Happy Reading
Vote and CommentKebisikkan dan keributan selalu terjadi di kelas 11.2 dimana ada banyak murid yang saling bertengkar kecil bahkan suara tawa sampai bergema di ruangan itu.
"Ini pulpen milikku."
"Kau pikir, pulpen seperti ini hanya ada satu di muka bumi ini hah?"
"Tidak, tapi setahuku hanya aku yang punya pulpen seperti itu di kelas!"
"Jangan menuduh tanpa bukti, kau bisa ku tuntut karna menuduh seorang sembarangan!"
"Jalang! Ambillah, barang bekas memang pantas untuk mu."
Pertengkaran hanya sepele seperti itu sering terjadi bahkan hampir setiap hari, selalu ada saja masalah atau mencari masalah di dalam kelas ini.
Marvo hanya diam, kelasnya terlalu berisik hingga membuat nya jengkel.
"Ketua kelas, kau dipanggil ke ruang guru." Ucap Gracie yang baru saja masuk ke dalam kelas.
"OMG."
Miyara berjerit setelah kehilangan sesuatu di dalam tas miliknya.
Luve melihat itu sontak mendekati Miyara "Ada apa?" Tanya nya.
Miyara langsung menatap teman sekelasnya dan semua mata menatap Miyara yang berdiri dengan mata tajam nya.
"Dompetku hilang, jika aku tahu siapa pelaku nya, tamatlah riwayat kalian!"
Semua murid langsung bingung dan cemas mendengar itu.
"Semua tas murid disini akan diperiksa!" Gracie yang memulai memeriksa tas murid di dalam kelas.
Semua murid menaruh tas nya di atas meja, entah siapapun pelakunya sudah dipastikan jangan berharap hal baik terjadi lagi padanya.
"Berani sekali mencuri di dalam kelas."
"Apa murid disini kekurangan hingga mencuri barang orang lain."
Pengeledahan tas membuat semua murid heboh dan bingung.
Gracie menghampiri anak yang baru pindahan itu "Semua murid di sini tidak berani mencuri apapun." Ucap Gracie menatap Marvo.
Marvo di buat terkejut melihat itu, dia terkejut di tuduh atas pencurian dan lebih parahnya wanita di depan nya menatap nya dengan sinis.
Gracie mengambil tas pria itu dan di cekal oleh marvo "Apa aku bisa mencuri?" Tanya Marvo menatap mata wanita didepan nya.
Tentu saja bisa! Kau selalu mencuri hatiku!
"Semua murid termasuk kau." Gracie melepaskan tangan Marvo.
Miyara menutup mulutnya tidak percaya, dompetnya di temukan di salah satu tas murid di kelasnya. Wanita yang terkenal dengan pendiam dan tidak suka bergaul.
Miyara memegang dompetnya dan melihat kecemasan di raut wajah wanita itu. Luve melipat kedua tangan nya melihat itu sedangkan Gracie menoleh dan tersenyum.
Miyara menarik kerah baju wanita itu hingga berdiri dari duduk nya "Deryin Bryta! Kau cari mati dengan mencuri barangku." Siapa sangka sosok Miyara yang berwajah imut bisa terlihat sadis jika ada yang mengusiknya.
"Ampun."
Luve maju mendekati wanita itu "Ampun? Seharusnya kau berpikir dua kali sebelum menyentuh barang kami." Luve langsung menjabak rambut wanita itu hingga membuatnya mengerang sakit.
"Sakit."
"Ampun."
Wanita itu meringis menangis menahan sakit yang dirasakan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUST ME
Teen Fiction[COMPLETED] WARNING: Ada adegan kekerasan fisik maupun mental. Wanita ini beruntung di lahirkan oleh kedua orang tua yang saling mencintai hingga membuat nya berpikir jika jatuh cinta itu pasti hal yang terindah yang akan terjadi di kehidupan nya...