ucap gracie memberi peringatan.

"Selama ini aku menuruti semua keinginan mu, menerima pernikahan mu dan hanya menjadi selingkuhan mu selama ini setelah itu meminta ku untuk menikah dan beberapa bulan lalu menyuruhku untuk bercerai, aku selalu mengabulkan keinginan mu, tidak bisakah kali ini kamu mengabulkan keinginan ku?"

"Kamu mencintai nya?"

"Belum, tapi kurasa aku bisa."

Gracie langsung berdiri dan menatap pria di depan nya "Kamu bosan denganku?" Tanya gracie.

"Iya, kamu tidak bosan? Sejak dulu kita selalu seperti penjahat yang saling mencintai dibalik mereka."

"Kamu bilang kamu akan bertahan dengan hubungan kita, kamu bilang-"

"Sampai kapan kita akan seperti ini gie? Aku tidak bisa memiliki mu seutuhnya."

"Lalu kenapa saat itu kamu malah menyarankan aku untuk menikahi Chan? Kita bisa saja bersatu saat itu tetapi kamu malah menginginkan kita menjalin hubungan gelap!"

JUST METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang